Penyiraman harus dilakukan secara rutin dilakukan pada budidaya sayuran organik. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Usahakan agar penyiraman dilakukan dengan kadar yang sesuai dengan takaran agar tanah tidak becek.
Lakukan penyiangan pada daerah sekitar tanaman tumbuh agar bisa tumbuh tanpa gangguan rumput – rumput liar. Bisa dilakukan dengan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan mesin rumput.
Jika sudah disiangi siapkan plastik perak untuk menutupi bekas tempat tumbuh rumput liar tersebut. Hal itu bertujuan agar rumput liar yang tersisa nantinya tidak mendapat cahaya matahari sehingga pada akhirnya akan mati dengan sendirinya.
Berikan pupuk dengan secukupnya. Pemberian pupuk dimaksudkan agar nutrisi – nutrisi pada tanah akan semakin kaya sehingga kesuburan tanah akan makin bagus serta menjaga pertumbuhan sayur semakin baik.
Pupuk yang diberikan harus tidak mengandung bahan kimia sama sekali. Pupuk organik yaitu berupa pupuk kompos ataupun pupuk kandang bisa dijadikan pupuk untuk sayuran organik.
Membuat Pupuk Kompos
Untuk membuat pupuk kompos sendiri cukup mudah untuk dilakukan. Cara untuk membuat pupuk kompos yaitu :
- Pertama siapkan terlebih dahulu alat dan bahan bahan yang diperlukan seperti sampah rumah tangga, air, tanah, sarung tangan dan wadah ukuran besar dengan penutup (bisa menggunakan ember atau tong).
- Lalu pisahkan sampah organik dengan sampah non organik. Hal ini periu dilakukan karena hanya sampah organik saja yang akan dimanfaatkan sebagai bahan pupuk kompos
- Siapkan tong atau ember yang telah disebutkan diatas. Usahakan agar tong atau ember tersebut memiliki penutup agar tidak terkontaminasi
- Isi dengan tanah secukupnya ke dalam tong atau ember yang telah diisi dengan sampah organik. Sesuaikan ketebalannya dengan besar tong atau ember yang digunakan dan banyaknya sampah organik
- Siram permukaan tanah dengan air
- Masukkan sampah organik yang sudah disiapkan dalam wadah (tong atau ember)
- Simpan sampah secara merata. Usahakan agar ketebalan tanah sama dengan ketebalan sampah
- Masukkan lagi tanah ke dalam tong atau ember. Gunakan tanah sebagai penutup sampah
- Tutup tong atau ember. Biarkan selama 3 minggu dan pupuk kompos siap untuk digunakan
-
Pemanenan
Waktu pemanenan sayur organik bisa dilakukan 2 kali dalam seminggu ataupun disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman tersebut. Jika Anda ingin memanen sayur dalam waktu singkat Anda bisa menanam sayuran dengan waktu umur panen singkat seperti sayuran hijau (bayam, sawi, dll) dibandingkan tanaman seperti terong atau tomat yang memiliki waktu panen agak lama.
Setelah memilih jenis tanaman sayuran yang akan ditanam dan memenuhi kriteria lain yang disebutkan diatas, Anda bisa langsung mempraktekkan cara budidaya sayuran organik yang baik dan benar
Baca Juga : Usaha Pertanian Menguntungkan di Musim Hujan
Jenis tanaman Sayur untuk Budidaya Sayuran Organik
Tanaman sayur yang bisa digunakan untuk bercocok tanam sayuran organik yaitu :
-
Tomat
Tanaman sayur ini selalu masuk dalam jajaran tanaman sayur yang bisa ditanam di berbagai kondisi. Maka dari itu tidak mengherankan jika tanaman tomat ini cocok dibudidayakan secara organik.
Tomat merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tomat cocok dibudidayakan karena memiliki siklus hidup yang singkat dengan warna buah seperti merah, kuning dan hijau. Tanaman tomat dapat tumbuh sampai dengan 1 – 3 meter.
-
Cabai
Cabai tentu tidak bisa ditinggalkan dari budidaya sayuran organik. Bila budidaya cabai sebagai sayuran organik ini dilakukan, maka bisa dipastikan keuntungan sudah menanti Anda karena masakan khas Indonesia banyak memiliki cita rasa yang khas dengan rasa pedas. Selain itu masyarakat Indonesia sebagian besar juga menyukai makanan dengan rasa yang pedas.
One Comment on “Sayuran Organik Peluang Budidaya Menguntungkan”