Budidaya Cabe Rawit Tambang Emas Petani
Setiap budidaya tanaman pangan yang petani lakukan di lahan pertanian mampu hasilkan keuntungan bagi para petani. Namun, terdapat beberapa jenis tanaman pangan yang menjadi tambang emas bagi para petani dan pelaku usaha pertanian.
Jenis tanaman pangan yang memiliki potensi menjadi tambang emas bagi para petani dan pelaku usaha pertanian adalah tanaman cabe. Saat ini terdapat beberapa jenis cabe yang banyak petani budidayakan, salah satunya adalah cabe rawit.
Cabe rawit merupakan jenis cabe yang memiliki karakteristik bentuk buah yang kecil dengan warna yang beragam seperti hijau tua, hijau muda, hingga merah. Selain itu, cita rasa yang cabe rawit hasilkan terbilang lebih pedas dari jenis cabe lainnya.
Sehingga, cabe rawit menjadi favorit bagi banyak konsumen, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kuliner seperti restoran dan rumah makan. Oleh karena itu, banyak petani cabe yang senang membudidayakan cabe rawit di lahan pertanian.
Budidaya cabe rawit di lahan pertanian terbilang mudah bagi para petani dan pelaku usaha pertanian di Indonesia. Hal ini karena, tanaman cabe rawit memiliki tingkat adaptasi yang bagus, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Selain itu, varietas benih cabe berkualitas bisa dengan mudah petani dapatkan di toko pertanian terdekat maupun toko pertanian online. Salah satu contoh varietas benih cabe yang banyak petani minati adalah benih cabe rawit tahan antraknosa seperti Dewata 76 F1.
Proses perawatan budidaya cabe rawit juga terbilang mudah bagi para petani dan pelaku usaha pertanian. Beberapa contoh perawatan budidaya cabe di lahan pertanian yang penting adalah pemupukan, pengairan, hingga pencegahan hama penyakit tanaman.
Sehingga, tanaman cabe rawit mampu tumbuh berkualitas dan berpotensi besar hasilkan panen cabe rawit yang berkualitas dan menguntungkan petani. Hasil panen budidaya cabe rawit bisa petani jual dengan mudah kepada para juragan cabe dan pedagang cabe di pasar induk.
Baca Juga : Budidaya Cabe Rawit Pedas Nikmat Idola Petani dan Masyarakat
Antraknosa Momok Menjengkelkan Petani Cabe
Budidaya cabe rawit menjadi primadona bagi para petani karena mampu hasilkan banyak keuntungan dari hasil panen yang melimpah. Namun, budidaya cabe rawit tidak lepas dari ancaman penyakit tanaman yang merugikan petani.
Salah satu jenis penyakit tanaman yang seringkali mengancam usaha budidaya cabe rawit adalah penyakit antraknosa. Sehingga, petani perlu waspada setiap ingin membudidayakan tanaman cabe rawit di lahan pertanian.
Serangan penyakit antraknosa pada budidaya cabai rawit bisa terjadi akibat serangan jenis jamur patogen, yaitu Colletotrichum spp. Jenis jamur patogen ini mampu berkembang dengan baik apabila kondisi lingkungan lahan pertanian terlalu lembab.
Sehingga, potensi petani yang membudidayakan cabe rawit saat musim hujan memiliki potensi besar terserang penyakit antraknosa. Apabila serangan antraknosa terus berlanjut maka petani kemungkinan besar mengalami penurunan hasil produksi.
Penyakit tanaman akibat jamur patogen ini sering menyerang budidaya cabe rawit yang akan masuk fase pertumbuhan buah. Hal ini karena, penyakit antraknosa menyerang bagian buah cabe yang belum matang hingga buah cabe yang matang.
Gejala awal penyakit antraknosa pada cabe rawit adalah terdapat bintik hitam kecil melingkar pada permukaan kulit buah cabe. Selain itu, apabila infeksi tersebut berlanjut maka penyakit menjadi lebih parah dan menyebabkan buah cabe rusak.
Buah cabe yang rusak tentunya akan menurunkan hasil produksi petani dan membuatnya mengalami kerugian. Sehingga, petani perlu sedari awal melakukan pencegahan dan pengendalian serangan antraknosa pada budidaya cabe rawit.
Salah satu cara yang banyak petani lakukan untuk mencegah serangan antraknosa pada cabai adalah menggunakan benih cabe rawit tahan antraknosa. Saat ini terdapat banyak benih cabe terbaru yang memiliki harga murah dan tahan antraknosa seperti benih cabe Dewata 76 F1.
Selain itu, para petani juga perlu melakukan langkah lain seperti meninggikan bedengan maupun menggunakan pestisida untuk melindungi cabe rawit. Sehingga, pertumbuhan cabe rawit berkualitas dan mampu hasilkan keuntungan bagi petani.
Baca Juga : Penanggulangan Patek ( Antraknosa ) Pada Tanaman Cabai