-
Persiapan Lahan dan Penanaman
Untuk persiapan lahan tanam, persiapkan secara baik dan benar. Hal pertama yang harus disiapkan adalah menyiapkan kumbung atau tempat untuk perawatan baglog dan menanam jamur.
Didalam kumbung biasanya terdapat rak – rak untuk menyimpan baglog. Pastikan juga kumbung tersebut memiliki kemampuan dalam mempertahankan suhu dan tingkat kelembaban di dalamnya.
Bahan – bahan pembuat kumbung biasanya berasal dari kayu atau bambu. Dindingnya biasanya terbuat papan atau gedek. Atapnya bisa menggunakan genteng atau bahan lain, dengan catatan tidak menggunakan asbes ataupun seng.
Karena asbes ataupun seng malah akan mendatangkan panas pada kumbung yang dapat menyebabkan suhu dan tingkat kelembaban di dalam kumbung menjadi tidak baik.
Untuk lantai sebaiknya jangan diplester. Hal itu berfungsi agar air yang digunakan dalam menyiram jamur bisa meresap dengan baik.
-
Perawatan
Perawatan baglog bisa dilakukan dengan secara vertikel dan horizontal. Secara vertikal, arahkan lubang baglog menghadap ke atas. Jika secara horizontal arahkan lubang baglog ke arah samping.
Baik secara horizontal maupun vertikal memiliki kelebihannya tersendiri. Jika baglog disusun secara horizontal akan memberikan beberapa keuntungan. Seperti pemanenan yang lebih mudah.
Dan juga jika disiram secara berlebihan maka air tidak akan masuk ke dalam baglog. Namun kekurangannya adalah sistem horizontal ini banyak menyita ruang.
Untuk perawatan jamur tiram, langkah – langkah yang perlu dilakukan yaitu pertama sebelum menyusun baglog, buka kertas penutup dan cincin baglog. Diamkan selama 5 hari. Lakukan penyiraman untuk menambah tingkat kelembaban jika lantainya terbuat dari tanah.
Setelah selesai, potong ujung baglog. Hal itu dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar untuk jamur tiram. Lalu biarkan selama 3 hari
Setelahnya, lakukan proses penyiraman dengan menggunakan sprayer. Usahakan menggunakan sistem pengabutan. Lakukan penyiraman dengan frekuensi sebanyak 2 hingga 3 kali per hari tergantung dari tingkat kelmababan kumbung dan suhunya. Terakhir, selalu jaga suhu dengan temperature sekitar 16 – 24 derajat Celsius.
-
Pemanenan Jamur Tiram
Pemanenan jamur tiram bisa dilakukan setelah peletakan baglog di rak jamur. Jika baglog sudah dipenuhi miselium secara sempurna maka 2 minggu kemudian jamur tiram siap untuk dipanen.
Potensi pemanenan jamur tiram bisa dilakukan sebanyak 5 – 8 kali dengan catatan bahwa perawatan yang sesuai dengan petunjuk. Untuk setiap 1 kg jamur tiram hasil jamur tiram biasanya sekitar 0,4 kg – 0,8 kg.
Jamur tiram yang sudah bisa dipanen adalah berupa jamur tiram yang sudah besar dan mekar. Ujung jamur tiram yang bisa dipanen biasanya berwarna putih dan tampak seperti mahkota bunga.
Jika saat Anda memanen jamur dengan tudung yang pecah, maka warnanya akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan menjadi mudah layu. Lakukan pemanenan dengan jadwal yang sesuai, yaitu berjarak dalam 2 minggu sejak panen pertama.
-
Jual Alat dan Sarana Pertanian
Jual alat dan sarana pertanian menjadi sektor pertanian yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Contohnya saja, LMGA AGRO menjual berbagai alat dan sarana pertanian. Kami menyediakan berbagai alat dan sarana pertanian dengan harga murah dan lengkap.
Contoh alat – alat dan sarana pertanian yang biasa dijual diantaranya yaitu sprayer, jaring paranet, pH meter, polybag, mulsa, tray semai, alat pelubang mulsa, alat kocor, tali salaran, dll.
-
Budidaya Tanaman Hidroponik
Budidaya tanaman hidroponik juga menjadi potensi sektor pertanian untuk terus berkembang.
Kelebihan dari hasil tanaman hidroponik yaitu :
- Ramah lingkungan
- Tidak menyebabkan kerusakan pada tanah
- Tingkat serangan hama lebih sedikit
- Mampu menghemat penggunaan pupuk
- Lingkungan menjadi lebih bersih
- Hasil panennya bisa dimakan sendiri atau dijual ke pasar
- Lahan terbatas tidak menjadi kendala dalam budidaya tanaman hidroponik
- Pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki berbagai teknik / sistem hidroponik. Teknik – teknik hidroponik itu diantaranya yaitu sistem hidroponik pasang surut, NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique), Aeroponik, drip, dll.
Teknik atau sistem hidroponik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri – sendiri. Jadi sesuaikan saja teknik hidroponik dan praktekkan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil hidroponik yang baik.
Media – media yang sering digunakan untuk bercocok tanam yaitu spons, rockwool, perlit, vermikulit, pasir, kerikil, serbuk kayu, arang sekam, pecahan batu bata, gabus, dll.
Baca Juga : Cara Menanam Tomat Di Musim Hujan