Halangan Petani Dalam Menghasilkan Tanaman Jagung Yang Sehat
Banyak sekali Organisme Pengganggu Tanaman jagung yang dapat menghambat pembentukan buah pada tanaman jagung. Salah satu yang terlihat sederhana tapi dapat berpengaruh pada kesehatan tanaman adalah gulma.
Tanaman Gulma biasanya tumbuh pada sekitar tanaman pertanian dengan mencuri nutrisi dari lahan pertanian yang seharusnya untuk tanaman utama. Sehingga petani harus melakukan penyiangan atau mencabutnya jika terlihat gulma tumbuh.
Sehingga nutrisi dapat tanaman jagung dapatkan dengan maksimal tanpa harus berbagi pada tanaman rumput liar atau gulma. Pembasmian dengan menggunakan Herbisida juga dapat petani terapkan untuk lahan pertanian yang luas.
Sehingga penyemprotan petani lakukan pagi atau sore hari sehingga setelah beberapa hari akan terlihat hasil dari penyemprotan. Biasanya hasil dari penggunaan Herbisida ini adalah gulma menjadi layu dan mati.
Namun tidak hanya gangguan seperti gulma saja yang dapat menyerang tanaman jagung namun masih banyak lagi seperti penyakit layu yang menyerang tanaman. Penyakit layu biasanya menyerang karena keadaan tanah dari lahan pertanian terlalu lembab sehingga jamur dapat tumbuh dengan pesat.
Hal ini biasanya terpengaruh oleh pemberian air yang terlalu berlebihan pada lahan pertanian namun petani tidak memiliki sistem irigasi yang baik. Sehingga air tidak dapat tersalurkan secara merata dan membendung pada satu tempat.
Oleh karena itu persiapan seperti membuat sistem irigasi yang baik harus petani lakukan untuk mencegah berbagai kemungkinan. Pembasmian dan pencegahan untuk pertumbuhan jamur ini dapat petani lakukan dengan menerapkan jarak tanaman pada setiap tanaman jagung.
Penggunaan dari Fungisida secara tepat juga dapat memperkecil pertumbuhan jamur tanaman jagung. Oleh karena itu petani harus menggunakan Pestisida untuk mengatasi gangguan dari Organisme Pengganggu Tanaman Jagung.
Selain itu serangga seperti Belalang yang sering memakan tunas muda tanaman jagung dapat petani basmi menggunakan Insektisida Sistemik Untuk Belalang. Penanganan yang cepat dapat mencegah berbagai kemungkinan tanaman terserang gangguan.
Berikut ini beberapa kesalahan yang biasa petani lakukan :
Kurang Perhatian Dengan Lahan Pertanian
Perhatian pada lahan pertanian juga sangat penting untuk mengetahui keadaan tanaman yang terkini. Karena berbagai gangguan petani tanaman dapat petani amati jika melakukan pengecekan yang berkala.
Sehingga jika petani cuek terhadap lahan pertanian, upaya pencegahan terhadap berbagai penyakit atau gangguan akan telat petani upayakan. Sehingga kesadaran petani dalam melakukan pengecekan minimal 2 kali dalam seminggu adalah hal yang penting.
Persiapan Kebutuhan Pertanian Yang Kurang Maksimal
Beberapa persiapan terkadang petani lupakan atau terlewat, sehingga sangat berpengaruh pada budidaya tanaman pertanian. Seperti persiapan awal membajak lahan pertanian sebelum melakukan penanaman.
Hal tersebut merupakan langkah penting untuk memperbaiki kelenturan tanah agar mudah dalam menyerap nutrisi kembali. Sehingga petani harus melakukan pembajakan dan perbaikan nutrisi berupa pemupukan dasar sebelum menanam tanaman.
Pemupukan dasar menggunakan pupuk organik yang banyak mengandung mikroorganisme sangat berguna untuk perbaikan nutrisi lahan pertanian. Pupuk Organik dapat petani buat menggunakan Bagian tanaman yang mati, buah busuk atau kotoran hewan yang telah petani olah.
Sehingga beberapa mikroorganisme tersebut membantu tanah pertanian untuk meregenerasi nutrisi dan unsur hara tanah. Maka ketika petani menanam jagung pasti dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan subur.
Selain itu persiapan juga meliputi memiliki sistem irigasi atau pengairan yang baik dalam mengalirkan air. Ketika musim hujan melanda lahan pertanian petani harus memiliki sistem pengairan yang baik.
Hal tersebut juga berfungsi mencegah air membendung terlalu banyak dan dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur yang melonjak. Jamur patogen yang menyerang tanaman pertanian dapat mengakibatkan tanaman terserang penyakit berbahaya.
Hal ini harus petani lebih perhatikan dalam melakukan perawatan pertanian, namun pembasmian jamur ini dapat petani lakukan dengan menggunakan Fungisida.
Perlindungan Tanaman Kurang Maksimal
Dalam mencegah suatu gangguan pada lahan pertanian petani harus melakukan berbagai upaya untuk melindungi tanaman agar tetap sehat. Beberapa upaya yang harus petani lakukan adalah menggabungkan antara penggunaan bahan kimia dan bahan non kimia.
Sehingga pencegahan dapat petani lakukan dengan sempurna dan mencakup seluruh jenis gangguan serta gejala –gejala yang muncul. Seperti gangguan Hama serangga Belalang yang sering merusak tanaman pertanian.
Petani dapat menggunakan Insektisida Sistemik Untuk Belalang yang ampuh bunuh dan mengurangi populasinya pada sekitar lahan pertanian. Sehingga tanaman jagung yang masih muda aman dari gangguan dan dapat tumbuh sehat dengan hasil panen yang melimpah.
Insektisida Sistemik Untuk Belalang merupakan salah satu sarana perlindungan petani dalam membasmi hama belalang. Sehingga penggunaan dari Insektisida Sistemik Untuk Belalang juga harus tepat sasaran.
Karena jika petani menggunakan terlalu berlebihan dapat membahayakan tanaman pertanian dan ekosistem sekitarnya. Sehingga penggunaan Insektisida Sistemik Untuk Belalang sebaiknya mematuhi aturan pakai sesuai jenis tanaman, gejala gangguan dan usia tanaman.
Pengaruh Hama Belalang Pada Tanaman Jagung
Banyak sekali jenis belalang yang ada di dunia ada beberapa dari mereka banyak hidup pada daerah tropis seperti Indonesia. Beberapa belalang ini sangat mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian seperti jagung.
Oxya chinensis merupakan jenis belalang yang biasa kita sebut Belalang Hijau, merupakan salah satu jenis yang sering kali mengganggu tanaman jagung. Belalang hijau memiliki 3 jenis stadium yaitu stadium Telur, Nimfa, dan Imago.
Sehingga pertumbuhannya tergolong sangat cepat karena satu betina dapat menghasilkan 20 – 300 butir telur setiap sekali reproduksi. Setelah menetas Belalang memasuki Stadium Nimfa atau belalang muda dan akan mengalami pergantian kulit sebanyak 5 – 6.
Perkembangan nimfa menjadi imago dewasa juga terpengaruh oleh cuaca, kelembaban dan suhu lahan pertanian. Terkadang proses belalang menjadi nimfa hanya berlangsung 5- 10 hari.
Ketika memasuki Stadium imago dan berumur 25 – 30 hari belalang sadah memiliki sayap untuk berpindah – pindah tempat. Sehingga mobilitas inilah yang sangat berbahaya bagi tanaman jagung.
Belalang memiliki usia sampai satu tahun dan memiliki kemungkinan nimfa berhasil menetas adalah 50 %. Karena itu keberadaan Belalang pada tanaman Jagung tidak boleh petani abaika dan harus petani basmi menggunakan Insektisida Sistemik Untuk Belalang.
Beberapa gangguan yang Belalang sebabkan pada tanaman jagung adalah memakan tunas muda pada tanaman jagung. Sehingga tanaman akan sangat terganggu pertumbuhannya dan dapat menyebabkan tunas jagung mati.
Sehingga pembasmian menggunakan Insektisida Sistemik Untuk Belalang dapat petani lakukan secara menyeluruh pada tanaman jagung. Karena pertumbuhan populasi dari belalang sangatlah cepat sehingga jika petani mengabaikannya aku sangat merugikan tanaman.
Belalang merupakan hama serangga yang mudah untuk petani basmi namun perkembangan biakannya sangat pesat. Sehingga mudah sekali membasmi hama Belalang menggunakan Insektisida Sistemik Untuk Belalang.
Baca Juga : Hama Tanaman, Gangguan Meresahkan Usaha Budidaya Tanaman