Manfaat Fungisida Copcide 77 WP Untuk Menjaga Tanaman

copcide 77 wp, kegunaan fungisida copcide, fungisida bahan aktif tembaga, fungsi fungisida, harga fungisida copcide 77 wp

Jenis Penyakit Tanaman Yang Menyebabkan Pertumbuhannya Terganggu

copcide 77 wp, kegunaan fungisida copcide, fungisida bahan aktif tembaga, fungsi fungisida, harga fungisida copcide 77 wp
Jenis Penyakit Tanaman

Ketika melakukan kegiatan budidaya tanaman, petani perlu untuk mewaspadai terhadap serangan beraneka jenis penyakit tanaman yang dapat terjadi sewaktu – waktu.

Serangan dari berbagai jenis penyakit tanaman bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, bahkan pada serangan yang parah bisa mengakibatkan tanaman layu.

Beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman budidaya, umumnya terjadi karena mikroorganisme, contohnya seperti bakteri, hama, serangga, virus serta banyak lainnya.

Mikroorganisme tersebut biasanya dapat menyerang berbagai bagian tanaman budidaya, contohnya menyerang pada batang, akar, daun bahkan dapat menyerang buah tanaman.

Beraneka mikroorganisme yang hidup pada beberapa organ tanaman bisa meracuni serta menghambat pertumbuhan tanaman yang akan mengakibatkan serangan penyakit tanaman.

Tanaman budidaya yang terserang penyakit bisa menyebar secara luas pada tanaman yang lainnya, lewat angin, air dan beberapa hama serangga.

Serangga tersebut dapat menyebarkan virus, protozoa, bakteri yang biasanya berasal pada salah satu tanaman budidaya.

Selain lewat mikroorganisme, berbagai penyakit yang menyerang tanaman juga dapat terjadi karena unsur hara, unsur tanah serta faktor lingkungan yang lainnya.

Oleh sebab itu, petani perlu mengetahui beberapa jenis penyakit tanaman yang bisa mengganggu dan menghambat pertumbuhan dari tanaman budidaya.

Berikut adalah contoh beraneka jenis penyakit tanaman budidaya yang biasanya dapat menyerang sewaktu – waktu.

Busuk Batang

Serangan penyakit busuk batang pada tanaman budidaya, umumnya terjadi akibat dari jamur Sclerotium Rolfsii yang tumbuh pada sekitar tanaman.

Biasanya jamur tersebut bisa melalui musim dingin di tanah serta pada bekas tanaman budidaya sebelumnya yang sudah mati.

Awalnya, penyakit busuk batang dapat menyerang pada batang tanaman budidaya, namun bisa menyebar pada beraneka bagian tanaman yang lainnya.

Jamur Sclerotium Rolfsii mempunyai bentuk butiran yang cukup kecil, dan memiliki warna putih pada saat mulai pertama terbentuk.

Apabila jamur tersebut tidak segera petani basmi, dapat menyebabkan batang tanaman mengalami perubahan warna menjadi coklat pucat serta lunak namun tidak berair.

Cara memberantas penyakit busuk batang pada tanaman budidaya adalah petani dapat membuang bagian tanaman yang sudah terkena penyakit ini.

Namun, jika serangannya sudah cukup parah petani dapat menggunakan fungisida dengan dosis yang perlu petani sesuaikan.

Tungro

Penyakit tungro merupakan penyakit yang bisa menyerang tanaman budidaya, terutama pada saat melaksanakan kegiatan budidaya tanaman padi.

Serangan penyakit tungro biasanya terjadi akibat dua jenis virus, yaitu virus Rice Tungro Spherical Virus dan Rice Tungro Bacilliform.

Virus tersebut dapat menyerang pada tanaman budidaya dengan bersamaan, sebab biasanya tidak memiliki kekerabatan serologi.

Selain lewat virus, penyakit tungro juga bisa terbawa akibat hama serangga yang umumnya dapat menyerang pada tanaman padi, yakni wereng.

Penyakit tungro bisa menyebabkan produksi panen padi akan menurun, sehingga dapat merugikan petani ketika melaksanakan budidaya.

Petani bisa memantau tanaman budidaya yang telah terinfeksi penyakit tungro, dengan memperhatikan beraneka gejala pada tanaman budidaya.

Gejala dari penyakit tungro yang menyerang tanaman budidaya adalah, adanya diskolorasi berwarna kuning serta terdapat klorosis pada daun dari tanaman.

Apabila petani menemukan beberapa gejala tersebut pada tanaman, hasil panen berpotensi menurun, sehingga harus segera petani berantas.

Layu Bakteri

Serangan dari penyakit layu bakteri pada tanaman budidaya umumnya terjadi akibat serangan bakteri yang memiliki nama Pseudomonas Solanacearum.

Bakteri parasit tersebut bisa mengganggu dan menyerang pada bagian pangkal batang, akar, daun, tunas dan batang dari tanaman budidaya.

Bakteri Pseudomonas Solanacearum bisa menyerang pada akar tanaman, yang dapat menyebabkan akar tanaman secara perlahan akan mengalami pembusukan.

Penyebaran bakteri tersebut dapat lewat air, beraneka alat pertanian, dan bisa melalui petani ketika petani merawat tanaman.

Saat kondisi tanah pada kondisi yang cukup basah dan lembab, bakteri Pseudomonas Solanacearum sangat gampang untuk berkembang biak.

Bakteri parasit tersebut bisa menyerang pada semua fase pertumbuhan, mulai masa pembibitan hingga tanaman sudah berumur dewasa.

Gejala serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum akan timbul, jika terdapat beraneka bagian dari tanaman budidaya mengalami layu.

Pertama, serangan bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai bagian tanaman budidaya contohnya daun tua dan pucuk daun mengalami layu.

Kemudian, tanaman budidaya akan layu secara keseluruhan, hingga akhirnya tanaman budidaya tersebut perlahan akan mati.

Tanaman yang telah terserang bakteri Pseudomonas Solanacearum akan bisa mengalami layu ketika siang maupun saat malam hari.

Untuk membasmi serangan penyakit layu bakteri, petani bisa melakukan pengolahan lahan dengan sesuai, mengawasi sanitasi dan menggunakan benih tahan bakteri.

Lalu, petani juga bisa menggilir tanaman budidaya, memakai mulsa plastik terutama pada saat musim penghujan.

Memberantas tanaman budidaya yang sudah terinfeksi, menjalankan pengocoran dan menyemprotkan fungisida dengan dosis yang tepat.

Busuk Daun

Penyakit busuk daun yang menyerang pada tanaman budidaya umumnya terjadi akibat infeksi patogen yang mempunyai nama Phytophthora Infestans.

Jamur tersebut bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman budidaya, baik menyerang batang, daun serta masih banyak lainnya.

Sampai sekarang, jamur Phytophthora Infestans merupakan penyakit utama yang dapat mengakibatkan gagal panen, terutama ketika musim hujan.

Gejala serangan penyakit ini adalah adanya bercak kecil pada daun yang berwarna hijau kelabu dan bisa berubah warna menjadi coklat kehitaman.

Bercak tersebut dapat meluas pada seluruh daun, yang akan mengakibatkan daun tanaman budidaya akan mengalami pembusukan serta kering.

Cara memberantas serangan penyakit ini adalah petani dapat membasmi tanaman yang telah terkena infeksi penyakit ini.

Serta petani juga dapat memberantas gulma yang tumbuh secara liar pada sekitar lahan tanam dari tanaman.

Selain itu, petani juga dapat mengatur drainase sehingga tidak akan ada genangan air pada saat musim penghujan.

Petani juga dapat menyemprotkan fungisida untuk membasmi penyakit ini, dengan dosis yang harus petani sesuaikan.

Baca Juga : Jual Pestisida Untuk Timun Yang Ampuh Basmi Hama Penyakit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *