Jual Benih Cabe Besar F1 Imperial 10

Persiapan Menanam Cabe Besar F1 Imperial 10
  • Lahan tempat menanam cabe besar F1 Imperial 10 harus bersih dari segala jenis gulma, sisa tanaman, sisa akar dan kerikil-kerikil. Bila gulma cukup banyak dapat anda berantas menggunakan herbisida. Herbisida yang cocok dapat konsultasi ke toko pertanian online LMGA Agro.

  • Selanjutnya lahan dapat digaru atau bajak dengan alat traktor atau hewan ternak, atau dengan cangkul. Tujuannya adalah mendapatkan tanah yang gembur dan menghilangkan jasad pengganggu dalam tanah.

  • Membuat bedengan dengan ukuran lebar 100 – 110 cm, tinggi bedengan 50 – 60 cm dan lebar parit 50 – 60 cm. Panjang bedengan kita sesuaikan luas lahan.

  • Mengukur pH tanah menggunakan alat pH meter, bila pH rendah kurang dari 5 maka lakukan pengapuran menggunakan dolomit dosisnya 2 – 4 ton/ha atau 200 – 400 g/m² sampai pH nya normal. Dolomit diberikan saat penggemburan tanah atau saat membuat bedengan bersamaan pemberian pupuk dasar.

  • Pupuk dasar yang kita berikan sebanyak 10 – 20 ton/ha atau ½ – 1 zak per 10 m panjang bedengan. Dapat juga ditambahkan pupuk NPK untuk pupuk dasarnya.

  • Memasang mulsa plastik hitam perak dengan cara membentang dan menarik kedua sisinya dan warna yang perak bagian atasnya. Setiap ujung sisi mulsa kita tancapkan pasak dari bambu. Waktu yang tepat memasang mulsa adalah siang hari saat terik matahari.

  • Sehari sebelum penanaman bibit cabai besar F1 Imperial 10, pada mulsa kita buat lubang tanam dengan jarak 60 x 60 cm. Membuat lubang tanam dapat menggunakan alat pelubang tanam yang dapat anada beli lewat toko alat pertanian  LMGA Agro.

  • Bibit cabe besar F1 Imperial 10 umur 21 – 24 dapat kita pindah tanam ke lahan tetap ( muncul 3 – 4 helai daun sejati ). Menyemai bibit cabe harus kita tambah sebanyak 10% dari total tanaman untuk tanaman sulam.

Pemeliharaan Tanaman Cabe Besar F1 Imperial 10
  1. Penyiraman kita lakukan 3 hari sekali ( musim kemarau ) dan 4 – 5 hari sekali ( musim hujan ) atau sesuaikan kondisi tanah.

  2. Tanaman cabai besar F1 Imperial 10 yang masih muda/kecil penyiraman dapat kita lakukan dengan cara kocor menggunakan air bersih untuk mencegah tanaman layu

  3. Sulam tanaman harus segera kita lakukan bila ada bibit yang baru tanam tiba – tiba mati atau bibit tampak layu. Segera mungkin dilakukan agar tanaman nanti dapat tumbuh baik dan seragam, dapat panen bersamaan.

  4. Memasang ajir dapat kita lakukan sebelum tanaman berumur ± 4 minggu.  Tujuannya untuk menopang tanaman agar tidak roboh. Ajir kita tancapkan berjarak 4 cm dari pangkal batang. Saat tanaman sudah berumur 1 bulan, tanaman mulai diikat ke ajir menggunakan tali salaran ( dapat anda beli lewat toko pertanian terdekat LMGA Agro ).

  5. Pewiwilan/perempelan yaitu membuang tunas air dan lakukan setelah tanaman berumur ± 3 minggu. Tunas air yang kita buang adalah semua tunas yang berada pada bawah cabang utama. Untuk sekali musim tanam pewiwilan bisa kita lakukan sampai 2x dan dengan interval 2 – 3 minggu sekali. Tujuannya agar pertumbuhan tanaman dapat tegak, kekar, seragam dan cabang utama terbentuk optimal.

  6. Penyiangan gulma kita lakukan untuk meminimalisir serangan hama dan penyakit. Tanaman cabai besar F1 Imperial 10 juga terhindar dari gangguan rumput liar. Seringkali gulma dan rumput liar menjadi inang atau tempat bersembunyi hama pembawa penyakit.

Pemupukan Susulan Cabe Besar F1 Imperial 10

Pemupukan susulan yang ke-1 kita lakukan pada umur 10 hari setelah semai dengan cara dikocor.

Sistem pengocoran lebih efektif karena larutan pupuk dapat segera terserap akar tanaman dan tidak ada yang terbuang atau menguap ke udara.

Pupuk susulan cabai besar F1 Imperial 10 kita berikan dengan 2 cara, yaitu pengocoran dan tabur.

Kedua cara tersebut aplikasinya kita sesuaikan dengan cuaca. Di musim kemarau lebih efektif pemberian pupuk dengan cara kocor. Sedangkan di musim hujan lebih baik lakukan dengan cara tabur.

Baca Juga : Cara Menanam Cabe Columbus Hasil 30 Ton

Sistem kocor lebih menguntungkan karena pupuk dapat segera diserap tanaman, juga dapat hemat waktu dan tenaga karena pemupukan sekaligus juga melakukan penyiraman.

Dosis pupuk susulan mulai umur 10 hari setelah semai dan kita ulang setiap 10 hari sekali. Pemberian dengan cara kocor, pupuk kita larutkan dengan 250 liter air dan diberikan ke tanaman sebanyak 250 ml per tanaman.

Untuk cara tabur, pupuk kita berikan pada lubang pupuk yang berjarak 15 cm dari pangkal batang. Untuk bedengan yang tidak ada mulsa, pupuk diberikan pada sekeliling  batang tanaman dengan jarak 15 cm lalu pupuk kita tutup tanah.

Berikut dosis yang tepat  per 1000 tanaman :
  • Pemupukan ke-1, umur 10 hari setelah semai, dengan sistem kocor, pupuk yang kita berikan 4 kg NPK 16. 

  • Pemupukan ke-2, umur 17 hari setelah semai, dengan sistem kocor, pupuk yang kita berikan 6 kg NPK 16. 

  • Pemberian pupuk ke-3, umur 24 hari setelah semai dapat diberikan dengan cara kocor atau tabur.  Pupuk yang kita berikan total 8 kg yaitu : 1 kg Urea + 4kg NPK + 1 kg KNO Putih + 1 kg TSP + 1 kg MKP. 

  • Pemupukan ke-4, umur 30 hari setelah semai dan kita berikan dengan 2 cara. Total pupuk yang kita berikan 10 kg, yaitu 1 kg Za + 4 kg NPK + 1 kg KNO Putih + 2 kg TSP + 1 kg MKP.

  • Pemupukan ke-5, umur 40 hari setelah semai dan kita berikan dengan 2 cara. Total pupuk yang diberikan 12 kg, yaitu 6 kg NPK + 2 kg KNO Putih + 2 kg TSP + 2 kg MKP.

  • Aplikasi pupuk ke-6, umur 50 hari setelah semai dan kita berikan dengan 2 cara. Total pupuk yaitu 15 kg, yaitu 8 kg NPK + 2 kg KNO Putih + 3 kg TSP + 2 kg MKP.

  • Pemupukan ke-7 dan ke-8 kita berikan dengan interval 10 hari sekali. Dosis pemupukan dan cara pemberian sama dengan pemupukan ke-6. Pemberian pupuk terus dilakukan sampai panen ke-7 karena semakin lama tanaman cabe tidak lagi produktif.

Baca Juga  : Jual Benih Cabe Besar Gada F1 | Cara Menanam Cabe 

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Tanaman budidaya kita yang terserang hama dan penyakit dapat petani kendalikan dengan cara mekanis, biologis, kimiawi dan lain-lain.

Bila serangan hama dan penyakit masih di bawah ambang batas ( serangan tidak terlalu parah ) sebaiknya kita kendalikan dengan cara mekanis.

Tetapi bila serangan hama dan penyakit sudah parah maka pengendalian dapat kita lakukan dengan cara mekanis dan kimiawi ( menyemprotkan pestisida ).

Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam melakukan penyemprotan yaitu :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *