-
Menjaga kesehatan tulang
Kandungan zat dalam cabe keriting sangat cocok dikonsumsi oleh tubuh karena banyak mengandung manfaat. Contohnya seperti kandungan fosfor dan kalsium. Kandungan fosfor dan kalsium tersebut sangat membantu tubuh dalam menjaga kesehatan tulang
-
Sakit kepala bisa diredakan
Kandungan zat capsaicin pada cabe membuat sakit kepala bisa diringankan dan diredakan secara cepat dan mudah
Dengan beragam manfaat yang dimiliki oleh tanaman ini maka ke depannya budidaya cabai keriting Laju F1 bisa menjadi andalan petani sayur terutama petani cabe.
Baca Juga : Cabai Laba Panah Merah Tahan Hama Penyakit Hasil Luar Biasa
Peluang Usaha Budidaya Cabe Keriting Laju F1
Budidaya Cabe Laju F1 yang memiliki ketahanan virus terhadap beberapa penyakit seperti Phytoptora Capsici, Bacterial Wilt, dll sangat cocok ditanam oleh petani. Dengan potensi hasil cukup tinggi didukung dengan nilai jual yang juga tinggi maka menanam cabe Laju F1 bisa dijadikan peluang usaha dalam meraih untung.
Untuk memanfaatkan potensi hasil dari tanaman ini maka diperlukan cara menanam cabe Laju F1 secara baik dan benar. Proses cara menanam cabe keriting Laju F1 secara baik dan benar yaitu :
-
Persiapan Lahan
Persiapan lahan merupakan proses pertama dan penting yang harus dilakukan. Untuk proses ini, tanah perlu diolah terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur dan terhindar dari serangan pathogen ataupun penyakit pada tanah. Caranya yaitu bisa dengan mencangkul tanah atau bisa juga menggunakan traktor.
Setelah itu biarkan selama 1 minggu.Setelah 1 minggu, balik tanah yang sudah diolah tersebut menggunakan rotary dan berikan campuran pupuk kandang sebesar 30 – 40 ton per ha dan kapur pertanian disesuaikan dengan kebutuhan, lalu biarkan lagi selama 1 minggu.
Kemudian, setelah 1 minggu balik kembali tanah yang sudah diolah tersebut. Buat bedengan dan lubang tanam. Berikan pupuk dasar pada bedengan, lalu tutup mulsa dan biarkan selama 1 minggu. Jika benih telah siap mulsa diberi lubang tanam dan diberi jarak sekitar 50 x 40 cm untuk penanaman single row dan 60 x 50 cm untuk double row zig zag
-
Persemaian
Proses persemaian dilakukan pada polybag atau menggunakan tray semai. Jika menggunakan polybag maka gunakan polybag dengan ukuran 4 x 6 cm. Beri atap berupa plastik atau rumbai. Semai benih dalam polybag selama jangka waktu ± 18 – 28 hari. Campuran media semai yang digunakan adalah pupuk kompos/kandang dan campuran tanah dengan menggunakan perbandingan 1 : 1. Jika benih sebelumnya sudah diberi perlakuan coating maka benih tidak perlu untuk diperam
-
Penanaman
Benih yang sudah memiliki 5 helai daun sudah siap untuk dipindahkan ke lubang tanam. 1 lubang tanam digunakan untuk 1 bibit. Proses penanaman ini dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Hal ini bertujuan agar tanaman tidak mati akibat kepanasan.
Tancapkan juga turus atau ajir pada proses penanaman. Penancapan turus atau ajir ini dilakukan agar tidak merusak perakaran tanaman jika sudah besar. Jika proses penanaman telah selesai maka tutup kembali lubang tanam dengan tanah. Jangan lupa juga lakukan penyiraman dengan air secukupnya setelah proses penanaman selesai.
-
Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan, beberapa hal harus dilakukan. Pertama, lakukan proses penyiraman dilakukan jika tanah tampak cukup kering dengan menggunakan alat gembor / alat siram. Jika tanaman yang disiram masih belum kuat atau berumur terlalu muda maka penyiraman harus dilakukan secara hati – hati. Proses penggenangan bedengan bisa dilakukan setiap jangka waktu 2 minggu sekali.
Setelah itu, jangan lupa lakukan proses penyulaman bibit tanaman. Jika terdapat bibit tanaman yang tidak berkualitas baik / rusak, maka lakukan proses penyulaman. Lakukan proses penyulaman pada minggu pertama sampai dengan minggu kedua. Cabut tanaman yang rusak dan ganti dengan yang baru.
Jika tanaman telah berumur sekitar ± 3 minggu (dataran rendah) atau 1 bulan (dataran tinggi), maka lakukan proses perempelan atau pemotongan tunas. Potong tunas yang tumbuh di antara ketiak daun. Proses pemotongan tunas ini dilakukan sampai dengan terbentuknya cabang utama.
Setelah itu, lakukan proses pemupukan dasar berupa pupuk kandang dan pupuk Borate. Pemupukan susulan dilakukan 2 minggu setelah pemupukan dasar. Pupuk yang digunakan dan jangka waktunya pada pemupukan susulan yaitu :