Jual Labu Kuning Kusuma F1 Cap Panah Merah Murah

panah merah, cap panah merah, f1, hibrida, labu, labu kuning, buah labu, buah labu kuning, kusuma f1, buah labu hibrida kusuma

Proses pemeliharaan dalam budidaya labu kuning Kusuma F1 terdiri dari beberapa proses atau tahapan. Beberapa proses tersebut contohnya yaitu :

  1. Pemupukan Susulan

Pemberian pupuk susulan harus petani berikan agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Pupuk yang digunakan untuk proses ini dianjurkan menggunakan pupuk organik.

Pemberian pupuk dilakukan setiap 3 bulan sekali sejak benih mulai petani tanam.

Pemberian pupuk ini petani lakukan dengan menggunakan perbandingan 1 : 1 atau melarutkan air sebanyak 1 liter dicampur dengan 1 kg pupuk kandang.

Diamkan terlebih dahulu agar terjadi proses fermentasi.

Proses fermentasi pupuk tersebut petani lakukan seminggu sebelum pupuk petani berikan kepada tanaman.

Setelah seminggu, berikan pupuk kandang tersebut pada tanaman dengan dosis sebanyak 1 liter untuk 1 m².

Baca Juga : Fungsi ZPT Bagi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman

  1. Penyulaman

Lakukan penyulaman bibit setelah berumur 7 hst. Jika terdapat kecambah yang terlihat kurang baik kualitasnya, segera gantikan dengan bibit lain yang memiliki kualitas baik.

Dengan begitu, waktu panen pun tetap seragam dan bisa petani lakukan secara bersamaan.

  1. Penyiangan Gulma

Gulma merupakan salah satu pengganggu dalam budidaya tanaman. Karena itu, memberantas gulma harus petani lakukan agar nutrisi yang didapatkan tanaman tidak terserap gulma.

Penyiangan gulma harus petani lakukan secara rutin. Jika petani biarkan saja maka gulma bisa menyebar secara cepat jika tidak disiangi.

Pada musim kemarau, pertumbuhan gulma tidak terlalu cepat sehingga penyiangan gulma bisa petani lakukan secukupnya saja.

Namun, untuk musim hujan pertumbuhan gulma bisa sangat cepat. Karena itu penyiangan gulma harus sering petani lakukan agar populasi gulma tidak mengganggu pertumbuhan tanaman labu.

  1. Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir sangat penting untuk tempat merambat labu Kusuma F1. Untuk memudahkan perambatan tanaman, maka pemasangan ajir ini sangat penting untuk petani lakukan.

Ajir yang petani gunakan terbuat dari bambu dengan panjang 2 meter. Buat ajir dengan tinggi 1,5 meter atau bisa menyesuaikan dengan tinggi badan Anda. Hal ini bertujuan supaya memudahkan dalam proses perawatannya.

Pemasangan ajir petani lakukan saat tanaman masih berumur muda. Lilitkan sulur ke  bambu dan biarkan supaya sulur nantinya merambat ke atas.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit Labu Kuning

Pengendalian hama dan penyakit tetap petani perlukan agar tanaman bisa terhindar dari ancaman – ancaman tersebut.

Beberapa hama dan penyakit yang bisa menjadi ancaman dalam budidaya labu kuning meliputi :

  1. Antraknosa

Penyakit antraknosa pada tanaman labu terjadi akibat infeksi cendawan Glomerella lagenarium.

Siklus hidup cendawan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban lingkungan sekitarnya.

Jika tingkat kelembabannya cukup tinggi, maka cendawan ini bisa berkembang biak dengan sangat cepat.

Maka dari itu serangan cendawan ini harus petani hindari agar tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Gejala serangan penyakit antraknosa memiliki gejala adanya luka berair yang berubah menjadi bintik – bintik tak beraturan pada daun.

Pada buah juga terdapat bintik – bintik namun berbentuk bulat besar berwarna hitam dan cekung yang akhirnya menyebabkan buah menjadi membusuk.

Untuk mengendalikan penyakit akibat infeksi cendawan Glomerella Iagenarium ini, cara yang bisa petani lakukan diantaranya yaitu melakukan rotasi tanaman.

Juga dengan menjaga kebersihan lahan tanam, mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

  1. Hawar Daun

Penyakit hawar daun terjadi akibat infeksi cendawan Alternaria cucumerina. Cendawan ini mampu bertahan hidup pada gulma ataupun tanaman inang lainnya.

Penyebaran penyakit ini bisa melalui angin, percikan air hujan, peralatan tanam, serta irigasi yang berlebihan.

Infeksi jamur Alternaria terjadi pada saat membasahnya daun selama 2 hingga 8 jam.

Seiring bertambahnya waktu basahnya daun maka tingkat infeksi jamur ini akan semakin meningkat.

Beberapa gejala serangan penyakit hawar daun yaitu muncul bercak – bercak kecil dan bundar pada daun tua.

Juga terdapat luka melingkar berbentuk cekung berwarna coklat pada buah dan kemudian buah menjadi tertutupi dengan lapisan tepung berwarna zaitun gelap sampai hitam.

Untuk mengatasi serangan penyakit hawar daun, caranya bisa dengan melakukan rotasi tanaman.

Juga menjaga kebersihan lahan tanam, mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *