POTENSI UNTUNG BUDIDAYA CABAI KERITING
Cabai keriting memiliki nilai ekonomis tinggi karena manfaatnya yang sangat banyak. Selain untuk bumbu masakan, penggunaan cabai keriting juga untuk memberi warna menarik pada masakan.
Cabai keriting mempunyai rasa dan aroma yang lebih pedas banding cabai merah besar biasa. Maka tak heran jika cabai ini juga jadi bahan baku produk olahan atau cabai industri seperti cabai kering, cabai bubuk, dan saus.
Saat mengolah cabai keriting menjadi cabai industri harganya justru sangat stabil dan tinggi pada pasaran. Dengan mengolahnya menjadi cabai industri tentu saja membutuhkan pasokan cabai keriting yang besar dari petani.
Para petani pun kini mulai giat-giatnya menanam dan memperluas area budidaya cabai keriting. Budidaya cabai keriting sangat menguntungkan bila melihat dari potensi pasarnya yang masih sangat besar.
Meskipun begitu budidaya cabai tidak boleh sembarangan memerlukan keseriusan, ketelitian, keuletan, dan ketekunan. Apalagi pada saat musim–musim tertentu tanaman cabai rawan terhadap serangan hama dan penyakit terutama layu bakteri atau fusarium dan antraknosa.
Untuk mengatasi penyakit tersebut dapat menggunakan obat anti jamur dan bakteri yaitu arashi. Selain faktor serangan hama dan penyakit ada hal lain yang mesti harus petani perhatikan yaitu keseragaman buah.
Keseragaman hasil panen buah cabai menjadi faktor penentu kualitas hasil dari cabai yang ada. Buah cabai yang seragam tentu akan menarik minat konsumen untuk membelinya karena bentuk fisiknya yang sama rata.
Keseragaman dan kerataan buah cabai bisa tercapai jika melakukan perawatan dan teknik budidaya cabai secara baik dan benar. Selain itu, faktor pemilihan benih juga sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil panen cabai.