Jual Seledri Amigo Murah Di LMGA AGRO Berkualitas Tinggi

jual, seledri, amigo, murah, harga murah, berkualitas, tinggi

Wereng merupakan hewan serangga penghisap cairan tanaman. Hama ini termasuk ke dalam ordo Hemiptera. Hama wereng selain menyerang tanaman juga bisa menjadi vector penularan penyakit terutama dari virus.

Serangan hama wereng bisa menyebabkan tanaman menjadi kering dan kerdil. Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman dan mampu menularkan virus pada tanaman yang diserang.

Untuk mengatasi serangan hama wereng, caranya bisa dengan melakukan pengasapan, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

  • Penyakit Busuk Lunak Bakteri

Penyakit busuk lunak bakteri (Bacterial Soft Rot) disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora pv. Penyebaran penyakit ini juga bisa disebarkan oleh hewan serangga. Akibat penyakit ini, tanaman yang terserang akan menjadi rusak. Kerugiannya pun tak main – main, yakni bisa mencapai kisaran 20 % – 50 %.

Ciri – ciri tanaman terserang penyakit busuk lunak bakteri diantaranya yaitu terjadi proses pembusukan yang cepat sekali akibat terus diproduksinya enzim ekstraseluler oleh bakteri secara massif.

Untuk mengendalikan penyakit busuk lunak bakteri, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, membuang dan membakar tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi fungisida berbahan aktif simoksamil atau mankozeb sesuai dengan dosis.

  • Penyakit Late Night

Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Septoria sp. Gejala pada seledri yang terserang penyakit ini seperti terdapat bercak – bercak nekrosis dan klorosis yang bisa menyebar ke daun dan tangkai daun.

Terdapat pula bintik – bintik hitam pada bagian tanaman yang mengalami nekrosis. Sementara pada bagian tangkai daun terdapat bercak berwarna coklat dan terlihat memanjang.

Untuk mengatasi serangan penyakit late night, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi fungisida golongan Stobilurin atau berbahan aktif Pyraclostobin, atau bisa juga menggunakan pestisida Dhitane dengan dosis sebanyak ± 1,5 gram per liter.

  • Penyakit Busuk Daun

Busuk daun disebabkan oleh serangan cendawan Phytopthora infestans. Penyakit ini bisa ditemui pada daerah dataran tinggi dengan suhu rendah dan tingkat kelembaban tinggi.

Gejala serangan penyakit busuk daun diantaranya yaitu terdapat bercak berwarna coklat atau abu – abu dan terlihat agak basah di bagian tengahnya. Dan juga jika dilihat akan nampak seperti daun terbakar.

Untuk mengatasi serangan penyakit busuk daun, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu memotong dan memusnahkan daun yang terserang, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

  • Penyakit Bercak Daun

Bercak daun disebabkan oleh serangan lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis. Penyakit ini sudah umum menyerang berbagai tanaman budidaya. Kerugian akibat serangan penyakit bercak daun selain dampak ekonomi yang ditimbulkan juga sangat mudah untuk menyebar ke tanaman lain.

Penyakit bercak daun akan semakin berkembang pesat pada musim hujan. Tingkat kelembaban tinggi dan curah hujan tinggi menjadi pendukung berkembangnya penyakit ini.

Gejala tanaman yang terserang penyakit bercak daun diantaranya yaitu daun menjadi kering dan menggulung, muncul bercak daun tak beraturan berwarna coklat, serta daun menjadi rapuh.

Cara mengatasi serangan penyakit bercak daun diantaranya yaitu memusnahkan bagian tanaman yang terserang  dan membakarnya, melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi pestisida sesuai dengan dosis.

  • Kutu Daun

Kutu daun atau Aphids merupakan hama serangga berukuran kecil  dan memakan getah tanaman. Tubuhnya biasanya memiliki warna coklat, hitam, atau hijau. Hewan ini hidup berkoloni dan berukuran sekitar 1 – 2 mm.

Hama ini menyukai bagian tanaman yang berumur muda, seperti bagian pucuk daun, bunga, dan tunas. Kutu daun akan mengisap cairan di dalamnya sehingga bagian yang terserang akan terlihat kering.

Serangan kutu daun pada musim kemarau biasanya merupakan serangan yang tergolong berat. Hal tersebut diakibatkan suhu panas pada musim kemarau yang memacu kecepatan reproduksi hama menjadi beberapa kali lebih cepat.

Selain itu, seekor Aphids betina memiliki sifat parthenogenesis dan mampu menghasilkan telur dalam jumlah banyak, sehingga kerusakan yang ditimbulkan akibat hama ini jika tidak segera diatasi akan semakin parah.

Gejala serangan hama kutu daun contohnya yaitu terdapat bercak kuning pada permukaan daun, tanaman terlihat kering, daun berukuran kecil dan mengeriting, dan pada serangan yang parah tanaman akan mati.

Untuk mengatasi serangan hama aphids, caranya bisa dengan menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, menggunakan predator alami kutu daun, atau melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

  1. Pemanenan

Setelah berumur 80 – 100 hst, seledri Amigo pun siap untuk dipanen. Potensi panen Amigo yaitu sebanyak ± 10 – 12 ton. Cara memanennya yaitu dengan memetik setiap tangkai daunnya. Setelah itu, masukkan ke dalam wadah.

Setelah itu, cuci dengan air bersih. Kemudian kemas dan simpan pada lemari pendingin agar lebih awet atau bisa juga dikonsumsi secara langsung. Jika ingin dipasarkan, pastikan agar mengemasnya lagi dengan rapi dan hasil panen seledri Amigo pun siap untuk dipasarkan.

Baca Juga : Bisnis Modal Kecil Dengan Untung Besar Di Dunia Pertanian Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *