Jual Harga Herbisida Broadplus 77 WP Murah Serta Berkualitas Terbaik

broadplus, broadplus 77 wp, herbisida broadplus, harga broadplus, Lmga Agro

Contoh Gulma Liar Yang Bisa Tumbuh Pada Sekitar Lahan Budidaya

broadplus, broadplus 77 wp, herbisida broadplus, harga broadplus, Lmga Agro
Jual Harga Herbisida Broadplus 77 WP Terjangkau Dapat Melindungi Lahan Tanam | Lmga Agro

Biasanya, pertumbuhan gulma liar pada sekitar kebun, ladang serta beberapa lingkungan lainnya yang bermanfaat menjadi tempat wisata, hortikultura dan pertanian.

Pada sektor pertanian, gulma yang tumbuh liar bisa bersaing dengan tanaman budidaya, untuk memperoleh asupan air, nutrisi serta sumber daya.

Tidak hanya itu, gulma juga dapat menjadi tempat tumbuhnya dari beberapa jenis hama dan penyakit berbahaya, yang bisa menyerang ke tanaman.

Sehingga, jika petani mengetahui pertumbuhan gulma liar pada lingkungan sekitar lahan tanam, perlu menumpasnya segera, supaya lahan tetap dalam keadaan aman.

Namun, sebelum petani mengatasi gulma yang tumbuh liar, petani perlu untuk untuk mengenal berbagai contoh gulma liar tersebut terlebih dahulu.

Pada bawah ini adalah beraneka contoh gulma liar yang bisa tumbuh pada lingkungan sekitar lahan tanam serta bisa menjadi ancaman petani.

Croton Hirtus

Croton hirtus atau terkenal sebagai gulma belukar croton atau Cuban jute, adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga Euphorbiaceae.

Tanaman ini sering petani anggap sebagai gulma karena pertumbuhannya yang cepat dan penyebarannya yang invasif pada berbagai habitat.

Terutama daerah tropis dan subtropis, termasuk sekitar Asia Tenggara, Australia, dan beberapa wilayah Afrika.

Croton hirtus merupakan salah satu tanaman herba tahunan atau semak kecil yang bisa tumbuh hingga mencapai 1.5 meter.

Daunnya berbentuk elips hingga lonjong, dengan tepi bergerigi. Bunganya berwarna kuning hingga putih, tersusun dalam pembungaan pada ujung cabang.

Gulma ini dapat tumbuh pada lahan terbuka, lahan pertanian, dan tepi jalan. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang terdegradasi atau tanah kurang subur.

Tanaman ini mempunyai biji yang tersebar lewat angin, air, dan juga hewan, membuatnya mudah menyebar ke wilayah baru.

Pada banyak tempat termasuk Indonesia, gulma ini sering menjadi ancaman tanaman budidaya karena kompetisi untuk mendapat nutrisi, air, dan sinar matahari.

Karena Croton hirtus tumbuh dengan cepat dan menyebar luas, ia dapat mengurangi produktivitas lahan pertanian.

Tanaman ini bersaing dengan tanaman utama, terutama saat tahap awal pertumbuhan ketika sumber daya tanah sangat tanaman perlukan.

Tidak hanya itu, tanaman ini juga mampu menghambat regenerasi hutan atau tumbuhan asli pada daerah yang terganggu.

Untuk mengendalikan gulma Croton hirtus, petani dapat menyianginya secara manual, serta aplikasi herbisida dengan mengawasi dosisnya.

Paspalum Commersonii

Paspalum commersonii, yang terkenal sebagai giant Paspalum adalah spesies gulma rumput yang termasuk dalam keluarga Poaceae (rumput – rumputan).

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, namun sudah menyebar luas ke berbagai wilayah tropis dan subtropis, termasuk Asia Tenggara, Afrika, dan Australia.

Paspalum commersonii adalah rumput tahunan yang dapat tumbuh hingga 1.5 meter, menjadikannya lebih tinggi dibanding banyak spesies rumput lainnya.

Daunnya berukuran lumayan panjang, tipis, serta mempunyai bentuk linear. Permukaan daun mungkin agak berbulu.

Tanaman ini cenderung tumbuh subur pada tanah lembab, lahan pertanian, pinggir jalan, lahan yang terlantar, dan padang rumput.

Penyebaran biasanya melalui biji, yang tersebar oleh angin, air, hewan, atau aktivitas manusia seperti pergerakan alat pertanian.

Tumbuh pada daerah tropis hingga subtropis, tanaman ini dapat menginvasi lahan basah, seperti sawah, dan menghambat pertumbuhan tanaman budidaya.

Gulma ini menjadi suatu gulma invasif yang agresif karena cepat menyebar dan tumbuh pada lahan pertanian, terutama sawah dan kebun tanaman pangan lainnya.

Paspalum commersonii bisa bersaing dengan tanaman budidaya dalam hal mendapatkan nutrisi, air, dan sinar matahari, sehingga mengurangi produktivitas lahan.

Untuk mengendalikan gulma Paspalum commersonii, petani dapat memangkasnya secara manual, merotasi tanaman dengan baik.

Mengatur sistem drainase dengan baik, mengolah lahan pertanian secara tepat dan aplikasi herbisida dengan memperhatikan dosis pemakaiannya.

Fimbristylis Miliacea

Fimbristylis miliacea adalah gulma dari keluarga Cyperaceae (suku teki – tekian), yang umum tumbuh pada lahan basah dan daerah tropis hingga subtropis.

Gulma ini sering muncul pada lahan pertanian, terutama sawah, sehingga menjadi masalah serius bagi budidaya padi.

Fimbristylis miliacea merupakan jenis tanaman herba tahunan atau annual dengan tinggi sekitar 30 – 60 cm.

Batangnya tipis, tegak, dan tidak berdaun, dengan tekstur halus. Sementara daunnya sempit dan berbentuk pita, biasanya tumbuh pada dasar batang.

Gulma ini berkembang lewat biji, dan penyebarannya cepat, terutama pada lahan yang memiliki genangan air atau tanah lembab.

Meskipun lebih umum pada sekitar sawah, Fimbristylis miliacea juga bisa tumbuh pada tepi sungai, rawa, dan lahan yang sering terganggu.

Pada lahan sawah, Fimbristylis miliacea bersaing langsung dengan tanaman padi dalam hal nutrisi, air, dan ruang tumbuh.

Hal ini dapat mengurangi hasil panen karena padi tidak mendapatkan cukup sumber daya yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.

Untuk mengendalikan gulma Fimbristylis miliacea, petani bisa memangkasnya secara manual, memakai mulsa plastik pada lahan tanam.

Merotasi tanaman dengan rutin, menggunakan varietas tanaman yang berkualitas unggul dan aplikasi herbisida dengan dosis secara tepat.

Baca Juga : Racun Rumput Paling Cepat Mati Andalan Petani Saat Budidaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *