Macam-macam Hama Berbahaya Yang Dapat Menyerang Pada Tanaman
Serangan hama berbahaya pada tanaman budidaya bisa memberikan efek buruk pada pertumbuhan tanaman, yang sering kali menjadi terhambat dan terganggu.
Dengan tanaman budidaya yang pertumbuhannya terganggu serta terhambat, bisa mengancam produktivitas hasil panen tanaman dan berkualitas yang berubah lebih buruk.
Sehingga, petani harus memperhatikan adanya serangan macam – macam hama pada tanaman budidaya, supaya petani dapat menjalankan tindakan pemberantasan secara segera.
Petani yang dengan segera memberantas hama berbahaya pada tanaman secara segera, dapat berdampak terhadap pertumbuhan tanaman yang menjadi sehat serta maksimal.
Berikut adalah contoh berbagai macam – macam hama berbahaya tanaman, yang dapat mengancam proses pertumbuhan tanaman serta bisa menyerang ketika budidaya.
Orong – Orong
Hama orong – orong, atau thrips, adalah suatu jenis hama kecil yang seringkali menjadi masalah untuk tanaman pertanian dan tanaman hias.
Mereka termasuk dalam ordo Thysanoptera serta memiliki karakteristik sebagai pada bawah ini :
- Bentuk Fisik : Orong – orong umumnya memiliki tubuh kecil, ramping, dan transparan. Mereka memiliki dua sayap tipis dan panjang pada bagian belakang tubuh yang berguna untuk terbang. Selain itu, mereka memiliki mulut yang dapat menghisap cairan tanaman.
- Kerusakan : Hama orong – orong bisa merusak tanaman dengan cara menghisap sari tumbuhan, terutama pada bagian daun, bunga, dan buah. Akibatnya, tanaman dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan daun berubah warna, menguning, atau bahkan mati. Selain itu, orong – orong juga bisa mengakibatkan kerusakan estetik pada tanaman hias dengan membuat bintik – bintik perak atau putih pada daun.
- Penyebaran : Orong – orong dapat menyebar dengan cepat karena kemampuan terbangnya. Mereka juga dapat berpindah dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Selain itu, orong – orong bisa hidup pada berbagai jenis tanaman, sehingga potensi kerusakan mereka pada berbagai tanaman yang lumayan besar.
Untuk mengendalikan serangan hama orong – orong pada tanaman, petani bisa memakai predator alami contohnya ladybug atau lacewing.
Petani juga perlu memantau tanaman secara rutin untuk mengawasi hama orong – orong serta dapat juga menggunakan insektisida apabila serangannya sudah parah.
Dalam memakai insektisida untuk memberantas hama orong – orong, petani harus memperhatikan dosisnya, agar tanaman tetap aman serta tumbuh maksimal.
Lalat Bibit
Hama lalat bibit adalah suatu masalah umum dalam pertanian serta berkebun yang memiliki nama lain lalat buah atau lalat sayuran.
Jenis lalat bibit ini mampu untuk merusak tanaman dengan cara menyerang bibit, tunas muda, atau tanaman yang berusia muda.
Lalat bibit merupakan salah satu serangga kecil yang berukuran sekitar 1 hingga 5 mm serta berwarna kehitaman atau kecoklatan.
Hama lalat bibit umumnya mempunyai sayap yang transparan serta mata merah yang tampak mencolok.
Biasanya hama lalat bibit betina mempunyai ukuran yang lebih besar, bila dibandingkan dengan lalat bibit jantan.
Larva lalat bibit mempunyai bentuk cacing kecil, bening, serta umumnya berada pada bagian dalam tanah atau media tumbuh.
Lalat bibit dewasa umumnya menghasilkan larva yang menggali dan merusak akar, batang, dan tunas muda tanaman.
Mereka juga bisa menyerang pada bagian bawah daun yang berdekatan dengan bagian permukaan tanah.
Akibat serangan tersebut, tanaman muda akan mengalami stunting pertumbuhan, daun berubah warna menjadi kuning atau coklat, hingga akhirnya mengalami kematian.
Untuk mengendalikan hama lalat bibit pada tanaman, petani perlu memakai perangkap, memanfaatkan serangga pembasmi, seperti nematoda parasitik.
Menjaga kebersihan lahan pertanian, untuk mencegah hama lalat bibit dapat berkembang biak dengan cepat.
Jika sudah parah, petani bisa memakai insektisida dengan dosis yang harus mengikuti aturan, agar tidak berefek buruk pada tanaman budidaya.
Wereng Coklat
Hama wereng coklat atau brown planthopper adalah salah satu hama utama pada tanaman padi dan tanaman serealia lainnya.
Nama ilmiahnya adalah Nilaparvata lugens yang terkenal dapat merusak serta bisa mengakibatkan penurunan hasil panen secara signifikan.
Ukuran dari hama wereng coklat lumayan kecil, yaitu hanya mempunyai panjang sekitar 2 – 3 mm, serta berwarna coklat tua sampai hitam.
Pada bagian tubuhnya, terdapat sayap transparan dan lumayan runcing, serta bentuk tubuhnya yang agak pipih.
Wereng coklat mempunyai kemampuan terbang yang baik dan dapat dengan mudah menyebar dari satu tanaman padi ke tanaman lainnya.
Hama wereng coklat mampu untuk menghisap cairan tanaman lewat pisau mulutnya yang mirip dengan serangga penghisap.
Selama proses penghisapan, mereka mengeluarkan air liur dengan kandungan racun, yang akan mengakibatkan kerusakan langsung pada tanaman.
Contohnya adalah daun yang tampak menguning serta kering, dan pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat.
Selain itu, wereng coklat juga bisa menyebarkan virus yang dapat menginfeksi tanaman dan memperparah kerusakan.
Untuk mengendalikan serangan hama wereng coklat, petani bisa memakai varietas tanaman yang tahan hama, memantau tanaman dengan rutin.
Membersihkan lahan tanam pertanian dengan rutin, memusnahkan bekas tanaman yang petani budidayakan sebelumnya.
Petani juga bisa memanfaatkan insektisida, jika serangannya sudah parah, dengan dosis yang harus petani perhatikan.
Baca Juga : Insektisida Sistemik Untuk Kubis Bantu Petani Membasmi Hama