Teknik Budidaya Cabai Rawit Saat Musim Penghujan Dengan Tepat
Banyak masyarakat yang sudah mengetahui, dalam cabai rawit terdapat bermacam – macam kandungan gizi yang cukup tinggi serta melimpah.
Contoh dari kandungan gizi dalam cabe rawit, seperti kalori, protein, serat, karbohidrat, vitamin A, C, B, mineral serta masih banyak lainnya.
Dengan kandungan gizi tersebut, tidak heran cabai rawit menjadi kesukaan banyak masyarakat, sebab berguna untuk menjaga tubuh supaya tetap sehat dan bugar.
Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan, cabe rawit juga berguna untuk menjadi bumbu tambahan dalam masakan, yang akan meningkatkan rasa makanan.
Sehingga, dengan melaksanakan budidaya tanaman cabe rawit dapat menjadi usaha pertanian yang menguntungkan petani, karena banyak masyarakat sangat menyukai cabe rawit.
Kegiatan budidaya tanaman cabai rawit bisa petani laksanakan pada semua musim, baik musim kemarau atau saat penghujan.
Saat budidaya cabai rawit pada musim penghujan, petani perlu memperhatikan beberapa teknik budidaya secara tepat, agar tanaman dapat tumbuh sehat.
Berikut adalah beberapa teknik budidaya cabe rawit saat musim penghujan dengan tepat, supaya pertumbuhannya berjalan lebih maksimal.
Pemilihan Benih
Pilih benih cabai rawit yang dapat tahan terhadap kelembaban serta penyakit yang sering kali menyerang selama musim hujan.
Benih cabai rawit tahan hujan yang tahan terhadap kondisi tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik.
Lokasi Tanam
Pastikan lokasi tanam terhindar dari genangan air serta memiliki drainase yang baik untuk mengurangi risiko serangan penyakit akar busuk.
Sebaiknya petani memilih lahan tanam pertanian yang sedikit miring agar air mampu untuk mengalir dengan baik.
Penyiraman
Walaupun saat musim hujan menyediakan cukup air, petani tetap harus memantau tanaman serta memastikan tanah tidak terlalu basah.
Proses pengairan tambahan hanya petani laksanakan apabila kondisi tanah pada lahan tanam pertanian terlihat agak mengering.
Tanda – tanda dari pengairan yang berlebihan juga harus petani perhatikan, salah satunya merupakan daun yang terlihat agak layu.
Pemupukan
Berikan pupuk organik atau pupuk dengan secara teratur untuk memberikan nutrisi yang tanaman cabai rawit butuhkan.
Tahap pemupukan bisa membantu meningkatkan fase pertumbuhan serta produktivitas hasil panen cabe rawit.
Perlindungan Dari Penyakit
Kondisi musim hujan sering kali dapat meningkatkan risiko serangan dari berbagai macam penyakit pada tanaman cabai.
Gunakan pestisida organik atau metode pengendalian alami jika memang perlu untuk memusnahkan serangan penyakit tersebut.
Pastikan juga ruang udara yang cukup di antara tanaman untuk mengurangi resiko penyebaran penyakit.
Pemangkasan
Pemangkasan bisa membantu meningkatkan sirkulasi udara serta memungkinkan cahaya matahari masuk dengan baik.
Ini dapat membantu mencegah penyebaran penyakit tanaman cabe yang berbahaya dan mempromosikan pertumbuhan yang sehat.
Perlindungan Dari Hujan Berlebih
Selama hujan deras, petani dapat melindungi tanaman dengan memasang pelindung sementara seperti atap sederhana atau plastik transparan.
Hal ini akan membantu mencegah tanaman terendam air yang berlebihan dan melindungi buah cabe rawit.
Pemanenan
Cabe rawit sebaiknya petani panen ketika masih muda, sebelum mencapai perubahan warna menjadi merah.
Proses tersebut akan membantu memperpanjang masa panen serta memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Pemantauan Rutin
Selama musim hujan, penting untuk memantau tanaman dengan rutin. Perhatikan tanda – tanda penyakit atau hama, dan ambil tindakan secepat mungkin jika petani menemukan masalah.
Keseimbangan Nutrisi
Pastikan tanaman memperoleh asupan nutrisi yang seimbang. Memahami kebutuhan tanaman cabe rawit akan membantu petani dalam memberikan perawatan yang tepat.
Baca Juga : Benih Vinoty Cabe Rawit Putih Unggul Tahan Virus
Penyakit Tanaman Cabe Yang Dapat Menyerang Saat Musim Penghujan
Budidaya tanaman cabe rawit dapat petani laksanakan pada berbagai musim, baik saat musim kemarau atau ketika penghujan.
Saat melaksanakan budidaya tanaman cabe rawit pada musim penghujan, petani perlu mewaspadai adanya serangan berbagai penyakit berbahaya pada tanaman cabai rawit.
Selama musim penghujan, tanaman cabai rawit mudah sekali untuk terserang oleh beraneka penyakit, akibat keadaan lahan pertanian yang cukup lembab.
Pada bawah ini merupakan beberapa contoh penyakit tanaman cabe, yang dapat menyerang saat musim penghujan dan bisa mengancam proses pertumbuhannya.
- Busuk Pangkal Batang (Phytophthora Capsici)
- Antraknosa (Colletotrichum spp.)
- Busuk Buah (Botrytis Cinerea)
- Penyakit Daun Jamur (Cercospora spp.)
- Penyakit Bakteri (Xanthomonas spp.)
- Layu Fusarium (Fusarium Wilt)
- Mosaik Cabe (Pepper Mosaic Disease)
- Bercak Daun (Leaf Spot)
Untuk mengendalikan serangan penyakit tanaman cabe rawit saat musim hujan tersebut, petani harus merotasi tanaman dengan rutin.
Petani juga harus mencegah kelembaban yang berlebihan pada lahan pertanian, memangkas bagian tanaman yang telah terinfeksi.
Memanfaatkan pestisida, dengan dosis dan teknik pemakaian yang harus petani perhatikan, agar tanaman cabe rawit tetap dalam kondisi aman.
Area sekitar dari tanaman cabai rawit juga perlu petani bersihkan, supaya serangan penyakit tidak menyebar dengan luas.
Petani juga dapat menggunakan beberapa benih cabai rawit tahan hujan, yang umumnya dapat tahan serangan penyakit berbahaya tersebut.
Baca Juga : Jual Bibit Cabe Rawit Unggul Panah Merah Idaman Petani