Membuat pupuk NPK
Pupuk NPK bisa dibuat dengan mencampurkan beberapa jenis pupuk tunggal dengan perbandingan 10 : 15 : 10.
Misal akan membuat 100 kg pupuk NPK. Maka digunakan rumus hasil awal = jumlah perbandingan unsur x jumlah kg dan rumus hasil akhir = (100 : jumlah persentase kandungan) x hasil awal.
Perhitungan sebagai berikut :
10 % x 100 kg = 10 kg (Hasil awal Pupuk Urea)
(100 : 54) x 10 kg = 19 kg Pupuk Urea
15 % x 100 kg = 15 kg (Hasil awal Pupuk SP-36)
(100 : 36) x 15 kg = 41 kg Pupuk SP-36
10 % x 100 kg = 10 kg (Hasil awal Pupuk Kalium)
(100 : 45) X 10 kg = 22 kg Pupuk Kalium
Dengan demikian maka untuk membuat pupuk NPK dibutuhkan pupuk urea sebanyak 19 kg, pupuk sp-36 sebanyak 41 kg dan pupuk kalium sebanyak 22 kg.
Pemupukan NPK di Lahan Pertanian
Untuk meningkatkan hasil pertanian biasanya petani menggunakan pupuk npk sebagai cara untuk membantu meningkatkan unsur hara pada tanah agar subur.
Unsur hara pada tanah ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman yang tumbuh sehat adalah tanaman yang tercukupi kebutuhan nutrisinya.
Kebutuhan nutrisi tanaman ini didapatkan salah satunya dengan cara pemupukan npk pada lahan pertanian.
Pemupukan NPK di lahan pertanian dapat dilakukan petani dengan berkala dalam rentang waktu tertentu.
Pemupukan biasanya dilakukan dua fase, yaitu fase pemupukan dasar dan juga pemupukan lanjutan. Pemupukan dasar dilakukan ketika sebelum penanaman. Pemupukan lanjutan dilakukan beberapa waktu setelah penanaman di lahan.
Cara Pemupukan NPK pada Lahan Pertanian
Cara pemupukan npk pada lahan pertanian biasanya dilakukan dengan mencairkan pupuk dan kemuadian menyemprotkan atau mengocorkan ke tanaman.
Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk npk dan juga mencampurkanya dengan air. Selain itu juga dapat mencampurkan zat lain seperti ZA,SP-36 dan KCL.
Pemupukan biasanya terdapat dua fase. Yaitu fase pemupukan dasar dan juga fase pemupukan lanjutan. Berikut adalah beberapa penjelasan dari fase pemupukan lanjutan :
Pemupukan NPK Lanjutan Fase Vegetatif
Pemupukan NPK lanjutan fase vegetatif merupakan pemupukan yang dilakukan pada fase pertumbuhan. Pupuk NPK diberikan agar membantu meningkatkan sistem imun pada tanaman muda.
Pupuk yang diberikan harus seimbang dan tidak berlebihan. Petani bisa menggunakan pupuk npk seminggu setelah penanaman.
Berikan pupuk npk setelah satu minggu penanaman sesuai porsi. Pemberian pupuk juga bisa dengan mencampurkan ZA + SP-36 + KCL perbandingan 1 : 1 : 1. Larutkan 300 cc butiran pupuk npk atau campuran dengan air sebanyak 30 Liter.
Jika sudah berikan pada tanaman dengan cara menyemprotkan atau mengocorkan ke tanaman. Pemupukan dilakukan setelah pengairan dan sebaiknya dilakukan 10 hari sekali.
Pemupukan npk ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman hingga memasuki vase generatif (berbunga).
Pemupukan NPK Lanjutan Fase Generatif
Pemupukan npk lanjutan fase generatif dilakukan setelah pemupukan lanjutan vegetatif. Pemupukan lanjutan generatif dilakukan ketika tanaman berbunga.
Pemupukan pada fase ini sangat penting agar bunga terbentuk dengan sempurna. Pada fase ini unsur yang paling dibutuhkan adalah Fosfor (Phospat).
Pupuk yang digunakan bisa dengan menggunakan NPK tetapi dicampur dengan SP–36 dengan perbandingan 1 kg pupuk npk + 1 kg sp-36.
Dengan pencampuran ini maka unsur P akan lebih banyak dibanding unsur N dan K. Hal ini bertujuan agar tanaman bisa membentuk bunga sempurna dengan cara menutrisikan fosfor lebih banyak.
Untuk penggunaanya bisa dilakukan pencampuran pupuk npk sebanyak 300 cc dengan air sebanyak 30 Liter.
Jika sudah pupuk diberikan dengan cara dikocorkan pada lubang yang telah dibuat dengan jarak 10 cm dari tanaman. Pemberian pupuk lanjutan generatif ini dilakukan selama 10 hari sekali.
Pemupukan NPK Susulan Fase Pengisian Buah
Pemupukan npk susulan fase pengisian buah dilakukan setelah fase vegetatif. Di fase ini buah atau umbi tanaman mengalami pengisian.
Untuk memaksimalkan pengisian buah maka diperlukan pemupukan lanjutan. Tanaman yang sekali berbuah seperti melon, ubi, jagung, semangka dll hanya membesarkan buah sekali panen.
Khusus untuk tanaman tersebut maka diperlukan peningkatan unsur hara Kalium. Kalium dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas dan rasa dari buah.
Kalium juga sangat membantu untuk membesarkan buah. Untuk pemupukan dilakukan pencampuran pupuk Npk 1 kg + pupuk Kcl 2 kg.
Kemudian untuk tanaman yang lebih satu kali panen seperti cabe diberikan pupuk dengan perbandingan pupuk NPK 1 kg : SP-36 1 kg : KCL 3 kg.Dengan demikian unsur kalium dan fosfor sama – sama bertambah. Sedangkan unsur N diturunkan.
Untuk penggunaannya dengan melarutkan air 30 Liter dengan pupuk 300 cc. Pemberian pupuk dengan cara dikocorkan atau dengan menyemprotkan pada daun.