2. Persemaian Benih
Persemaian benih terong . Langkah pertama dalam menyemai benih terong yaitu siakan bedengan pada lahan tanam. Bedengan dibuat dengan rincian ukuran tinggi 20 cm dan lebar 1 meter.
Bedengan dibuat dari beberapa bahan penyusun seperti pupuk kompos / pupuk kandang, tanah, dan arang sekam. Perbandingan bahan penyusun tersebut yaitu 1 : 1 : 1. Lalu buat naungan untuk melindungi bedengan.
Selanjutnya, rendam benih terong ke dalam air hangat. Lakukan perendaman dengan air hangat tersebut selama ± 10 – 15 menit. Setelah itu, tiriskan dan bungkus benih dengan menggunakan kain basah. Diamkan selama 1 hari.
Setelah 1 hari, buat alur di atas bedengan. Alur berjarak ± 5 – 10 cm. Tebarkan benih di atasnya, lalu timbun atau tutup dengan tanah. Tutup juga bedengan dengan menggunakan karung goni basah. Siram dengan air agar tingkat kelembaban tetap terjaga.
Setelah 2 – 3 hari, benih akan mulai berkecambah. Buka tutup pada bedengan, lalu siram secara rutin setiap hari. Sesudah 10 – 15 hari, pindahkan kecambah ke polybag.
Polybag tersebut berukuran kecil, yakni berukuran sekitar 9 x 10 cm. Isi polybag tersebut dengan pupuk kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1.
Kemudian lakukan penyiraman polybag secara rutin setiap hari. Sesudah tanaman memiliki 4 helai daun, pindahkan bibit ke lahan tanam.
3. Penanaman
Buat lubang tanam pada bedengan. Lubang tanam dibuat secara berbaris. Untuk 1 bedengan dibuat lubang tanam sebanyak 2 baris.
Berikan jarak tanam 60 x 60 cm. Lebar lubang dan kedalamannya menyesuaikan dengan ukuran polybagnya.
Siram bedengan dengan air. Setelah itu, pindahkan bibit ke dalam lubang tanam. Untuk 1 lubang tanam diisi dengan 1 bibit. Pindahkan secara hati – hati agar tidak menyebabkan luka pada akar tanaman.
Baca Juga : Cabe Baja MC F1 Baru Benih Panah Merah
4. Pemeliharaan
Penyulaman tanaman bisa dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu. Cabut tanaman dengan kualitas pertumbuhan kurang baik. Gantikan dengan bibit baru dengan kualitas lebih baik.
Kemudian, lakukan proses pemupukan tambahan. Proses pemupukan tambahan bisa dilakukan mulai bibit berumur 2 minggu setelah ditanam. Berikan pupuk KCL dengan dosis sebanyak 45 kh per ha dan pupuk urea dengan dosis sebanyak 80 kg per ha.
Pada minggu ke 5 dan minggu ke 7 pemberian pupuk tersebut bisa dilakukan kembali. Selama proses pemberian pupuk ini dilakukan, lakukan juga proses penyiangan gulma. Penyiangan gulma ini bertujuan agar gulma yang terdapat pada lahan tanam tidak mengganggu proses pertumbuhan bibit.
Setelah itu, pasang ajir pada bedengan. Pemasangan ajir ini dilakukan untuk penopang tanaman. Ajir sebaiknya ditancapkan setelah tanaman berumur ± 3 minggu dan ditancapkan dengan jarak ± 5 – 7 cm dari pangkal batang tanaman.
Usahakan agar penancapan ajir ini tidak melukai akar tanaman. Setelah proses pemasangan ajir selesai dilakukan, ikatkan bibit dengan ajir menggunakan tali rafia.
Terakhir, lakukan penyiraman secara rutin. Jika pada musim kemarau, lakukan penyiraman sekali setiap hari. Pada musim hujan, penyiraman bisa dilakukan setiap 3 hari sekali sampai dengan tanaman memasuki fase pembungaan. Setelah memasuki fase pembungaan, penyiraman dilakukan setiap 2 hari sekali.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit harus selalu menjadi proritas. Selalu waspada terhadap serangan hama dan penyakit menjadi hal yang harus dilakukan.
Beberapa hama yang bisa menyerang dalam budidaya terong diantaranya yaitu :