BUDIDAYA TANAMAN SAWI YANG BAIK DAN BENAR

PEMBENIHAN

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. 

Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.

Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan terambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari.

Dan penanaman sawi yang akan menjadi benih, terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan terjadi misalnya dengan penganginan, tempat penyimpanan dan harapan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. 

Bila hendak menggemburkan Tanah, bersihkan dulu dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Kemudian cangkul kedalaman tanah sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 – 5 ton/ha. Lakukan pemberian Pupuk kandang fermentasi saat penggemburan, agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya lakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajat keasam tanah. Lakukan pengapuran ini jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya.

Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak proses tanam. Gunakan jenis kapur seperti kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

PEMBIBITAN

  • Melakukan pembibitan dapat bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Hal tersebut agar lebih efisien dan benih bisa lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.
  • Ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Jika curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan sebaiknya buat setinggi 20 – 30 cm.
  • Dua minggu sebelum penaburan benih, taburi bedengan pembibitan dengan pupuk kandang kemudian tambahkan 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
  • Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : taburkan benih, lalu tutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu siram dengan sprayer.
  • Pindahkan tanaman ke bedengan setelah berumur 3 – 4 minggu sejak persemaian.

PENANAMAN

  • Lakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm.
  • Untuk seminggu sebelum penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu dengan pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
  • Sedang untuk jarak tanam dalam bedengan buat pada ukuran 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
  • Lakukan pemilihan bibit yang tumbuh sehat dan baik, kemudian pindahkan bibit dengan hati-hati ke lahan tanam. Kemudian buat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

PEMELIHARAAN

  • Pertama-tama yang perlu perhatian adalah penyiraman. Penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan terasa lebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada.
  • Sebaliknya bila musim kemarau tiba, kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman, lakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
  • Penjarangan melakukannya pada 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
  • Penyulaman adalah tindakan penggantian tanaman yang sudah tanam awal dengan tanaman baru yang sama. Caranya sangat mudah yaitu gantikan tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman yang baru.
  • Penyiangan biasanya melakukannya 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, menyesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya perlakuan penyiangan pada 1 atau 2 minggu setelah penanaman.
  • Apabila perlu lakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
  • Pemberian Pemupukan tambahan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.

PENANAMAN VERTIKULTUR

Langkah – langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :
  • Semaikan benih pada kotak persemaian denagn media pasir. Rawat bibithingga siap tanam pada umur 14 hari sejak benih tersemaikan.
  • Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
  • Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm. Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Pemindahan tanaman biasanya yang telah berdaun 3 – 5 helai.
  • Susun Polibag yang sudah tertanami pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

PENANAMAN HIDROPONIK

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :
  • Siapkan wadah persemaian. Masukkan media berupa pasir halus yang sudah steril setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi pada atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
  • Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu), cabut bibit dengan hati-hati, selanjutnya cuci bagian akarnya dengan air hingga bersih, dan gunting akar yang terlalu panjang.
  • Isi bak penanaman bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya pada sebelah atas tambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
  • Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
  • Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

HAMA DAN PENYAKIT

HAMA.
Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella maculipennis). Siput (Agriolimas sp.). Ulat Thepa javanica. Cacing bulu (cut worm).
PENYAKIT.
Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakit embun tepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik.

PANEN DAN PASCA PANEN

Dalam hal pemanenan penting sekali memperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada pada atas tanah dengan pisau tajam.
Pasca panen budidaya tanaman sawi perlu memperhatikan selanjutnya adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penyimpanan.
5. Pengolahan.
Demikian Budidaya tanaman Sawi ini kami tulis dan tuangkan . Apabila ada yang kurang jelas dan ada yang mau konsultasi serta membutuhkan Benih Sawi yang saya sebutkan tadi dan Cara Budidayanya  silakan memghubungi toko Online LMGA AGRO ( Dealer, Agen, Distributor resmi ) di CP Budi melalui Telp. 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117. Mana pun anda berada kami siap membantu dan mengirim sampai tujuan.