Penyakit Tanaman Kembang Kol Yang Mengancam Pertumbuhannya
Sayuran kembang kol terkenal memiliki kandungan gizi serta nutrisi melimpah, yang dapat bermanfaat sangat baik untuk menjaga tubuh supaya tetap sehat.
Maka dari itu, banyak masyarakat sangat menyukai sayuran kembang kol, karena bisa berguna untuk menjaga kesehatan serta mencegah penyakit berbahaya menyerang tubuh.
Dengan melaksanakan budidaya tanaman kembang kol, dapat membantu petani mendapatkan untung besar, karena sayuran ini menjadi kesukaan oleh banyak masyarakat.
Ketika melakukan budidaya kembang kol pada lahan pertanian, petani perlu memperhatikan adanya serangan penyakit berbahaya, yang bisa mengganggu proses pertumbuhannya.
Penyakit berbahaya yang menyerang pada tanaman kembang kol akan mengacaukan proses pertumbuhannya, yang akan berdampak terhadap produktivitas panen menurun drastis.
Untuk itu, petani perlu mengenali berbagai serangan penyakit pada tanaman kembang kol, supaya bisa menumpasnya segera dan pertumbuhannya berjalan maksimal.
Pada bawah ini merupakan beberapa contoh penyakit berbahaya yang dapat menyerang tanaman kembang kol dan bisa mengganggu proses pertumbuhannya.
Busuk Akar
Busuk akar pada tanaman kembang kol merupakan masalah umum yang dapat merugikan pertumbuhan serta kesehatan tanaman.
Penyebab utama busuk akar umumnya adalah infeksi oleh jamur atau bakteri yang dapat menyerang pada tanaman kembang kol.
Berbagai penyebab penyakit busuk akar yang bisa menyerang pada tanaman kembang kol, seperti pada bawah ini :
- Phytophthora spp
- Rhizoctonia solani
- Fusarium spp.
- Sclerotinia sclerotiorum
- Pythium spp.
Untuk mencegah serangan penyakit busuk akar pada tanaman kembang kol, petani perlu memastikan sistem drainase pada lahan pertanian berjalan baik.
Hal tersebut dapat mencegah kelembaban yang terlalu berlebihan pada lahan pertanian, yang akan meningkatkan resiko berkembangnya busuk akar.
Petani juga harus membersihkan bekas tanaman kembang kol yang telah terinfeksi, untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Memanfaatkan benih tanaman kembang kol yang tahan penyakit busuk akar juga bisa menjadi solusi untuk mencegah serangan penyakit ini.
Jika sudah cukup parah, petani bisa memanfaatkan fungisida untuk tanaman kembang kol dalam memberantas serangan penyakit.
Namun, perlu untuk petani ingat, pemakaian fungisida harus petani perhatikan dosis dan petunjuk pemakaiannya, agar kondisi tanaman tetap aman.
Mosaik
Penyakit mosaik pada tanaman kembang kol umumnya dapat terjadi akibat infeksi virus yang menyerang tanaman kembang kol.
Virus ini mengakibatkan daun tanaman ada pola mosaik, yaitu bercak berbeda warna atau kontras pada area yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi.
Beberapa virus yang bisa mengakibat serangan penyakit mosaik pada kembang kol antara lain seperti berikut ini :
- Turnip mosaic virus
- Cucumber mosaic virus
- Turnip yellow mosaic virus
- Brassica mosaic virus
Untuk mencegah serangan penyakit mosaik pada tanaman kembang kol, petani bisa memanfaatkan benih tanaman yang tahan virus.
Mengendalikan serangan hama serangga yang menyebabkan serangan virus, selalu menjaga kebersihan lahan pertanian.
Petani juga bisa membersihkan tanaman yang telah terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus pada tanaman sehat lainnya.
Jika sudah parah, petani juga bisa memakai fungisida untuk tanaman kembang kol, dengan dosisnya harus petani perhatikan.
Hawar Daun
Penyakit hawar daun pada tanaman kembang kol bisa terjadi akibat serangan berbagai patogen, termasuk jamur dan bakteri.
Serangan penyakit hawar daun dapat ditandai oleh adanya bercak atau hawar pada bagian daun tanaman kembang kol.
Beberapa penyebab umum penyakit hawar daun pada kembang kol seperti berikut ini :
- Alternaria spp.
- Xanthomonas campestris
- Pseudomonas spp.
Jika terdapat serangan penyakit hawar daun, petani perlu melakukan praktek rotasi tanaman untuk mencegah patogen bertahan hidup pada dalam tanah.
Petani juga harus selalu membersihkan bekas tanaman yang telah terinfeksi, untuk mencegah serangan persebaran patogen penyebab penyakit.
Hindari kelembaban yang berlebihan pada sekitar tanaman, karena kelembaban tinggi dapat mendukung perkembangan penyakit hawar daun.
Beberapa varietas kembang kol memiliki resistensi terhadap jenis – jenis penyakit tertentu, seperti tahan penyakit hawar daun.
Tanaman kembang kol juga harus petani pastikan memperoleh nutrisi yang cukup dan kondisi pertumbuhan yang optimal agar tahan terhadap penyakit.
Jika serangannya sudah parah, petani bisa memanfaatkan fungisida untuk tanaman kembang kol, dengan dosis yang harus selalu petani perhatikan.
Embun Bulu
Penyakit embun bulu, atau banyak orang mengenalnya downy mildew pada tanaman kembang kol dapat terjadi akibat jamur oomycetes dari genus Peronospora.
Ini adalah masalah umum pada tanaman yang tumbuh pada iklim yang lembab atau keadaan musim yang basah.
Penyakit ini bisa mengakibatkan kerugian produksi secara signifikan jika tidak segera petani atasi dengan baik.
Gejala dari penyakit embun bulu pada tanaman kembang kol, seperti daun yang terinfeksi akan menunjukkan bercak kuning yang berkembang menjadi area keputihan.
Daun tersebut akan tampak mengering dan mati, menyebabkan penurunan pertumbuhan dan kualitas tanaman.
Pada kondisi kelembaban tinggi, bulu putih yang merupakan struktur sporangia dapat terbentuk pada bagian bawah daun.
Untuk mengendalikan penyakit embun bulu, petani harus melakukan rotasi tanaman dengan rutin untuk mencegah resiko infeksi berulang.
Sebaiknya, petani menanam tanaman kembang kol pada tempat bekas budidaya tanaman kubis – kubisan.
Pada proses budidaya, petani juga harus memastikan jarak tanam cukup, agar sirkulasi udaranya bisa berjalan dengan baik.
Hindari pengairan yang terlalu berlebihan serta pertahankan kelembaban yang sehat pada sekitar tanaman kembang kol.
Penyiraman tetesan atau pada bagian bawah daun pada pagi hari dapat membantu mengurangi kelembaban yang dapat mendukung pertumbuhan jamur.
Pilih varietas kembang kol yang telah terbukti tahan terhadap penyakit embun bulu jika memungkinkan.
Hancurkan atau hilangkan sisa tanaman yang terinfeksi setelah panen untuk mengurangi sumber potensial infeksi di musim tanam berikutnya.
Penggunaan fungisida untuk tanaman kembang kol juga dapat mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Baca Juga : Jual Kembang Kol Aquina F1 Murah Cap Panah Merah