- Vegetasi tanaman sebaiknya sesuaikan dengan luas pekarangan dan penggunaan pot. Pada lahan yang sempit, penggunaan pot kecil ataupun budidaya dengan metode vertikultur. Sebaiknya memilih tanaman-tanaman yang memiliki tajuk tidak terlalu tinggi dan melebar. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan tanaman akan cahaya. Penyinaran matahari menjadi salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman sayur. Tanaman sayuran merupakan jenis tanaman yang menginginkan penyinaran matahari penuh. Apabila intensitas matahari tidak mencukupi maka tanaman akan mengalami etiolasi atau tumbuh memanjang dan kurus. Beberapa jenis tanaman, seperti terong dan cabai rawit cukup toleran dengan kurangnya sinar matahari.
- Pilih tanaman yang memiliki umur pendek atau genjah sehingga cepat panen. Dengan memilih tanaman genjah, tanaman bisa cepat ganti dengan tanaman baru. Sehingga penanam bisa segera mendapat manfaat dari hasil panennya, estetikanya juga terjaga.
- Jenis tanaman sebaiknya pilih yang mudah tumbuh dan mudah perawatannya. Tanaman yang mudah tumbuh dan mudah perawatannya akan memudahkan terutama bagi pemula. Selain itu tidak membutuhkan waktu dan biaya yang banyak untuk pemeliharaannya.
- Bagi penanam untuk konsumsi keluarga, sebaiknya menanam beberapa jenis atau variasi tanaman. Jenis tanaman sebaiknya pilih tanaman yang sering keluarga butuhkan atau konsumsi. Dengan semakin banyak variasi tanaman akan semakin banyak kebutuhan konsumsi keluarga dari hasil budidaya tanaman sayur dalam pot.
Tanaman yang sesuai dengan kriteria pada atas antara lainnya adalah bayam, kangkung, sawi, selada, kenikir, kemangi, bawang daun dan seledri.
Tanaman tersebut mudah tumbuh, cepat panen dan merupakan jenis yang umumnya banyak untuk konsumsi keluarga butuhkan.
Selain itu cabai, tomat, dan terong bisa juga menjadi pilihan, dengan memilih benih yang berumur genjah.
Baca Juga :Budidaya Tanaman Sayuran Hasilkan Sayur Idola Masyarakat
Media Tanam Dalam Pot
Sayuran buah cocok untuk tanam dalam pot atau polybag yang kita tegakkan. Hal ini bertujuan agar dapat menampung media tanam dalam jumlah cukup banyak.
Dapat menggunakan jenis pot berupa pot plastik, ember, kaleng, pot gerabah, polybag, dan lain-lain.
Pada prinsipnya wadah atau pot tersebut dapat menampung media tanam dalam jumlah yang cukup.
Untuk tanaman sayuran daun, penggunaan volume media tanam yang minimal seberat 1 kg, sedangkan untuk sayuran buah berkisar 3-20 kg.
Apabila belum ada lubang, maka lakukan pelubangan pada dasar pot dalam jumlah yang cukup banyak guna mengatur kelebihan air penyiraman.
Media tanam yang kita gunakan merupakan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar.
Tentu saja produk ini telah kita hilangkan bongkahannya atau saring menggunakan saringan kawat berdiameter 0,5 hingga 1 cm.
Perbandingan media tanam yang umum kita gunakan adalah 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang atau pupuk kompos, dan 1 bagian sekam bakar.
Lebih penting lagi adalah penambahan bahan organik dan sekam cukup banyak sehingga media cukup subur dan berongga.
Membutuhkan rongga dalam media tanam untuk aerasi dan memudahkan pertumbuhan akar dalam media.
Setelah melakukan penyiapan media tanam, maka tahap selanjutnya adalah pembibitan.
Wadah pembibitan dapat berupa tray khusus pembibitan (tray semai). Juga bisa menggunakan wadah lain seperti baki plastik, pot plastik, kotak dari kayu, kantong plastik hingga polybag.
Media pembibitan yang kita gunakan sama seperti pada atas, namun perlu lebih halus dengan menghindari bongkahan atau kerikil.
Dengan cara menyaring menggunakan saringan kawat berdiameter lubang 2 hingga 5 mm.
Pembibitan umumnya kita lakukan untuk benih yang berukuran kecil dan berharga relatif mahal seperti sawi, selada, cabai, tomat, dll.
Kecuali bayam karena bayam umumnya tanam langsung. Sementara itu, benih berukuran besar umumnya tanam langsung dalam wadah pertanaman.
Baca Juga :Jual Tray Semai Untuk Persemaian Praktis Hasil Bibit Berkualitas
