Cara Tanam Cabe Dalam Pot Dan Hidroponik Sederhana

Pemupukan Cabe yang Baik dan Tepat

Pemupukan cara tanam cabe adalah pemberian nutrisi atau unsur hara dalam tanah sebagai medianya.

Nantinya unsur hara tersebut akan tanaman serap melalui akarnya untuk menyalurkan keseluruh bagian tanaman.

Unsur hara yang tersedia harus dalam keadaan berimbang baik unsur makro maupun mikro.

Unsur hara yang tidak merusak lingkungan dan tanaman itu sendiri atau penanaman berikutnya.

Pemberian pupuk yang baik adalah pupuk organik. Namun kadangkala tanaman membutuhkan beberapa unsur tertentu dalam dosis banyak yang tidak dapat petani penuhi dari pemberian pupuk organik.

Sehingga perlunya keseimbangan pemberian pupuk organik dan an-organik/kimia.

Untuk media tanam cara tanam cabe dalam pot, penggunaan pupuk organik dapat bisa optimal petani berikan dan sangat baik untuk pertumbuhan tanaman kedepannya.

Karena penanaman dalam media yang terbatas dan hanya untuk satu tanaman saja sehingga tanaman jauh lebih subur dan baik pertumbuhannya.

Pemakaian pupuk organik cara tanam cabe seperti pupuk kandang, kompos, humus dan lain-lain  akan bersifat alami, aman bagi lingkungan dan tidak merubah tekstur tanah.

Pemakaian pupuk organik menjadikan tanaman kita juga bersifat organik.

Pemupukan cabe yang petani tanam dalam pot sebaiknya menggunakan pupuk yang cepat larut seperti pupuk NPK.

Pemupukan yang baik adalah pemberian pupuk organik dan pupuk kimia.

Cara pemupukan cabe rawit dalam polybag juga bisa petani konsultasikan lebih lanjut pada Toko Pertanian Online LMGA Agro secara gratis.

Selain itu, pelaku usaha juga bisa berkonsultasi mengenai waktu pemupukan cabe rawit setelah tanam hingga cara tahapan pemupukan cabe rawit dalam polybag.

Jasa konsultasi pertanian LMGA Agro juga bisa petani manfaatkan untuk berkonsultasi mengenai penggunaan pupuk untuk cabe baru tanam yang tepat.

Selain itu, petani dan pelaku usaha juga bisa berkonsultasi mengenai penempatan atau pemberian jarak tanam cabe polybag yang tepat.

Cara Menanam Bibit Cabe Dari Persemaian

Persiapan untuk pindah tanam bibit cara tanam cabe petani lakukan 1 minggu sebelum penanaman bibit ke pot/polybag yang lebih besar.

Setelah media tanam siap, lakukan pemindahan bibit pada sore hari.

Sebelum melakukan penanaman, siram tanah pada pot/polybag  sampai basah. Lalu buat lubang tanam diatasnya.

Pindahkan bibit cabe ke media pembesaran menggunakan pot atau polybag ukuran besar secara hati-hati.

Jika bibit cabe petani tanam pada tray semai atau petakan semai, maka cabut bibit cabe perlahan-lahan dan segera tanam pada pot.

Masukkan bibit pada lubang tanam, lalu tutup pangkal bibit menggunakan tanah sambil petani tekan-tekan sedikit agar bibit tumbuh kokoh dan tidak mudah roboh.

Jika persemaian cara tanam cabe menggunakan polybag, cara menanam bibit yaitu dengan menyobek plastik polybag dan tekan tanahnya hingga hancur.

Bibit segera petani tanam beserta tanahnya. Lalu tutup atau beri naungan bibit yang baru petani tanam menggunakan daun/pelepah pisang.

Setelah hari ke-4 setelah semai, penutup/naungan dapat petani buka agar terkena sinar matahari.

Pemasangan ajir penting sekali dalam cara tanam cabe untuk menopang tegaknya tanaman cabe hingga dewasa nanti saat munculnya buah.

Pemasangan ajir petani lakukan segera mungkin, sekitar 2 – 3 hari setelah penanaman bibit pada pot besar.

Ajir pada cara tanam cabe petani buat dari bilah bambu panjang 124 cm dengan lebar 4 cm.

Dan sepanjang 25 cm nanti yang ditancapkan ketanah. Penancapan ajir saat tanaman masih kecil agar tidak mengenai dan melukai akar tanaman.

Bila tanaman sudah tinggi, petani ikatkan pada ajir menggunakan tali rafia atau tali salaran ( ada di Toko Online Pertanian LMGA Agro ).

Cara Pemberian Pupuk Cara Tanam Cabe Setelah Semai

  • Pemupukan susulan pertama saat tanaman cabe memasuki umur 15 – 20 hari. Taburkan ½ sendok makan pupuk NPK pada sekeliling pangkal batang, tidak langsung mengenai batangnya.

  • Pemupukan petani ulangi setiap 10 hari sekali dengan dosis sama. Sebelum pemberian pupuk, siram lebih dahulu media tanam. Tanah yang basah menyebabkan pupuk cepat terserap oleh akar.

  • Pemupukan petani lakukan pada pagi hari atau sore hari.

  • Tetap imbangi dengan memberi pupuk organik. Caranya yaitu dengan menaburkan 2 genggam pupuk organik pada media tanam. Pemberian pupuk kandang/kompos ini bergantian dengan pupuk NPK. Misalnya pemupukan pertama pupuk NPK, pemupukan kedua pupuk kandang, begitu seterusnya sampai panen.

  • Sebaiknya kurangi pemberian pupuk kimia terutama pupuk Nitrogen. Tetapi perbanyaklah pemberian pupuk organik, agar tanaman cabe kita dalam pot dapat berumur panjang, lebih awet dan berproduksi banyak.

  • Setiap seminggu sekali, semprotkan pupuk daun untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur mikro.

  • Pupuk daun atau pupuk mikro dapat juga petani berikan 2 minggu sekali, setelah pemberian pupuk makro.

  • Dosis pupuk daun tergantung jenis pupuk dan pemberian mengikuti petunjuk pada kemasan pupuk. Pemberian pupuk daun juga petani sesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Pada cara tanam cabe fase vegetatif, pupuk mikro petani pilih yang mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, misalnya Gandasil D atau Bast Foliar B.

  • Saat tanaman cabai hendak berbunga atau berbuah, pemberian pupuk yang mendukung pembungaan seperti Gandasil B.

Cara Pemangkasan / Perempelan Pada Tanaman Cabe

Dalam cara tanam cabe, proses pemangkasan tidak boleh petani lewatkan begitu saja.

Kegiatan ini sangat penting karena terdapat perbedaan yang menyolok antara cara tanam cabe tanpa  pemangkasan atau dengan pemangkasan.

Dengan pemangkasan, dapat meningkatkan hasil pada cara tanam cabe karena merangsang munculnya bunga dan buah.

Pemangkasan bibit terbukti bila petani lakukan dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Bibit tanaman cabe yang masih muda memiliki tingkat regenerasi yang sangat tinggi. Sehingga apabila petani lakukan pemangkasan bibit, akan keluar cabang baru sebanyak 2 cabang.

Bila untuk selanjutnya petani lakukan perawatan yang baik dan rutin serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman, maka 2 cabang yang baru tadi akan tumbuh menjadi 2 cabang yang kokoh dan menghasilkan lebih banyak buah.

Cara pemangkasan bibit cara tanam cabe antara lain :

  1. Pemangkasan bibit terhadap bibit yang benar-benar muda, sekitar umur 8 hari.

  2. Pemangkasan petani lakukan sepanjang 4 mm dari daun lembaga, yaitu daun yang pertama muncul.

  3. Sisakan 2 daun lembaga.

  4. Pemangkasan menggunakan alat pemotong kuku yang tajam, steril dan bersih.

  5. Setelah melakukan pemangkasan, semprot dengan fungisida agar bekas pemotongan bibit tadi tidak terinfeksi jamur atau bakteri.

  6. Setelah bibit muncul 5 helai daun sejati atau sekitar berumur 3 minggu, bibit siap petani tanam pada media yang lebih besar/kompleks.

Pemangkasan Pucuk Tanaman Cabe

Bila tidak melakukan pemangkasan bibit karena khawatir bibit yang masih kecil dan sangat muda sudah petani pangkas.

Maka ada cara lain untuk meningkatkan jumlah cabang tanaman. Yaitu cara tanam cabe melakukan pemangkasan pucuk tanaman.

Pemangkasan pucuk cara tanam cabe sudah banyak petani lakukan bahkan ibu-ibu yang menanam cabe pada halaman rumah.

Syarat melakukan pemangkasan pucuk ini adalah tanaman sudah memiliki percabangan yang banyak.

Umur tanaman yang petani pangkas telah berumur 1 bulan dan memiliki 8 – 10 daun.

Pangkas bagian pucuk tanaman sebanyak 2 – 3 helai daun pada pucuk tanaman. Kumpulkan dan bersihkan areal dari daun-daun hasil pangkasan.

Dan setelah petani lakukan pemangkasan, 2 minggu kemudian akan mulai tumbuh bakal cabang pada setiap ketiak daunnya.

Setiap selesai pemangkasan, lakukan penyemprotan menggunakan pestisida organik agar bekas luka pemangkasan tidak terinfeksi jamur dan bakteri.

Pemberian pupuk susulan cara tanam cabe berupa pupuk daun dapat mempercepat pertumbuhan cabang baru.

Juga imbangi pertumbuhan tanaman dengan pemberian pupuk organik yang dapat petani beli pada toko pertanian atau bisa kita buat sendiri.

Pupuk organik bisa berasal dari dedaunan ( pupuk kompos ) atau kotoran hewan ternak yang sudah difermentasi.

Baca Juga : Cabe Merah Pilar F1 Cap Panah Merah

Pemangkasan Tunas Samping, Bunga dan Daun Pada Cara Tanam Cabe

Pemangkasan terhadap tunas samping yang keluar pada ketiak daun. Tunas samping ini biasanya muncul sekitar 8 – 12 hst untuk penanaman cabai dataran rendah – sedang.

Dan sekitar 15 – 20 hst untuk cabai pada dataran tinggi. Pemangkasan/perempelan tunas bakal cabang ini menggunakan tangan kosong yang bersih.

Tujuannya agar tanaman menjadi kokoh sebelum memasuki fase pembungaan ( generatif ).

Pemangkasan bunga cara tanam cabe yang pertama keluar pada tanaman cabe dataran rendah – menengah.

Sedangkan tanaman cabe dataran tinggi, pemangkasan bunga petani lakukan sampai pada bunga ke-2 dan ke-3 tergantung dari kondisi tanaman.

Bila bunga cukup sehat , pemangkasan bunga pada cara tanam cabe dataran tinggi sampai pada bunga ke-2.

Namun bila tanaman kurus dan kurang sehat, pemangkasan bunga sampai bunga ke-3.

Tujuan pemangkasan bunga adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif dengan cara menunda pembungaan.

Bunga yang petani rempel menyebabkan jumlah daun bertambah dan hasil fotosintesis cukup untuk memasuki fase generatif.

Setelah bunga petani pangkas, dalam waktu 7 – 14 hari setelahnya, terbentuk lagi bunga pada percabangan atasnya.

Dan bunga yang tumbuh tersebut harus petani pelihara karena tanaman cabe sudah cukup kuat memasuki fase pembuahan.

Pemangkasan Daun Cara Tanam Cabe

Pemangkasan daun yang ada di bawah cabang utama bila tajuk tanaman telah tumbuh optimal.

Dikatakan optimal bila tajuk tanaman yang satu dengan yang lain saling menutupi seluruh ruangan pertumbuhan.

Tajuk tanaman yang satu bertemu dengan tajuk yang lainnya baik dalam satu barisan maupun antar baris.

Pemangkasan daun cara tanam cabe petani lakukan pada umur minimal 75 hst ( cabe dataran rendah ) dan 90 hst ( cabe dataran tinggi ).

Daun-daun yang letaknya di bawah cabang harus petani pangkas karena sudah tua dan tidak produktif lagi.

Daun-daun tua yang petani biarkan saja dan tidak petani pangkas banyak menyerap zat makanan.

Tapi tidak menghasilkan energi bagi tanaman, malah justru dapat menjadi sarang penyakit.

Bagian daun yang terkena hama penyakit juga perlu petani pangkas agar tidak menularkan ke tanaman lainnya.

Daun-daun hasil pemangkasan harus petani singkirkan dari areal kebun dan petani musnahkan dengan cara dibakar, bukan dipendam dalam tanah.

Dengan cara petani musnahkan seperti itu, siklus hidup organisme pengganggu dapat diputus.

Pengendalian Hama dan Penyakit Cara Tanam Cabe

Cara tanam cabe menggunakan pot dan masih pada skala rumahan serta masih sekedar hobi, pemberantasan hama dan penyakit lebih baik petani lakukan secara manual.

Hama yang tampak berkeliaran petani pungut langsung atau bila sudah parah, tanaman yang terserang penyakit langsung petani cabut.

Pilihlah menggunakan pestisida bila serangan sudah hebat dan menggunakan bahan aktif yang relatif rendah dulu.

Banyak jenis pestisida yang bisa petani gunakan untuk memberantas hama-hama yang menyerang tanaman cabe.

Jenis pestisida yang ingin petani pilih dapat petani konsultasikan pada Toko Online Pertanian LMGA Agro.

1. Hama Thrips

Thrips salah satu hama penting budidaya cabe menyerang tanaman dengan menghisap cairan permukaan bawah daun ( terutama daun-daun muda ).

Gejala serangan adanya bercak kepera-perakan, daun yang terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting, keriput dan akhirnya mati.

Serangan yang berat menyebabkan daun, tunas atau pucuknya menggulung kedalam, akan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman terhambat lalu menjadi kerdil. Bahkan pucuk tanaman menjadi mati.

Hama thrips merupakan vektor penyakit virus mozaik dan virus keriting. Cara tanam cabe pada musim kemarau, hama dapat berkembang dengan cepat dan populasi meningkat.

Sedangkan penanaman pada musim hujan, populasi thrips akan berkurang karena banyak thrips yang mati akibat tercuci air hujan.

Tanaman inang hama ini adalah cabai, bawang merah, bawang daun dan jenis bawang lainnya serta tomat.

Thrips juga dapat petani temukan pada tanaman tembakau, kopi, ubi jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman famili Crusiferae, Crostalaria dan kacang-kacangan.

Untuk mencegah serangan lebih hebat atau semakin parah, beberapa usaha yang dapat kita lakukan antara lain :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *