Bahan Aktif Movento Dapat Melindungi Tanaman Dari Hama

movento, movento insektisida, bayer movento, bahan aktif insektisida, harga movento

Hama Pada Tanaman Yang Akan Mengacaukan Proses Pertumbuhannya

movento, movento insektisida, bayer movento, bahan aktif insektisida, harga movento
Jual Insektisida Movento Harga Murah Berkualitas Terbaik | LMGA AGRO

Serangan hama pada tanaman budidaya akan berdampak negatif pada fase pertumbuhan tanaman tersebut, yang biasanya menjadi terhambat atau akan terganggu.

Dengan fase pertumbuhan tanaman budidaya yang menjadi terganggu serta terhambat, berpotensi akan menurunkan hasil panennya dengan drastis serta berkualitas jelek.

Sehingga, petani perlu mengenali jenis jenis hama pada tanaman budidaya yang bisa menyerang ketika budidaya berlangsung, agar petani dapat segera menumpasnya.

Dengan segera membasmi hama yang menyerang tanaman budidaya, pertumbuhan tanaman budidaya akan terjamin aman dan bisa berjalan dengan lebih sehat.

Pada bawah ini adalah jenis jenis hama pada tanaman yang bisa menyerang saat proses budidaya dan dapat terjadi sewaktu – waktu.

Thrips

Thrips merupakan suatu kelompok serangga kecil yang termasuk dalam salah satu ordo Thysanoptera.

Hama ini mempunyai ukuran tubuh yang cukup ramping serta panjangnya hanya sekitar 1 sampai 2.5 milimeter.

Walaupun berukuran kecil, thrips bisa menjadi salah satu hama yang merugikan untuk tanaman pertanian serta hortikultura.

Ada ribuan spesies thrips yang telah teridentifikasi, namun hanya beberapa spesies saja yang banyak orang menganggapnya sebagai hama yang serius.

Ciri – ciri hama thrips adalah dua sayap tipis dan panjang yang berguna untuk terbang serta dua antena panjang yang mirip benang.

Thrips juga memiliki struktur mulut yang khas berupa probosis yang berfungsi untuk menghisap cairan dari tanaman budidaya.

Umumnya, hama thrips dapat hidup serta berkembang biak pada bagian dalam atau pada sekitar tanaman budidaya.

Siklus hidup dari hama thrips meliputi stadium telur, larva, pradewasa, serta dewasa.

Beberapa spesies thrips dapat mengalami metamorfosis sederhana, sementara lainnya mengalami metamorfosis lengkap.

Thrips menjadi hama yang merugikan karena hama ini mampu menghisap cairan sel dari tanaman budidaya.

Mereka dapat merusak jaringan tanaman, mengakibatkan kerusakan estetika terhadap bagian daun, bunga, dan buah.

Selain itu, beberapa spesies thrips juga dapat menyebarkan virus tanaman yang akan menyebabkan penyakit.

Gejala serangan hama thrips pada tanaman adalah munculnya bintik – bintik perak atau putih pada daun, keriting daun, layu.

Bunga tanaman yang akan terdistorsi, serta akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman budidaya.

Kehadiran thrips dapat petani kendalikan dengan memanfaatkan insektisida atau metode pengendalian hama terpadu, yang mencakup berbagai taktik.

Contohnya menggunakan predator alami thrips, memakai jaring perangkap, serta mengatur lingkungan untuk mengurangi populasi thrips.

Kutu Daun

Kutu daun, atau pada bahasa inggris bernama Aphids merupakan kelompok serangga kecil yang merupakan hama umum pada berbagai jenis tanaman.

Ciri khas dari hama kutu daun adalah tubuhnya kecil dan lunak, antena pendek, serta satu pasang antena ekor yang panjang.

Beberapa spesies kutu daun mempunyai warna yang cukup bervariasi, seperti hijau, kuning, merah, coklat, atau hitam.

Kutu daun dapat menghisap cairan dari tanaman budidaya lewat proboscis mereka yang tampak mirip sekali jarum.

Mereka akan menyerang tanaman budidaya melalui bagian daun, batang, bunga, serta buah dari tanaman budidaya.

Selama menghisap cairan, kutu daun akan mengeluarkan madu embun, yaitu cairan manis yang dapat menarik tumbuhnya jamur hitam.

Beberapa spesies kutu daun, terutama yang reproduksi aseksual, menghasilkan betina yang sudah dewasa yang langsung menghasilkan keturunan tanpa harus kawin dengan jantan.

Akibatnya, populasi kutu daun mampu untuk berkembang pesat dalam waktu singkat jika tidak segera petani berantas.

Gejala serangan hama ini adalah daun yang keriting, menggulung, atau layu, serta timbulnya bintik kuning atau putih pada daun.

Selain itu, kutu daun akan mengakibatkan proses pertumbuhan tanaman menjadi terganggu, membungkuk, atau bahkan mati apabila populasi kutu yang banyak.

Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memakai insektisida kimia dengan dosis yang perlu petani sesuaikan.

Selain cara tersebut, petani juga dapat melakukan pendekatan terpadu dengan cara menggunakan metode biologis seperti memanfaatkan predator alami kutu daun dan parasitoid.

Memakai insektisida nabati, atau menciptakan lingkungan yang mendukung hadirnya musuh alami untuk hama kutu daun.

Ulat Perusak Daun

Ulat perusak daun, atau banyak orang mengenalnya sebagai ulat penggerek daun merupakan tahap larva dari berbagai jenis serangga.

Hama ulat perusak daun seringkali dapat merugikan untuk tanaman pertanian, hortikultura, serta tanaman hutan.

Ciri utama ulat perusak daun adalah bentuknya yang cacing mirip ulat dengan tubuh yang agak lunak.

Serta mempunyai enam atau lebih banyak lagi kaki yang biasanya terdapat pada bagian depan tubuh mereka.

Mereka datang pada beberapa ukuran, warna, dan bentuk, tergantung pada jenis serangga induknya serta tanaman inang yang mereka serang.

Ulat perusak daun dapat memakan jaringan daun tanaman, serta beberapa spesies bisa menggerek atau menggulung daun untuk menjadi tempat perlindungan.

Akibatnya, tanaman yang terinfeksi oleh ulat perusak daun mengalami kerugian berupa daun yang berlubang, terpotong, atau layu.

Serta akan mengakibatkan gangguan terhadap proses fotosintesis, pertumbuhan, serta produktivitas tanaman budidaya.

Siklus hidup ulat perusak daun meliputi beberapa tahap, termasuk telur, larva (ulat), pupa, hingga akhirnya menjadi dewasa.

Kebanyakan ulat perusak daun melalui tahap larva sebagai periode ketika mereka paling merusak sebab menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan dan tumbuh.

Pengendalian ulat perusak daun bisa petani lakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan musuh alami, memakai perangkap.

Memanfaatkan tanaman pengganggu, memakai varietas tanaman yang dapat tahan serangan hama ulat perusak daun.

Penggunaan insektisida bisa menjadi salah satu opsi, namun pemakaian insektisida harus hati – hati serta selektif.

Hal tersebut untuk mencegah agar tidak membahayakan serangga lain yang bermanfaat dan lingkungan sekitar lahan pertanian.

Baca Juga : Insektisida Abamectin Untuk Cabe Membantu Petani Basmi Hama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *