Jual Kangkung New Serimpi Murah Produk Unggulan Terbaru Panah Merah

jual kangkung new serimpi, unggulan, terbaru, berkualitas, terbaik, jual, benih, bibit, sayur kangkung, sayuran kangkung, termurah, terlengkap, toko, toko pertanian, online, toko pertanian terdekat
  1. Penyiraman

Proses penyiraman petani lakukan secara rutin setiap hari. Lakukan sebanyak 1 – 2 kali, yakni pada pagi atau sore hari saja, atau kedua – duanya.

  1. Penyulaman Bibit

Jika terdapat bibit yang tumbuh secara tidak sempurna, maka lakukan penyulaman bibit. Penyulaman bibit petani lakukan agar tanaman tumbuh baik dan bisa petani panen secara bersamaan.

  1. Penyiangan Gulma

Jika gulma dan rumput liar mulai tumbuh, maka lakukan penyiangan gulma dan rumput liar.

Pastikan lahan tanam agar selalu bersih dari gulma dan rumput liar agar nutrisi yang petani berikan tidak terserap oleh gulma dan rumput liar.

  1. Pemupukan

Proses pemupukan bisa petani lakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan cara penaburan dan dengan cara pengocoran pada tanaman.

Untuk proses penaburan pupuk, pertama petani lakukan saat tanaman berumur 10 hst, dengan pemberian pupuk Urea dengan dosis sebanyak 1 kg per guludan (1,5 x 18 meter).

Pemupukan kedua petani lakukan pada saat tanaman berumur 15 hst. Pupuk yang petani berikan yaitu pupuk Urea dan Phonska dengan menggunakan perbandingan 2 :  1, taburkan sebanyak 1 kg per guludan.

Setelah itu siram tanaman secukupnya untuk menjaga tingkat kelembaban tanaman.

Untuk cara pengocoran, gunakan pupuk Urea dengan dosis sebanyak ± 500 gram dan campurkan dengan 50 liter air.

Campurkan secara merata, lalu siramkan langsung pada tanaman. Pemupukan dengan cara ini petani lakukan sebanyak 2 kali.

  • Pengendalian Hama Dan Penyakit

Di dalam budidaya kangkung, hama dan penyakit merupakan salah satu ancaman nyata yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Oleh karena itu, jika terdapat gejala – gejala serangan hama dan penyakit kita harus selalu tetap waspada dan segera mengatasinya.

Beberapa hama dan penyakit yang bisa menjadi ancaman dalam budidaya kangkung meliputi :

  1. Ulat Grayak

Ulat grayak merupakan salah satu hama yang berbahaya bagi banyak tanaman, tak terkecuali dengan kangkung.

Di luar negeri hewan ini disebut juga dengan Armyworm, Tobacco cutworm, Cotton bowlworm, dan Common cutworm.

Pada umumnya, hewan ini bisa kita jumpai di hampir semua daerah 5 Benua.

Karena itu, tidak mengherankan jika hewan ini mampu menyebabkan kerugian yang sangat banyak jika tidak segera petani atasi.

Hama ini hidup di bawah permukaan tanah pada siang hari dan pada malam hari akan aktif menyerang tanaman.

Bahkan dalam semalam saja ulat grayak bisa menyebabkan tanaman habis tak bersisa, sehingga mendapatkan julukan sebagai ulat tentara.

Hama ini berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam sekali bertelur, bisa menghasilkan sampai dengan 350 butir telur.

Dalam 4 hari telur akan menetas dalam kondisi hangat atau bisa sampai sekitar 11 – 12 hari pada musim dingin.

Setelah telur menetas, larva akan mulai menyebar menggunakan benang sutra dari mulutnya.

Warna hama ini pun bervariasi. Pada tubuhnya biasanya memiliki motif kalung berbentuk bulan sabit hitam.

Hama ini hidup secara berkoloni, dan akan berpindah ke tanaman lain secara bergerombol.

Gejala serangan hama ulat grayak pada tanaman meliputi daun menjadi berlubang, serta bagian pinggir daun terlihat bergerigi akibat gigitan ulat grayak.

Untuk mengatasi serangan hama ulat grayak, cara yang bisa petani lakukan yaitu menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman.

Memanfaatkan predator alami ulat grayak, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

  1. Bekicot

Bekicot (Achatina fulica) merupakan hewan yang tergolong ke dalam golongan Moluska. Hewan ini berasal dari Afrika Timur.

Bekicot menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui perdagangan, dan termasuk ke dalam spesies makhluk hidup invasif di Bumi, sehingga banyak Negara yang melarang memelihara bekicot sebagai hewan peliharaan.

Di Indonesia sendiri hewan ini bisa menjadi bahan makanan, meskipun memiliki potensi membawa parasit.

Olahan – olahan makanan yang berbahan dasar dari bekicot yaitu seperti sate bekicot, keripik bekicot, bakso bekicot, dll.

Bekicot juga sering bermanfaat dalam pengobatan tradisional, hal ini karena bagian lendir dan dagingnya bermanfaat mengobati banyak penyakit seperti sakit gigi, gatal – gatal, jantung, radang selaput mata, dll.

Meskipun begitu, hewan bekicot termasuk ke dalam golongan hama bagi tanaman budidaya.

Oleh karena itu, bagi petani hewan ini harus segera dibasmi agar tidak menyebabkan kerugian.

Gejala serangan tanaman yang terserang hama bekicot yaitu daun dan batang terkoyak akibat bekicot makan, lalu pada akhirnya batang daun lama – lama menjadi busuk.

Kondisi lingkungan yang lembab dan kebersihan yang tidak petani jaga membuat hama ini menyukai area tersebut.

Untuk mengatasi serangan hama bekicot, cara yang bisa petani lakukan yaitu menjaga kebersihan lahan tanam, membasmi dan membuang bekicot, memanfaatkan / menggunakan predator alami bekicot, serta melakukan aplikasi moluskisida sesuai dengan dosis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *