BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG BAIK DAN BENAR

PENANAMAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Budidaya bawang merah bahan tanam dari umbi, maka umbi yang akan ditanam, diiris bagian atasnya kurang lebih 0,5 cm dari ujung umbi.

Tujuannya untuk memecah masa dorman umbi  bawang merah dan mempercepat keluarnya tunas tanaman. Bila budidaya bawang dengan menggunakan benih dan menjadi bibit di persemaian maka bibit siap dipindah ke lahan tetap setelah berumur 30 – 40 hari.

Pilihlah bibit yang pertumbuhannya sehat dan tahan terhadap air. Masukkan pada lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya dan tutup kembali dengan tanah disekitar tanaman.

Jarak tanam apabila pada musim kemarau dipadatkan menjadi 15 x 15 cm, sedangkan pada musim hujan jarak tanamnya adalah 20 x 20 cm.

Cara menanam bawang dengan menggunakan umbi adalah membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah dengan irisan umbi menghadap ke atas.

Cara menanam bawang dengan umbi ini sampai saat ini masih mendominasi sistem budidaya bawang merah di Indonesia.

PEMELIHARAAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pemeliharaan tanaman selama budidaya bawang merah meliputi antara lain :

  • Penyiraman selama aktifitas budidaya bawang merah sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Disarankan bila melakukan penyiraman pada pagi hari yaitu sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.00. Penyiraman tanam bawang rutin dua kali sehari sampai umur tanaman 10 hari hst untuk yang menanam langsung dari umbinya. Untuk umur setelah itu, penyiraman dilakukan sekali sehari dengan melihat kondisi lahan dan tanaman.
  • Pemupukan bawang merah, Pemberian pupuk susulan  dilakukan pada umur 2 minggu dari awal menanam. Pupuk susulan yang diberikan adalah campuran KCl, ZA dan Urea dengan masing-masing sebanyak 112 kg, 200 kg dan 93 kg untuk satu hektar lahan. Pemupukan bawang merah selanjutnya yaitu pada umur 5 minggu yaitu campuran dari Urea, ZA dan KCl dengan komposisinya masing-masing yaitu 47 kg, 100 kg dan 56 kg untuk satu hektar lahan. Pemberian pupuk melalui larikan di samping tanaman.
  • Penyiangan dengan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan dilakukan dua kali untuk setiap musim tanam. Guna menghemat tenaga dan biaya, penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk. Namun bila gulma yang tumbuh cukup banyak, penyiangan dilakukan lebih rutin.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah cukup banyak, namun yang sering terlihat pada budidaya bawang yaitu serangan hama ulat dan penyakit layu.

Hama ulat sering menyerang daun bawang dan menimbulkan bercak putih pada daun. Bila dilihat dari dekat, tampak bekas gigitan ulat.

Cara mengendalikannya  dengan mengambil telur ulat dan dimusnahkan. Bila lahan penanaman cukup luas, maka mengendalikan hama ulat dengan menggunakan perangkap sex-pheromone sebanyak 40 buah untuk setiap satu hektarnya.

Bila serangan meluas dan merusak tanaman, maka pengendalian menggunakan insektisida berbahan aktif klorfirifos.

Penyakit layu pada budidaya bawang merah yaitu menyebabkan daun menguning dan menggulung. Bagian pangkal tanaman mulai membusuk.

Bila mengetahui ada tanaman bawang dengan gejala tersebut maka tanaman dicabut dan dimusnahkan atau tanaman dibakar agar tidak menulari yang lain. Langkah selanjutnya agar tidak meluas adalah penyemprotan fungisida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *