Serangga Hama Dan Virus Penyebab Penyakit Tanaman Ketimun
Serangga hama yang banyak menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil panen adalah lalat pengorok daun L. huidobrensis dan kutudaun A. gossypii. Kehilangan hasil panen juga terjadi karena munculnya gejala buah bengkok. Yang sebagian diduga penyebabnya oleh serangan kepik L. australis.
Virus-virus pada tanaman Cucurbitaceae dapat menyebabkan kegagalan panen dan kerugian ekonomi yang tinggi. Salah satu virus yang terdapat pada Cucurbitaceae dan terbawa benih adalah Squash mosaic virus.
SqMV berbahaya karena dapat menyebabkan kerugian yang sangat tinggi. Dan menjadi penghambat bagi negara penanam Cucurbitaceae seperti Indonesia.
Apabila kita amati lebih jauh tentang Hama dan Penyakit yang ada pada Tanaman timun yaitu mulai dari Ulat, Pengorok Daun (Liromiza sp), Bercak Daun, Phythoptora sampai Layu Jamur dan Bakteri.
Maka yang saat ini menjadi Endemik dan sangat mengganggu maka serangan Virus menjadi salah satu kendala pada tanaman timun yang banyak menakutkan dan merugikan petani.
Hal ini sudah banyak terjadi dan menjadi kendala utama dalam Budidaya Timun di daerah sentra Kediri dan sekitarnya.
Cara Mengatasi Serangan Hama Dan Penyakit Pada Timun
Kalau kita lihat 5 tahun lalu penyakit (kilas balik) pada tanaman Timun Layu karena Jamur dan Bakteri yang menyebabkan kematian ini adalah musuh yang menakutkan petani. Namun hal ini sudah bisa mengatasinya dengan menggunakan obat Anti Layu ARASHI.
Yang nyata-nyata terbukti mengendalikan dan mengobati layu dengan keberhasilan sampai 80% apabila memberikannya sesuai dosis dan teratur.
Penggunaan obat Anti Layu ini cukup irit. Karena Arashi yang tersedia dalam kemasan 100 Gram tersebut cukup melarutkannya dalam 200 Liter Air bersih (1 Drum).
Dan kemudian aduk secara merata selanjutnya siramkan pada pangkal pohon (Tempat tanam) dengan ukuran 200 CC air (1 Gelas Aqua).
Jadi dalam penggunaan 1 kemasan ARASHI 100 Gram bisa untuk 1.000 batang tanaman timun. Apabila tanam timunnya pada musim penghujan yang mana serangan layu dari jamur dan Baktery ini cenderung meningkat.
Maka anjurannya 3 kali untuk aplikasi obat anti layu ARASHI ini. Yaitu pada awal tanam dengan merendamnya, saat timun berumur 40 Hari (menjelang petik) dan saat timun berumur 60 hari.
Obat anti layu ARASHI ini sudah terbukti dan banyak petani gunakan pada seluruh Indonesia. Pada prinsipnya Obat anti layu ARASHI ini bisa kita gunakan pada tanaman apa saja.
Seperti : Pisang, Lada, Semangka, Melon, Cabai, Labu Air, Waluh, Kentang, Anggur, Bawang Merah, Sawi, Kubis, Bawang Daun, Kacang Panjang, Wortel.