3. Hawar Daun
Penyakit hawar daun disebabkan oleh cendawan Phytopthora capsici. Gejala penyakit ini diantaranya seperti terdapat bercak berbentuk bulat melingkar dan cepat membesar, serta terjadinya penyempitan pada batang berwarna hitam (seperti tercekik). Penyakit ini biasanya menyerang bagian bunga dan daun.
Serangan penyakit ini diawali dengan sebagian besar jaringan tanaman mengalami layu (terutama bagian daun) sehingga mempercepat terjadinya klorosis. Terjadinya klorosis ini terjadi selama beberapa hari saja (sangat cepat) dimana bagian tanaman yang terserang berubah warna menjadi coklat dan membuat jaringan di bawah permukaan menjadi mati.
Kerugian yang diakibatkan penyakit ini tentu akan sangat besar mengingat jika penyakit ini telah menyerang dan dibiarkan saja maka akan cepat menyebar dan meluas pada bagian tanaman lain yang belum terserang. Serangannya akan lebih intens jika terjadi pada musim hujan ditambah dengan tingkat kelembaban yang tinggi.
Penyakit ini bisa dikendalikan dengan beberapa cara, seperti membuat sistem drainase yang baik, menjaga kebersihan lahan, melakukan penyiangan gulma, memberikan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, mengurangi tingkat kelembaban serta memberikan aplikasi pestisida sesuai dengan dosis
Baca Juga : Mengenal Lalat Buah (Bractocera sp.)
4. Virus Gemini
Penyakit virus Gemini penyebarannya tidak ditularkan melalui biji, melainkan melalui serangga vector seperti kutu kebul dan melalui proses penyambungan. Kutu kebul merupakan vector/ pembawa utama penyakit ini. Jika kutu kebul telah memakan tanaman yang terserang penyakit ini, maka seumur hidupnya hama kutu kebul akan terus menyebarkan dan menularkan penyakit ini pada tanaman lain yang diserang.
Selain hama kutu kebul, hama lain yang bisa menjadi vector penyakit virus Gemini yaitu kutu – kutuan. Kutu – kutu tersebut contohnya mulai dari tungau, kutu daun, dan thrips dimana merupakan penyebab utama daun menjadi keriting. Maka tidak mengherankan jika tanaman yang terserang penyakit ini juga terdapat gejala seperti daun yang menjadi keriting.
Gejala serangan virus Gemini / virus kuning / Begomovirus pada tanaman cabe bervariasi, seperti daun yang keriting, menguning dan berukuran kecil. Jika tanaman terinfeksi penyakit ini maka biasanya tanaman menjadi kerdil dan ruas percabangannya menjadi lebih pendek.
Pada fase generatif serangan virus Gemini biasanya menyebabkan daun menjadi gugur. Hama vector penyebar penyakit ini adalah kutu kebul. Cara pengendaliannya bisa dengan cara menggunakan aplikasi insektisida berbahan aktif Diafentiuron, Tiametoksam, Abamektin, dan Metidation
-
Bercak daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici. Penyakit ini bisa ditularkan melalui alat pertanian, hama vector, air hujan, dan angin. Serangan penyakit ini cukup meresahkan untuk petani, terutama karena tingkat penyebarannya sangat mudah.
Gejala serangan penyakit bercak daun dapat terlihat dari kerusakan di bagian daun, akar dan batang. Serangannya ditandai dengan munculnya bercak bulat berwarna coklat pada daun dengan ukuran 1 inci. Daun yang terserang akan dipenuhi bercak – bercak kecil yang kemudian nantinya akan terus membesar.
Pusat bercaknya berwarna pucat sampai putih dengan warna tepian yang lebih tua. Perkembangan penyakit ini akan lebih intens pada musim hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi.
Bercak yang tua mampu untuk menyebabkan lubang pada bagian yang terserang. Serangan bercak daun bisa menimbulkan kerugian yang amat besar. Bagian daun yang terserang penyakit ini akan layu dan rontok. Penyakit bercak daun ini bisa menyerang tanaman berumur muda maupun sudah tua, tetapi cenderung menyerang tanaman berumur tua.
Untuk mengendalikan penyakit ini, caranya bisa dengan memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan pemberian aplikasi fungisida sesuai dengan dosis
-
Mosaik
Penyakit mosaik bisa menyerang tanaman cabe keriting. Serangannya bisa dilihat dengan pertumbuhan tanaman yang kerdil, tulang daun berwarna kuning, ukuran daun lebih kecil serta warna daun belang belang hijau muda dan hijau tua.
Penyakit mosaik disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Penyebar penyakit ini adalah hewan serangga. Untuk mengatasi penyakit mosaic, cara yang bisa dilakukan contohnya yaitu memberikan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis serta memberikan pemupukan secara baik dan benar
· Pemanenan
Proses pemanenan bisa dilakukan setelah tanaman cabe Kastilo F1 berumur antara 100 – 115 hst. Di waktu tersebut biasanya buah cabai sudah berwarna merah dan telah masak sehingga bisa dipanen secara langsung. Cara pemanenannya dengan cara dipetik bersama tangkainya agar buah lebih tahan lama. Potensi hasil panennya bisa mencapai ± 18 – 20 ton
Baca Juga : Toko Pertanian LMGA AGRO Indonesia Idola Petani