Insektisida Abamectin Untuk Cabe Membantu Petani Basmi Hama

Insektisida abamectin bening, tanam cabe, cabai, contoh hama, racun hama, lmga agro

Beberapa Faktor Penyebab Rusaknya Budidaya Cabe

Tanaman cabe yang tumbuh dengan baik dan berkualitas merupakan dambaan para petani atau pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia.

Hal itu karena, tanaman cabe yang tumbuh dengan baik dan berkualitas mampu untuk menghasilkan panen cabe berkualitas yang menguntungkan petani.

Namun, kerusakan tanaman cabe menjadi salah satu hal yang membuat petani cabe resah karena sangat merugikan petani.

Hal ini karena, tanaman cabe yang rusak tidak bisa menghasilkan panen buah cabe dan akhirnya berdampak pada produksi buah cabe.

Kerusakan tanaman cabe yang petani budidayakan terjadi akibat beberapa faktor yang berbeda dan seharusnya bisa petani antisipasi.

Sehingga, petani mampu untuk meminimalisir terjadinya kerusakan tanaman cabe pada budidaya cabe di lahan pertanian.

Faktor-faktor yang mampu untuk merusak tanaman cabe yang petani budidayakan di lahan pertanian terbagi menjadi 2, yaitu faktor biotik dan abiotik.

Berikut ini merupakan penjelasan faktor-faktor yang mampu membuat tanaman cabe yang petani budidayakan bisa mengalami kerusakan.

Faktor Biotik

Kerusakan pada tanaman cabe yang terjadi akibat faktor biotik terjadi karena gangguan dari makhluk hidup atau organisme lain.

Selain itu, kerusakan tanaman cabe akibat organisme atau makhluk hidup, dibedakan lagi menjadi beberapa jenis seperti patogenik, non-patogenik, dan kompetisi.

Patogenik merupakan salah satu kondisi tanaman cabe rusak akibat serangan mikroorganisme yang bisa menyebabkan penyakit pada tanaman cabe.

Beberapa jenis organisme yang termasuk ke dalam kategori patogenik adalah jamur, bakteri, dan virus.

Beberapa penyakit pada tanaman cabe yang terjadi akibat infeksi mikroorganisme yaitu layu fusarium, layu bakteri, dan virus gemini.

Ketiga penyakit patogenik tersebut mampu membuat kualitas tanaman cabe menjadi menurun dan bahkan bisa menyebabkan tanaman layu/mati.

Untuk non-patogenik merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan tanaman cabe akibat serangan langsung dari beberapa hama tanaman.

Sehingga, membuat kerusakan pada tanaman cabe bisa petani lihat secara kasat mata sehingga mudah untuk petani tandai.

Hama serangga merupakan contoh organisme non-patogenik yang biasa menyerang tanaman cabe yang sedang petani budidayakan di lahan pertanian.

Sehingga, membuat petani harus bisa melakukan kontrol tanaman cabe secara rutin sebagai langkah pencegahan serangan hama serangga.

Tanaman liar seperti gulma juga bisa menjadi salah satu penyebab pertumbuhan tanaman cabe menjadi menurun akibat persaingan berebut nutrisi dalam tanah.

Sehingga, tanaman cabe tidak bisa tumbuh dengan maksimal dan cenderung terhambat akibat nutrisi dalam tanah yang terserap oleh gulma.

Selain itu, tanaman liar atau gulma memiliki kandungan zat alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman cabe yang petani budidayakan.

Untuk itu petani sangat perlu melakukan pembersihan gulma secara rutin di lahan pertanian yang petani gunakan dalam budidaya tanaman cabe.

Faktor Abiotik

Kerusakan pada tanaman cabe juga bisa terjadi akibat faktor abiotik karena faktor lingkungan dan tidak disebabkan oleh makhluk hidup.

Untuk itu petani perlu mewaspadai faktor abiotik seperti keadaan cuaca iklim, fisiologis tanaman, media tanam, hingga atmosfer.

Cuaca dan iklim juga bisa menjadi faktor utama kerusakan pada tanaman cabe sehingga petani harus mewaspadai hal ini.

Hal ini terjadi karena, cuaca buruk seperti angin kencang dan hujan lebat bisa membuat tanaman cabe menjadi roboh dan gagal tumbuh.

Sehingga, petani harus siap melakukan langkah antisipasi yang tepat seperti pemasangan ajir setiap akan melakukan budidayakan tanaman cabe.

Apabila tanaman cabe memiliki umur yang cukup, maka petani bisa mengikatkan batang tanaman cabe pada ajir agar tidak mudah roboh.

Faktor fisiologis pada tanaman cabe juga mampu untuk mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman cabe yang petani budidayakan.

Apabila kebutuhan tanaman cabe tidak bisa tercukupi maka tanaman cabe akan berpotensi untuk rusak dan mungkin bisa layu.

Petani harus melakukan perawatan tanaman cabe yang petani budidayakan secara rutin dengan cara pemupukan tanaman yang seimbang dan pengairan teratur.

Sehingga, kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman cabe akan terpenuhi dan tanaman cabe terhindar dari kerusakan akibat faktor fisiologis tanaman.

Media tanam juga merupakan faktor abiotik yang bisa mengancam pertumbuhan tanaman cabe yang sedang petani budidayakan.

Hal ini akan terjadi jika media tanam atau lahan pertanian yang petani gunakan mengalami masalah seperti kandungan nutrisi yang tidak berimbang.

Sehingga, membuat petani cabe perlu untuk melakukan pemupukan cabe dengan dosis yang tepat untuk tetap menjaga media tanam stabil.

Atmosfer juga merupakan salah satu faktor abiotik yang bisa merusak tanaman cabe akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat bagi tanaman.

Untuk sebagai contoh adalah pemilihan lokasi untuk petani melakukan budidaya cabe yang dekat dengan pabrik maupun jalan raya.

Baca Juga : Hama Dan Penyakit Serta Pestisida Pengendalinya Pada Budidaya Cabai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *