PUPUK UNTUK CABE MERAH KERITING
Pupuk susulan untuk cabe merah keriting dilakukan setiap 2 minggu sekali atau minimal 8 kali sampai panen yang terakhir. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara dikocor menggunakan alat kocor di Toko Online Pertanian LMGA Agro harga murah.
Pupuk dikocorkan pada tiap lubang tanam dan lebih praktis menggunakan pupuk Organik Cair. Pupuk dikocorkan sebanyak 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Dapat juga ditambahkan pupuk NPK pada larutan pupuk.
Cabe merah keriting umur 14 HST diberikan pupuk ZA 400 kg/ha, TSP 200 kg/ha, KCl 50 kg/ha. Dicampur dan diberikan sebanyak 10 – 15 gram/batang. Untuk bedengan yang dimulsa berikan dalam bentuk cairan ( sistem kocor ).
Cabe merah keriting umur 30 HST diberikan pupuk KCl 400 kg/ha dan ZA 50 kg/ha. Dosis diberikan sebanyak 20 gram/batang. Pada pemberian pupuk kedua ini diselingi pemberian ZPT secara semprot. Cara pemberian, jenis ZPT dan dosisnya dapat dikonsultasikan ke Toko Pertanian Online LMGA Agro.
Cabe merah keriting umur 60 HST diberikan pupuk KCl 400 kg/ha + ZA 50 kg/ha. Dosis diberikan 20 gram/pohon. Untuk selanjutnya pupuk diberikan 20 hari sekali dengan dosis dan jenis pupuk sama.
PENYAKIT UTAMA CABE MERAH KERITING PENYEBAB LAYU
Beberapa hama dan penyakit utama pada cabe merah keriting, terutama terjadi di musim peralihan. Dibawah ini akan Kami jabarkan sebagai pengetahun kita.
1. Layu Fusarium ( Fusarium oxysporum )
Adalah penyakit penting cabe merah dan disebabkan cendawan berkembang cepat saat kondisi lingkungan lembab. Gejala serangan daun cabe diserang menjadi kuning, dimulai dari bawah dan menjalar ke atas hingga ranting muda.
Warna jaringan dalam batang dan akar berwarna coklat. Bagian tanaman terinfeksi akan tertutup hifa putih seperti kapas. Bila infeksi meluas tanaman akan menjadi layu.
Serangan pada tanaman yang telah tumbuh maksimal tetap dapat menghasilkan buah. Namun bila serangan sudah sampai batang maka buah yang kecil akan berguguran.
Pengendalian dengan melakukan sanitasi, mencabut dan memusnahkan tanaman terinfeksi. Menggunakan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. diaplikasikan bersama pupuk dasar.
Memberikan anti jamur dan bakteri Arashi efektif efisien mencegah dan mengendalikan penyakit layu akibat jamur dan bakteri. Memberikan fungisida sebagai alternatf terakhir.
2. Layu Bakteri Ralstonia ( Ralstonia solanacearum )
Dulu dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum. Serangan berat menyebabkan kematian tanaman, kegagalan panen hingga kerugian penurunan hasil yang relatif tinggi.
Bakteri Ralstonia solanacearum adalah bakteri sifatnya sangat destruktif ( merusak ). Mempunyai inang luas selain tanaman cabe, yaitu tomat, kentang, kacang tanah, pepaya, tanaman hias dan gulma tropis dan subtropis.
Gejala serangan : pada tanaman muda, gejala layu tampak pada pucuk tanaman. Pada tanaman tua, layu terjadi pada daun bagian bawah. Jika gejala dibiarkan beberapa hari maka tanaman akan layu permanen namun daun masih berwarna hijau dengan sedikit kekuningan.
Serangan Bakteri menyebabkan buah busuk dan kekuningan. Berkembang cepat di musim hujan dan ditularkan lewat benih, tanah, alat pertanian yang dipakai, sistem drainase dan sisa tanaman sebelumnya. Cepat meluas di dataran rendah.
Pengendalian secara kultur teknis dengan melakukan pergiliran tanaman, tumpang sari atau menggunakan benih hibrida tahan virus dan penyakit. Mencabut dan memusnahkan tanaman sakit.
Menggunakan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. yag diaplikasikan dengan pupuk dasar. Pemberian anti jamur Arashi efektif efisien mencegah dan mengendalikan jamur dan bakteri penyebab layu.