Budidaya Tanaman Tomat Anti Virus Andalan Petani
Budidaya tanaman tomat antivirus sangat diperlukan agar nantinya petani bisa panen dengan baik tanpa ada kerugian akibat serangan virus, bakteri maupun penyakit dan hama yang menyerang.
Agar berhasil dalam budidaya tomat, petani perlu melakukan penanaman benih tomat yang anti virus. Dengan menanam tomat tahan virus diharapkan petani dapat panen dengan hasil yang melimpah.
Sebelum melakukan budidaya tanaman tomat, sebaiknya petani melakukan pemilihan benih yang unggul dan tahan serangan virus terlebih dahulu.
Pemilihan benih unggul tahan virus ini perlu dilakukan agar nantinya tanaman tomat yang tumbuh dapat tahan dari serangan virus. Terutama jika daerah penanaman tomat merupakan daerah yang endemic virus tertentu.
Jadi pemilihan benih unggul tahan virus perlu dilakukan agar petani bisa berhasil dalam budidaya tanaman tomat. Benih tomat anti virus berkualitas dapat di beli di Toko Pertanian LMGA AGRO dengan harga murah.
Baca Juga : Rotasi Tanaman Cegah Hama Pada Usaha Budidaya Tanaman
Cara Menanam Tomat
Cara menanam tomat yang baik dan benar perlu dilakukan agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal dan produktif sehingga hasil panen yang di dapatkan maksimal dan melimpah. Berikut adalah cara menanam tomat :
Pemilihan Benih Tomat
Pemilihan benih tomat sebelum melakukan budidaya tomat perlu dilakukan agar tanaman tomat yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik tanpa adanya serangan dari virus.
Pemilihan benih tomat antivirus perlu dilakukan terutama jika daerah penanaman merupakan endemic dari virus tertentu.
Benih tomat yang antivirus sangat disarankan untuk ditanam dan dibudidayakan agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan tahan serangan virus.
Selain itu benih tomat yang unggul dan berkualitas juga diperlukan agar nantinya buah tomat yang dihasilkan dapat mencapai hasil maksimal.
Penyemaian Benih Tomat
Setelah melakukan pemilihan benih tomat yang berkualitas dan tahan serangan virus. Selanjutnya adalah proses penyemaian benih tomat.
Benih tomat harus disemai dahulu sebelum dilakukan penanaman. Penyemaian benih tomat dilakukan menggunakan media polybag kecil.
Polybag diisi dengan media tanam tanah yang telah diisi campuran tanah dan juga pupuk kandang.
Setelah itu beri lubang pada media tanam sedalam 1 cm dan benamkan benih di dalam lubang kemudian tutupi kembali dengan tanah.
Kemudian lakukan penyiraman menggunakan spray agar air yang diberikan tidak terlalu berlebihan sehingga menggenang di media penyemaian. Tunggu hingga benih tumbuh dan siap untuk di tanam. Penyemaian memerlukan waktu kurang lebih 35 – 40 hari.
Pengolahan Lahan Pertanian
Tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman tomat sebaiknya memiliki tingkat keasaman tanah pH 5,5 – 7. Jika pH tanah terlalu asam dapat dilakukan penaburan dolomit untuk meningkatkan kadar pH agar tidak asam.
Sebelum pindah tanam lahan pertanian yang akan digunakan untuk penanaman di olah dahulu. Pengolahan tanah pertanian dilakukan dengan menggemburkan tanah di lahan pertanian.
Penggemburan tanah pertanian bisa menggunakan cangkul maupun traktor. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar satu meter, tinggi 30 cm dan panjang sesuai lahan yang dimiliki.
Jarak antar bedengan adalah 30 – 40 cm. Sebelum dilakukan penanaman, tanah yang sudah diolah harus dibiarkan selama satu minggu baru setalah itu bisa untuk dilakukan pindah tanam.
Kemudian di atas bedengan diberi pupuk kandang sebagai pupuk awal. Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan meratakan di atas bedengan.
Dosis yang di berikan adalah 20 ton pupuk kandang untuk lahan pertanian seluas satu hektar. Selain itu juga dapat menambahkan pupuk TSP untuk meningkatkan fosfor.
Jika sudah bedengan ditutup dengan menggunakan mulsa plasti. Pemasangan mulsa plastic ini untuk menghindari gangguan gulma dan juga untuk menjaga kelembaban tanah.
Pindah Tanam Bibit Tomat
Pindah tanam bibit tomat dilakukan ketika benih tomat sudah tumbuh dan mulai berdaun. Bibit tomat yang sudah siap ditanam biasanya berumur 35 – 40 hari.
Pada bedengan yang sudah di pasang mulsa plastik di beri lubang dengan diameter 5 cm. Tiap bedengan memiliki dua jalur lubang tanam.
Jarak antar jalur lubang adalah 70 cm dan jarak antar lubang adalah 40 cm. Lubang memiliki kedalaman 5 cm.
Kemudian masukkan bibit tanaman tomat yang sudah siap dipindahkan ke dalam lubang. Kemudian tutup kembali menggunakan tanah. Lalu siram dengan air secukupnya.
Perawatan Tanaman Tomat
Perawatan tanaman tomat meliputi penyiraman, pemupukan lanjutan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, pemasangan lenjeran dan pengendalian hama penyakit.
Penyiraman Tanaman Tomat
Penyiraman dilakukan agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan optimal. Terutama saat musim kemarau, penyiraman perlu dilakukan agar tanaman tidak kekeringan.
Ketika musim hujan tidak perlu dilakukan penyiraman. Hal terpenting yang dilakukan ketika musim hujan adalah mengawasi parit agar air hujan tidak menggenangi lahan pertanian.
Pemupukan Lanjutan
Pemupukan lanjutan dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu, 3 minggu, 4 minggu dengan dosis yang meningkat tiap minggunya.
Pemupukan lanjutan dilakukan agar tanaman ternutrisi dan dapat tumbuh dengan baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik diharapkan dapat menjadi produktif.
Pemupukan lanjutan biasanya menggunakan pupuk kimia atau anorganik. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan sesuai dosisnya dan tidak berlebihan.