Pengendalian OPT Pada Usaha Pertanian

pengendalian, opt, usaha, pertanian
Bakteri Tanaman

Bakteri tanaman merupakan organisme multisel yang juga sering merugikan petani. Mikroba atau bakteri memiliki bentuk yang beragam dan bersifat parasite.

Bakteri yang sering merugikan tanaman memiliki bentuk tongkat dengan tipe bacillus. Bakteri menyerang tanaman dengan cara mereproduksi sel baru dan menyebabkan penyakit pada tanaman.

Beberapa bakteri yang sering menyerang tanaman petani adalah :

Ralstonia solanacearum
Xanthomonas campestris pv oryzae
Candidatus Liberibacter asiaticus
Rhadinaphelencus cocophilus

Jamur / Cendawan

Jamur atau cendawan juga merupakan organisme yang merusak tanaman. Cendawan atau jamur dapat menyerang akar, batang daun dan juga buah tanaman.

Penyebaran jamur dapat terjadi dengan perantara air, serangga, angin dan sentuhan tangan. Sehingga jamur merupakan salah satu penyebab dari beberapa penyakit yang menimbulkan kerusakan pada tanaman petani.
Beberapa jenis jamur yang sering merusak tanaman pertanian :

– Jamur Helmintosporium oryzae
– Cendawan Rhizoctonia sp
– Jamur Fusarium moniliforme
– Cendawan Fusarium oxysporum
– Jamur Sclerospora maydis
– Cendawan Colletotrichum capsici
– Jamur Ceratocyctis paradoxa
– Cendawan Marasmius palmivorus sharples

Gulma

Gulma merupakan tanaman liar yang tumbuh secara bebas dan menganggu pertumbuhan tanaman dengan cara menyerap unsur hara yang meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman.

Tanaman gulma dapat membuat tanaman menjadi kurang ternutrisi sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya. Gulma terdapat beberapa jenis yaitu :

Rumput – rumputan

Rumput – tumputan memiliki ciri daun yang tersusun dari dua deret. Daun soliter dan tulang daun sejajar.

Gulma jenis ini sering petani temukan pada lingkungan persawahan. Hal ini karena tanaman gulma akan merugikan pertumbuhan tanaman dengan cara menyerap nutrisi yang seharusnya tanaman butuhkan.

Beberapa jenis gulma rumput – tumputan :

– Imperata cylindrica
– Cynodon dactylon
– Panicum rapens
– Echinochloa crusgalli

Teki – tekian

Teki – tekian merupakan gulma dengan ciri batang yang berbentuk segitiga dan tidak berongga. Gulma jenis ini memiliki daya tahan kuat karena memiliki umbi batang yang menancap dalam tanah. Contoh dari gulma teki – tekian :

– Cyperus rotundus
– Fimbristylis littoralis
– Scripus juncoides

Gulma pakis – pakisan

Gulma pakis – pakisan merupakan jenis tanaman paku pendek berumbai yang memiliki akar merayap. Contoh gulma pakis :

– Dryopteris Aridus
– Neprolepsis Biserata
– Neporolepsis Exaltata

Gulma daun lebar

Tanaman gulma daun lebar merupakan salah satu gulma dengan ciri daun yang lebar dan bertulang daun berbentuk seperti jala. Contoh gulma daun lebar :

– Monocharia vaginalis
– Limnocharis flava
– Eichornia crassipes
– Amaranthus spinosus
– Portulaca olerace
– Lindernia sp

Baca Juga : Hama dan Penyakit Serta Pestisida Pengendalinya Pada Budidaya Cabai

Pengendalian OPT Gulma

Pengendalian organisme pengganggu tanaman khususnya gulma bisa petani lakukan dengan cara pencegahan, pengendalian fisik, kimia dan biologi.

Upaya pengendalian gulma ini bertujuan agar tanaman gulma tidak berkembang biak dan akhirnya merugikan tanaman pertanian.

Pencegahan

Pencegahan merupakan awal usaha untuk mengendalikan gulma agar tidak tumbuh pada awal masa penanaman.

Sebelum melakukan penanaman, sebaiknya lahan disterilkan dari bibit gulma yang mungkin nantinya dapat tumbuh di lahan pertanian.

Memilah benih tanaman yang mungkin saja terkontaminasi dengan bibit gulma. Pupuk kandang yang digunakan sebagai pupuk awal sebaiknya yang sudah diolah matang agar tidak tercampur benih gulma.

Pengendalian Fisik

Pengendalian fisik pada organisme pengganggu tanaman khususnya gulma dilakukan dengan cara pengolahan tanah.

Selain itu juga dapat dilakukan pembasmian dengan cara dipangkas dan dibakar. Pemasangan mulsa plastik pada bedengan di lahan pertanian juga bisa dilakukan.

Pengendalian Kimia

Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan pemberian herbisida. Penggunaan herbisida sebaiknya sesuai dosis dan tidak berlebihan.

Pemberian herbisida yang berlebihan dapat mencemari lingkungan dan juga membuat gulma menjadi resisten.

Pengendalian Biologi

Pengendalian gulma dengan cara biologi dilakukan dengan melibatkan beberapa musuh alami dari gulma.

Beberapa musuh alami dari gulma diantaranya adalah hewan ternak dan ikan. Hewan ternak seperti kambing, domba biasanya dimanfaatkan agar memakan gulma pada lahan pertanian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *