Jual Bayam Anjali Unggul Harga Murah

unggul, terbaik, berkualitas, terlengkap, toko pertanian, lmga agro, lmga, toko online pertanian

Proses pemeliharaan pada bayam terdiri dari beberapa proses. Proses – proses dalam pemeliharaan bayam yaitu :

  1. Penyiraman

Pada musim kemarau, lakukan proses penyiraman secara rutin setiap hari. Lakukan 2 kali dalam sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Hal tersebut petani lakukan untuk menjaga tingkat kelembaban tanah.

  1. Penyiangan Gulma

Lakukan penyiangan gulma setelah benih mulai berkecambah. Dengan melakukan penyiangan gulma, maka bayam tidak akan berebut nutrisi dengan gulma

  1. Pemupukan Susulan

Lakukan proses pemupukan susulan pada bayam setelah berumur 14 hst. Dalam proses pemupukan susulan ini bisa menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos

Baca Juga : Merebut Pangsa Pasar Dengan Cabe Hibrida Laba Tahan Layu

  • Pengendalian Hama Dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya bayam harus selalu petani lakukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Beberapa hama dan penyakit dalam budidaya bayam meliputi :

  1. Belalang

Belalang (Sexava spp.) merupakan hewan serangga yang termasuk ke dalam kelompok herbivora. Di bagian kepalanya terdapat 2 buah antena. Antena tersebut berfungsi untuk mengetahui jenis bau dan mengetahui keadaan di sekitarnya.

Beberapa spesies belalang mampu menghasilkan suara yang berasal dari kepakan sayapnya saat terbang ataupun berasal dari gesekan femur belakangnya dengan sayap depan.

Pada umumnya, hampir semua jenis belalang memiliki sayap di tubuhnya. Walaupun begitu, pada beberapa spesies sayap tersebut tidak bisa digunakan untuk terbang. Dan juga belalang betina memiliki ukuran lebih besar daripada belalang jantan.

Untuk habitatnya, belalang biasanya hidup pada tempat terbuka meskipun pada beberapa spesiesnya hidup di dalam hutan. Sementara lainnya bisa kita jumpai dengan mudah pada tempat seperti sawah, kebun, rawa, padang rumput, dll.

Pada umumnya, belalang aktif pada waktu siang hari walaupun terkadang juga aktif pada malam hari untuk mencari makan. Belalang memiliki beberapa predator alami, seperti kalajengking, kumbang, ular, tikus, laba – laba, dan burung.

Untuk melindungi diri dari serangan predator, biasanya belalang akan mengeluarkan cairan berwarna coklat. Cairan tersebut menurut beberapa ahli berfungsi untuk melindungi belalang dari serangan pemangsa / predatornya.

Setelah mengeluarkan cairan tersebut, belalang akan melompat tinggi dan kemudian bersembunyi diantara dedaunan atau rerumputan. Dengan warna tubuh yang mereka miliki, maka akan sulit bagi predator untuk membedakan belalang dengan lingkungan sekitar.

Serangan belalang akan mengakibatkan daun bayam terlihat berlubang dan menggulung dan terdapat bekas gigitan pada bagian tepi daun.

Untuk mengendalikan hama belalang, cara yang bisa petani lakukan adalah mengambil dan memusnahkan belalang secara langsung, memanfaatkan predator alami belalang, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

  1. Ulat Penggulung Daun

Ulat penggulung daun (Hymenia recurvalis / Fabricus) merupakan hama yang juga patut petani waspadai serangannya. Gejala serangan ulat penggulung daun adalah terdapat lubang pada daun dan daun menjadi terlihat menggulung. Pada gulungan daun tersebut biasanya tertutup jaringan tipis, dan di dalamnya terdapat ulat penggulung daun berwarna hijau.

Untuk mengendalikan serangan hama ulat penggulung daun, cara yang bisa petani lakukan adalah memanfaatkan predator alami ulat penggulung daun, membuang tanaman yang telah terserang, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

  1. Ulat Daun

Ulat daun merupakan salah satu hama yang merugikan dalam budidaya bayam. Serangan hama ulat daun bisa ditandai dengan adanya kerutan pada daun, terdapat bekas gigitan ulat daun, serta daun menjadi menggulung atau mengeriting.

Untuk mengendalikan hama ulat daun, cara yang bisa petani lakukan adalah dengan membasmi dan memusnahkan hama ulat daun secara langsung, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *