Rebah Semai. Gejalanya adalah tanaman menjadi layu karena batang membusuk. Penyebabnya adalah Rhizoctonia sp. dan Phytium sp.
Cara mengendalikan adalah dengan membuang media tanamnya. Kelembaban lingkungan dapat kita atur dengan cara penyiraman dan pemangkasan daun. Hingga bisa atur jarak tanam jangan terlalu rapat.
Sekelompok virus cabe. Gejalanya menyebabkan pertumbuhan terhambat hingga warna daun pucat. Biasanya gejala akan muncul 2 minggu setelah penanaman.
Cara teknis pengendaliannya yaitu tanaman kita cabut, lalu bakar. Penyemprotan menggunakan insektisida hingga akarisida.
Bercak Daun. Penyebabnya adalah oleh jamur Cercospora capsici. Gejala serangan pada daun terdapat bercak-bercak berwarna abu-abu. Bercak pada pinggirannya hingga berwarna coklat.
Serangan hebat menyebabkan daun menguning lalu akhirnya berguguran. Bercak daun banyak terjadi saat musim hujan saat kelembaban cukup tinggi.
Penyakit menyebar saat jamur masih berupa spora. Spora terbawa oleh angin, air hujan, hama vektor hingga alat pertanian. Spora jamur juga bisa terbawa pada benih atau biji.
Pencegahan bercak daun yaitu menggunakan benih sehat bebas patogen. Jika perlu gunakan jarak tanam sebaiknya tidak terlalu rapat agar lingkungan tidak terlalu lembab.
Pengendalian teknis dengan cara memusnahkan tanaman terinfeksi dengan cara kita cabut lalu kita bakar. Semprotkan fungisida bila serangan semakin hebat.
Patek atau Antraknosa
Patek atau Antraknosa disebabkan cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Menyerang saat pembibitan menyebabkan layunya bibit.
Serangan saat dewasa menyebabkan mati pucuk. Serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Pada buah menjadi busuk seperti terbakar.
Penyakit Patek bisa terbawa oleh benih atau biji cabe. Pencegahannya yaitu dengan menggunakan benih sehat bebas patogen.
Pengendalian teknis dengan cara tanaman kita cabut lalu dibakar. Serangan hebat semprotkan fungisida.
Penyakit Busuk. Pada tanaman cabe dikenal 2 macam penyakit busuk yaitu busuk cabang dan busuk kuncup.
Busuk cabang cabe disebabkan oleh Phytopthora capsici yang menyerang saat musim hujan hingga penyebarannya sangat cepat.
Sedangkan busuk kuncup akibat serangan cendawan Choanosearum sp. Namun penyakit ini masih jarang ada di Indonesia.
Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam lalu lama-lama tanaman mati.
Pengendalian penyakit busuk dengan cara mengurangi pemupukan Nitrogen ( Urea dan ZA ). Jarak tanam jangan terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar.
Tanaman terinfeksi harus segera kita cabut lalu tanaman dibakar. Serangan hebat, semprotkan fungisida.
Bila saat musim hujan, pilih fungisida sistemik jika perlu gunakan perekat terbaik.
Penyakit Layu. Penyakit layu bila sudah menyerang, sulit untuk kita kendalikan. Penyebabnya banyak sekali dari jenis cendawan dan bakteri.
Layu akibat serangan cendawan yang kita sebut Layu Fusarium. Jenis cendawannya Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan penyakit layu menyukai hidup pada lingkungan masam.
Layu Bakteri disebabkan bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini hidup di jaringan batang.
Pengendalian lakukan pengamatan lebih spesifik agar penanganannya bisa lebih tepat.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Di Musim Hujan Bebas Patek
Penyakit Bule atau Virus Kuning ( Gemini )
Serangan virus kuning menyebabkan daun dan batang terlihat menguning. Penyakit Bule biasa juga disebut penyakit Bulai.
Disebabkan oleh virus Gemini dibawa oleh benih/bijinya dan melalui hama vektornya yaitu kutu kebul.
Penyakit yang akibat virus tidak akan mempan dikendalikan dengan cara penyemprotan. Untuk mengatasinya harus petani lakukan sejak dini.
Yaitu dengan memilih benih tahan virus F1 hibrida. Bisa juga pengendaliannya dengan menyemprot hama vektornya yaitu kutu.
Kita dapat menambahkan daya tahan tanaman dari serangan virus Gemini. Dengan cara mengintensifkan pemupukan.
Yaitu seperti menggunakan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap.
Manfaatnya membuat tanaman tumbuh subur dan lebih tahan terhadap patogen.
