Tomat Buah Tanaman Hortikultura Cocok Untuk Petani

tanaman, budidaya tanaman, hortikultura, tanaman hortikultura, bertani, bercocok tanam
5.   Pemupukan Susulan

Jangan lupa lakukan proses pemupukan susulan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Berikan pupuk kandang / pupuk kompos dengsn dosis 1 genggam per bibit. Lakukan pada saat bibit sudah berumur sekitar ± 1 minggu. Perbanyak dosis pemberian pupuk jika masih kurang. Tambahkan juga dengan pupuk cair organik jika akan mulai berbuah.

·         Pengendalian hama dan penyakit

Melakukan pengendalian hama dan penyakit menjadi salah satu hal untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat buah tetap sempurna. Hama dan penyakit yang tak terkendali tentu akan menyebabkan kerugian bagi petani.

Hama dan penyakit yang biasanya menyerang dalam budidaya tomat buah contohnya yaitu :

1.   Ulat Grayak

Salah satu hama yang banyak menyebabkan kerusakan pada tomat buah yaitu Ulat grayak (Spodoptera frugiperda), yang mana hewan ini menyebabkan kerusakan parah dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Telurnya biasanya diletakkan pada bagian bawah daun dengan jumlah sekitar ± 100 – 300 butir telur dan dilindungi lapisan seperti sisik.

Larvanya memiliki warna hijau gelap atau coklat muda dengan garis memanjang sepanjang sisi dan garis kekuningan pada bagian punggungnya. Gejala serangan hama ulat grayak yaitu terdapat pola lubang kecil yang khas dan tepi yang kasar pada daun, jaringan daun mengalami kerusakan, dan bibit sampai tunas menjadi rusak.

Untuk mengendalikan serangan hama ulat grayak, caranya yaitu dengan melakukan rotasi tanaman, melakukan pengendalian gulma, menggunakan predator alami ulat grayak, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

2.   Busuk Batang

Penyakit busuk batang disebabkan oleh infeksi jamur Sclerotinia sclerotiorum. Jamur ini bisa bertahan dalam jangka waktu lama pada sisa – sisa tanaman dan dalam tanah yang telah terinfeksi. Siklus hidupnya sebagian besar terjadi dalam tanah. Maka tak mengherankan jika gejala serangan penyakit busuk batang berawal dari bagian akar, daun, dan batang tanaman.

Ciri – ciri tanaman terserang busuk batang contohnya seperti layu pada bagian batang dan atas tanaman, bercak – bercak basah pada daun, buah, dan tangkai daun, serta terdapat struktur seperti kutil berwarna hitam atau abu – abu.

Beberapa cara untuk mengendalikan penyakit busuk batang contohnya yaitu dengan membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

Baca Juga : Budidaya Tomat Berkualitas Menguntungkan Petani

3.   Ulat Kastor

Hama ulat kastor (Ophiusa melicerta) menimbulkan kerusakan yang sangat merugikan pada tanaman yang terserang. Ngengat dewasanya memiliki pola hitam dan putih yang sangat khas pada bagian belakang sayap.

Sang betina akan menempelkan telur pada bagian permukaan daun dan bagian lainnya yang cenderung lunak. Telur – telur tersebut biasanya berwarna hijau dan berjejer rapi mengikuti alur pada permukaan daun.

Ulat yang telah dewasa umumnya memiliki tubuh dengan panjang ± 60 mm dengan pola warna bervariasi serta memiliki kepala berwarna hitam. Bagian tubuhnya mirip seperti beludru dengan bagian pertengahan punggung terdapat garis – garis hitam memanjang dan berlatar belakang hitam.

Masa hidup dari ulat kastor berlangsung selama sekitar ± 15 – 19 hari dengan total perkembangannya selama ± 33 – 41 hari. Gejala serangan hama ulat kastor contohnya seperti terdapat bekas gigitan pada daun, terjadi penggerogotan helai daun, sampai daun tanaman menjadi habis tak bersisa.

Untuk mengendalikan serangan hama ulat kastor, caranya yaitu dengan menggunakan perangkap, mengambil dan memusnahkan ulat kastor secara langsung, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

4.   Bercak Daun Kelabu

Penyakit bercak daun kelabu disebabkan oleh infeksi jamur Stemphylium solani. Faktor – faktor yang berpengaruh besar dalam perkembangan cendawan ini  yaitu tingkat kelembaban tinggi, curah hujan tinggi, dan kekeringan berkepanjangan.

Penyebaran sporanya bisa melalui media seperti angin dan air hujan. Suhu berkisar antara 20° – 30° C akan semakin memaksimalkan penyebaran penyakit bercak daun kelabu.

Gejala serangan penyakit bercak daun kelabu contohnya seperti terdapat retak jaringan daun, muncul lubang tembakan, terdapat luka dengan pola konsentris, serta bagian tengah berwarna keputihan dan tepian ungu pada daun bagian atas.

Cara pengendalian untuk mengatasi serangan penyakit bercak daun kelabu contohnya yaitu dengan menjaga kebersihan lahan tanam, membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *