Pemupukan NPK Pada Tanaman Dapat Meningkatkan Hasil Pertanian. 0812 – 5222 – 117 WA/SMS LMGA AGRO. Unsur hara pada tanah sangat berperan penting untuk kesuburan tanah. Unsur hara merupakan sumber nutrisi yang baik untuk tanaman.
Tanah yang subur akan membuat tanaman menjadi lebih maksimal dan optimal pertumbuhannya. Tanaman yang tumbuh dengan optimal maka produktifitasnya juga meningkat. Meningkatnya hasil pertanian dapat menguntungkan bagi petani.
Untuk meningkatkan hasil pertanian bisa dilakukan dengan cara pemupukan. Pemupukan NPK bisa dilakukan agar dapat meningkatkan hasil pertanian.
Pemberian Pupuk NPK Tingkatkan Hasil Pertanian
Pertanian merupakan kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya hayati agar menghasilkan bahan pangan.
Pertanian di Indonesia sendiri menjadi salah satu sektor yang dapat mendongkrak perekonomian negara.
Oleh karena itu Indonesia juga merupakan negara agraris. Karena sebagian besar penduduknya berprofesi pada sektor pertanian.
Pertanian sendiri dapat dilakukan dengan bercocok tanam di sawah, ladang dan tegalan. Pertanian di Indonesia dapat ditemukan di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Hasil pertanian tanaman di Indonesia terdiri dari beberapa jenis seperti tanaman hortikultura (sayuran, buah) dan makanan pokok ( padi, jagung,ketela dll).
Hasil dari pertanian tersebut sering di jual kepada masyarakat local sebagai bahan pangan nasional. Hasil pertanian tersebut juga terkadang di jual diluar negeri.
Untuk mendapatkan hasil panen pertanian yang melimpah petani harus bisa mengusahakan tanaman yang ditanam bisa berproduksi dengan optimal.
Pemupukan menjadi salah satu cara para petani untuk meningkatkan hasil pertanian. Pupuk yang digunakan memiliki banyak jenis sesuai fungsinya masing – masing.
Baca Juga : Pupuk Kandang, Jenis dan Manfaatnya Bagi Tanaman
Pupuk
Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk memberi nutrisi tanaman agar dapat tumbuh dengan optimal. Pupuk terdiri dari beberapa komponen unsur hara yang dibutuhkan tanah agar subur.
Jenis Pupuk
Berdasarkan jenisnya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan – bahan alami seperti kotoran hewan, kotoran manusia, pelapukan tanaman, sisa dedaunan.
Beberapa contoh pupuk organik adalah kompos, pupuk hijau, humus, pupuk hayati, pupuk seresah
Sedangkan pupuk anorganik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan – bahan senyawa kimia. Beberapa contoh pupuk anorganik pupuk urea, pupuk kcl, pupuk za, pupuk tsp, pupuk npk.
Pupuk Urea
Pupuk Urea atau ammonium carbamide dengan rumus kimia CO(NH2)2. Pupuk urea terdiri dari campuran gas amoniak(NH3) dan gas arang (CO2).
Pupuk urea berbentuk kristal berwarna merah muda dan putih. Pupuk urea menganding 46 % nitrogen. Pupuk urea mudah larut dalam air dan memiliki reaksi asam.
Pupuk KCl
Pupuk KCL atau kalium clorida dengan rumus kimia KCl. Pupuk KCl mengandung kalium sebanyak 60% dengan bentuk K2O dan Clorida (Cl) sebesar 35%.
Pupuk Kcl memiliki bentuk kristal dan berwarna merah atau putih. Pupuk Kcl cocok digunakan untuk pemenuhan kalium pada tanaman.
Pupuk ZA
Pupuk ZA atau zwavelzure ammonium dengan rumus kimia (NH4)2SO4. Pupuk ZA terbentuk dari asam belerang (S) dan gas ammonium(NH4+).
Pupuk ZA berwarna putih, abu – abu, merah muda, kuning dan biru. Pupuk ini memiliki bentuk kristal.
Pupuk ZA bisa digunakan sebagai pupuk dasar. Pupuk ZA memiliki reaksi asam yang kurang baik untuk tananh yang kekurangan kalsium (alkali). Pupuk ZAmudah dilarutkan di dalam air.