- 14 HST = Pupuk NPK (25 – 7 – 7)
- 28 HST = Pupuk NPK (25 – 7 – 7)
- 42 HST = Pupuk NPK (25 – 7 – 7), Pupuk NPK (16 – 16 – 16), Calcium, dan KCl
- 56 HST = Pupuk NPK (16 – 16 – 16), Calcium, dan KCl
- 70 HST = Pupuk Calcium dan KP
- 84 HST = Pupuk KP
- 100 HST = Pupuk KP
Lakukan proses pemupukan tersebut dengan cara dikocorkan pada tanaman
Baca Juga : Jual Benih Sawi Putih Eikun Hibrida – Takii Seed
-
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam budidaya cabe keriting terdapat banyak sekali hama dan penyakit yang bisa menyerang dalam budidaya ini. Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang yaitu :
-
Kutu Daun
Myzus persicae merupakan jenis hama kutu daun yang sering menyerang tanaman cabe keriting. Hama ini menyerang dengan cara menghisap cairan yang terdapat pada daun. Daun akan menjadi kering dan keriting. Selain itu kutu daun juga bisa menjadi vector penyebar virus penyakit secara tidak langsung.
Untuk mengendalikan hama kutu daun bisa dengan cara memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan tanam serta memberikan aplikasi insektisida berbahan aktif fipronil atau diafenthiuron.
-
Puru Akar
Penyakit puru akar bisa terlihat dengan adanya gejala seperti layu dan tanaman menjadi roboh. Penyakit ini menyerang batang bagian bawah dan akar. Cara pengendaliannya dengan cara menaburkan Nematisida sesuai dengan dosis
-
Antraknosa
Penyakit antraknosa disebabkan cendawan Colletotrichum gloeosporioides dan Colletotrichum capsici. Jika penyakit ini menyerang saat benih disemai maka akan menyebabkan layu. Jika menyerang saat fase dewasa maka akan menyebabkan mati pucuk, dan serangan pada batang dan daun akan mengakibatkan busuk kering. Pada buahnya akan berakibat menjadi busuk.
Untuk mengendalikan penyakit antraknosa, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memusnahkan tanaman yang terserang serta melakukan penyemprotan fungisida sesuai dengan dosis.
-
Mozaik
Penyakit mozaik sering juga disebut dengan penyakit keriting daun. Penyebab penyakit ini adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejala dari penyakit ini seperti pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, daun berwarna hijau tua dan hijau muda belang – belang, tulang daun akan berubah menguning serta tulang daun yang lebih kecil.
Penyakit ini menyebar dan menular terutama melalui aktivitas hama serangga. Untuk mengendalikan penyakit ini, caranya dengan memusnahkan tanaman yang terserang serta melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
-
Lalat Buah
Salah satu penyebab kerontokan buah cabai adalah serangan dari hama lalat buah (Bactrocera dorsalis). Akibat kerontokan buah ini maka proses panen menjadi gagal. Gejala serangan hama ini bisa dilihat dari adanya larva lalat pada buah. Jika tidak dibersihkan maka larva lalat buah tersebut akan berubah menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan hama ini akan terus berulang.
Cara mengendalikan hama lalat buah bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan membakarnya. Cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang perangkap lalat dan memberikan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan