Pentingnya Digitalisasi Pertanian di Indonesia. 08125222117 WA/SMS LMGA AGRO. LMGA AGRO adalah toko tani online berkualitas dan terpercaya di Indonesia. LMGA AGRO jual dan menyediakan berbagai kebutuhan tani murah dan lengkap di Indonesia.
Produk yang kami jual antara lain benih, alat tani, spare part alat tani, zpt, pupuk, pestisida, dll. Semua produk yang kami jual selalu memiliki kualitas terbaik karena diproduksi oleh berbagai produsen terpercaya.
LMGA AGRO bekerja sama dengan berbagai perusahaan jasa logistik Nasional di Indonesia untuk mengantarkan pesanan produk. Semua pesanan kami jamin pasti akan sampai ke alamat tujuan. Kami bekerja sama dengan perusahaan logistik seperti Tiki, KI8, JNE, JNT, Wahana, Indah Logistik, Pos Indonesia, dll.
Indonesia kini telah memasuki era digital. Era digital tentu akan membawa perubahan yang signifikan, baik untuk bidang pertanian ataupun sektor lain. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan era digitalisasi ini ?
Apa saja yang membuat digitalisasi ini masuk ke dalam sektor tani dan apa saja dampaknya ?? Simak ulasannya berikut ini !
Digitalisasi
Digitalisasi merupakan sebuah proses penggunaan sistem dengan berbasis secara digital. Dengan adanya digitalisasi data – data menjadi lebih mudah diproduksi, disimpan, didistribusikan, dan juga dikelola.
Digitalisasi terus berkembang dengan perkembangan internet yang terus melaju. Inovasi – inovasi yang dilakukan oleh para ahli membuat beragam data seperti teks, audio maupun visual mampu dimasukkan dalam proses digitalisasi dan diolah menjadi sebuah informasi.
Informasi tersebut nantinya bisa berisi tentang bisnis, sosial, kesehatan, ekonomi, dll. Dengan adanya digitalisasi ini nantinya diharapkan penyampaian informasi menjadi lebih cepat.
Era digital kini telah banyak membuat banyak perubahan dalam cara hidup dan berpikir manusia serta cara berhubungan dengan orang lain. Perubahan tersebut sangat signifikan terlihat dalam bidang teknologi. Perubahan tersebut juga merembet ke bidang lain seperti bidang sosial, ekonomi, dan politik.
Dengan perubahan signifikan seperti itu maka akan berpengaruh pula baik secara positif maupun negatif. Namun hal ini harus selalu dijadikan acuan agar lebih banyak mengambil keuntungannya dan meminimalisir kerugian yang bisa ditimbukan.
Abad 21 ini memang menjadi sebuah keharusan dimana digitalisasi makin berkembang. Bahkan di abad ke 20 telah memprediksi jika di abad ke 21 akan terjadi banyak hal baru dan inovasi – inovasi yang jauh berbeda dari abad ke 20 seperti digitalisasi ini.
Digitalisasi Pertanian
Digitalisasi pertanian merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Program ini sangat sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk membenahi sektor tani di Indonesia.
Presiden yakin jika para petani mampu bekerja seperti halnya perusahaan – perusahaan korporasi bekerja. Namun menurutnya petani harus tergabung dalam sebuah organisasi dan meningkatkan tingkat produktivitas bersama – sama.
Sebagai contoh, proyek Mitra BUMDes yang digagas oleh Pemerintah adalah wadah besar yang digunakan untuk menampung petani di daerah Kab. Indramayu dalam meningkatkan produktivitasnya. Dengan adanya BUMDes tersebut petani diharapkan dapat menikmati manfaat dari proyek tersebut.
Pentingnya Digitalisasi di bidang ini telah menjadi kebutuhan penting Indonesia di masa depan. Terlebih, menurut penelitian di luar negeri yaitu dari laporan Asia Food Challenge Report menunjukkan bahwa Negara – negara di Benua Asia akan mengalami krisis pangan dalam 10 tahun mendatang.
Digitalisasi di bidang ini sudah dianggap sebagai sebuah tuntutan di zaman sekarang mengingat pesatnya perkembangan teknologi di zaman sekarang. Ditambah lagi akan banyaknya tantangan di masa mendatang maka digitalisasi pertanian sangat penting untuk dilakukan.
Jumlah penduduk di Indonesia yang terus bertambah akan menambah jumlah kebutuhan yang dibutuhkan penduduk Indonesia. Digitalisasi pertanian harus dijadikan sebagai sebuah terobosan dalam membangun dan menerapkan kualitas SDM yang makin baik ke depannya.
Melalui program ini petani dapat memperoleh berbagai kebutuhannya secara mudah. Maka semakin cepat pemerataan digitalisasi pertanian di Indonesia akan lebih baik dalam perkembangan sistem tani yang lebih modern.
Digitalisasi ini dianggap merupakan sebuah jawaban persoalan bagi petani Indonesia saat musim pra tanam, masa tanam hingga masa panen. Penggunaan sistem digitalisasi adalah jalan yang tepat dalam menuju persaingan antar Negara di masa modern seperti sekarang.
Baca Juga : Cabai Keriting F1 Jenggo Rasa Pedas Buah Tidak Mudah Rontok
Strategi Digitalisasi Pertanian di Indonesia
Program Digitalisasi Pertanian di Indonesia sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir hingga saat ini. Pemerintah dan jajaran yang terkait memberikan dukungan penuh bagi petani untuk bisa mengembangkan sektor tani di masa mendatang.
Program digitalisasi ini ke depannya dapat menjadi pelopor regenerasi petani terutama dari kalangan muda yang kini belum terlalu banyak terjun dalam bidang ini. Dengan adanya regenerasi sektor ini tidak akan ketinggalan dan kehilangan peminat untuk selalu menggiatkannya.
Digitalisasi pertanian di zaman sekarang bisa disebut juga dengan Pertanian 4.0. Gagasan digitalisasi di bidang ini sangat diperlukan agar Negara Indonesia terhindari dari kekurangan pangan dan menjaga ketahanan pangan.
Ketahanan pangan merupakan salah satu agenda penting yang bernama Food Security and Sustainable Agriculture bagi anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa karena akan mulai berlaku pada tahun 2030.
Agenda tersebut menjadi salah satu program PBB yang bertujuan untuk menciptakan keberlanjutan dalam proses sektor tani dan memberikan keseimbangan produktivitas hasil tani dan nantinya akan berdampak terhadap terciptanya ketahanan pangan dalam sektor tani berbasis industri dan teknologi.
Digitalisasi pertanian di era sekarang harus dibarengi dengan adaptasi banyak pihak dalam menjawab berbagai tantangan ke depan.
Karena hal itu tentunya maka berbagai proses bertani mulai dari pengolahan lahan, masa tanam, perawatan dan pemeliharaan, serta masa panen bisa dilakukan dengan sistem digital seperti dengan dikontrol remote dari rumah.
Kita tidak akan bisa bersaing dengan Negara lain jika hanya menggunakan sistem tani tradisional. Maka karena itu dengan dengan masuknya digitalisasi akan mengubah sistem tani kita menjadi lebih modern dan dapat bersaing dengan Negara – Negara lain.
Jika Negara Negara lain terus berkembang dan kita masih begitu – begitu saja tanpa melakukan adaptasi dan beragam inovasi maka bisa dipastikan jika Indonesia akan semakin tertinggal dari Negara lain dengan perkembangan zaman dan teknologi yang makin pesat.
Konsep Aplikasi Digitalisasi Pertanian di Indonesia
Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini integrasi sistem digital dengan sektor tani merupakan salah satu jalan keluar untuk beradaptasi dengan perkembangan di zaman sekarang. Penggunaan teknologi internet juga sangat penting dalam proses digitalisasi pertanian.
Sistem digitalisasi ini diharapkan nantinya akan memudahkan petani dalam mengawal proses produksi sampai dengan beragam kegiatan ekonominya. Petani juga akan semakin teredukasi dengan kinerja rantai produksi tani dan bahkan petani mampu mengetahui kinerja tengkulak yang bermain dalam pasar.
Adanya internet dalam digitalisasi sektor tani membuat petani akan semakin pahan dengan kondisi tanaman yang dibudidayakan. Walaupun begitu, hambatan akan selalu ada dalam penerapan konsep digitalisasi sektor tani di Indonesia.
Hambatan tersebut contohnya seperti petani yang belum melek terhadap teknologi. Teknologi seperti penggunaan internet bagi petani terkadang belum dimaksimalkan penggunaannya. Dengan hambatan seperti itu petani berusia tua dan berada jauh di pelosok akan tertinggal dengan sentuhan teknologi digital.
Konsep Digitalisasi Pertanian di Indonesia ini sudah diluncurkan pertama kami di daerah Jawa Barat. Terbukti dengan peluncuran program digitalisasi ini sudah mampu meningkatkan hasil panen tanaman padi sebesar 20 %.
Program digitalisasi pertanian di Jawa Barat ini menargetkan ribuan petani di 9 Kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Indramayu, Ciamis, Cianjur, Majalengka, Purwakarta, Karawang, Garut, dan Sumedang.
Tujuan dari digitalisasi pertanian ini salah satunya adalah membuat perubahan sistem tani di Indonesia yang masih tradisional menjadi lebih modern serta mengedukasi petani agar mampu menjadi pengusaha agribisnis handal. Namun untuk saat ini penerapan digitalisasi pertanian di Jawa Barat ini masih dalam tingkat hilir.
Hasil tani dengan menggunakan sistem digitalisasi ini banyak dikembangkan oleh pengembang aplikasi dari generasi muda yang berkecimpung dalam bidang ini.
Baca Juga : Tray Semai Untuk Persemaian Bibit Berkualitas