Jual Benih Tomat New Idaman F1 Murah

jual, benih, tomat, hibrida, harga murah, petani, tomat, lmga agro, toko pertanian

Persiapkan naungan atau rumah sungkup agar bibit muda menjadi terlindungi. Setelah itu siapkan media semai berupa 10 liter pupuk kandang, 150 gram Pupuk NPK serta 20 liter tanah. Campurkan 3 bahan tersebut, lalu masukkan campuran media semai ke dalam polybag semai.

Rendam benih tomat dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif metalaksil atau simokanil selama 6 jam dengan dosis ½ dosis terendah yang tertera pada kemasan, lalu semai benih tersebut.

Tutup menggunakan kain goni agar proses perkecambahan benih menjadi lebih cepat. Jaga agar selalu dalam kondisi lembab. Jika benih sudah berkecambah, maka tutup tersebut bisa diangkat dan benih tersebut bisa disungkup dengan menggunakan plastik yang transparan.

Sungkup bisa dibuka pada pagi sekitar pukul 7 – 9 pagi, lalu pada sore hari sekitar jam 15 – 17 sore. Jika bibit sudah berumur 5 hari maka sungkup bisa dibuka secara menyeluruh agar tanaman menjadi lebih kuat.

Berikan penyiraman secara rutin, namun usahakan agar jangan terlalu basah. Lakukan proses penyiraman ini setiap pagi hari. Jika bibit tomat sudah memiliki 4 helai daun maka sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam.

  • Pemeliharaan

Proses pemeliharaan yang perlu dilakukan pertama kali yaitu penyulaman. Penyulaman dilakukan sampai dengan bibit tomat telah berumur 2 minggu. Jangan menyulam tanaman tomat yang sudah terlalu tua. Pertumbuhan yang tidak seragam biasanya diakibatkan penyulaman tanaman tomat yang sudah terlalu tua.

Proses perempelan dan pengikatan merupakan tahapan proses pemeliharaan yang harus dilakukan selanjutnya. Untuk perempelan, perempelan tunas samping tanaman tomat terus dilakukan sampai dengan pembentukan cabang kedua, ketiga hingga cabang utama. Diatas cabang utama, cabang – cabang produktif merupakan cabang yang dipelihara.

Untuk perempelan tunas di bawah cabang utama dilakukan agar pertumbuhan vegetatif tanaman terpacu sehingga tomat tumbuh kekar, dan juga menjaga tingkat kelambaban tanaman tomat. Sementara untuk perempelan tunas di bawah cabang produktif bertujuan agar mengoptimalkan produksi dan menjaga tingkat kelembaban tanaman.

Saat tajuk tanaman tomat telah menutupi seluruh daun bagian bawah, lakukan perempelan daun tanaman tomat di bawah cabang utama. Saat daun sudah tidak mampu berfungsi secara optimal maka akan mengakibatkan tanaman tomat. Lakukan perempelan daun pada daun yang terserang hama / penyakit serta yang sudah berumur tua.

Jaga pula jaga kebersihan sekitar area lahan tanam. Lakukan penyiangan gulma secara rutin agar lahan tanam terhindar dari serangan hama dan penyakit. Lakukan juga pengairan secara teratur, yakni tiap 1 minggu sekali. Jangan berikan pengairan melebihi 1/3 tinggi bedengan.

Lalu lakukan juga proses pemupukan susulan. Berikan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 3 kg, dilarutkan dengan 200 liter air untuk 1000 tanaman. Berikan tiap tanaman tomat sebanyak 200 ml dengan cara dikocor pada umur 15 hst, 25 hst, dan 35 hst.

Berikan juga pupuk daun dengan kandungan Nitrogen pada 7 hst dan 24 hst, sementara untuk pupuk dengan kandungan Phosphat, kalium, dan mikro tinggi diberikan pada umur 20 hst, 30 hst, dan 45 hst. Berikan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan

Baca Juga : Sonya Melon Orange Buah Besar Banyak Disukai Pasar

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa penyakit dan hama yang bisa menyerang dalam budidaya tomat yaitu :

  1. Penyakit Bercak Daun Septoria

Penyakit bercak daun Septoria disebabkan oleh cendawan Septoria lycopersici. Tanaman tomat yang terserang penyakit ini memiliki gejala seperti adanya bercak berair berwarna coklat muda pada permukaan daun bagian bawah. Bercak tersebut nantinya berubah menjadi berwarna kelabu dengan tepi kehitaman.

Bercak tersebut memiliki garis tengah ± 2 mm. Jika serangan penyakit ini semakin parah maka dapat menyebabkan daun tanaman menjadi mengering, menggulung, dan akhirnya menjadi rontok.

Untuk mengendalikan penyakit bercak daun Septoria , cara yang bisa dilakukan yaitu memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis

  1. Penyakit busuk Phytopthora

Penyakit busuk Phytopthora disebabkan oleh serangan cendawan Phytopthora infestans. Selain menyerang tanaman tomat, penyakit ini juga menyerang tanaman lain seperti seledri, cabai, dll.

Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan batang muda yang terlihat membusuk. Kulit batangnya akan mengelupas jika dipegang. Batang yang terserang tersebut lama – kelamaan akan muncul bulu – bulu halus berwarna hitam keabu – abuan, lalu akhirnya layu dan mengering.

Untuk mengendalikan penyakit busuk Phytopthora, cara yang bisa dilakukan yaitu melakukan rotasi tanaman, memusnahkan tanaman yang terserang dengan cara dibakar, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis

  1. Penyakit bercak bakteri

Penyebab dari penyakit bercak bakteri adalah bakteri Xanthomonas vesicatoria. Penyakit bercak bakteri akan berkembang secara cepat pada musim hujan.

Gejala dari serangan penyakit ini bisa terlihat dari adanya bercak – bercak kecil berair pada bagian daun dan batang tomat. Bercak tersebut akan mengering dan membentuk cekungan berwarna coklat keabu-abuan dan memiliki diameter 1,5 mm. Daun pun akan keriting dan mengering.

Selain itu, bagian batang yang terinfeksi akan terlihat menyerupai kerak yang panjang berwarna keabu – abuan. Sedangkan pada bagian daun akan menyebabkan klorosis dan daun rontok. Jika bagian buah yang terserang, maka pada buah akan nampak bercak berair dan lama – lama bercak berair tersebut berubah menjadi bercak bergabus.

Untuk mengatasi penyakit ini, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu menjaga kebersihan area lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi bakterisida sesuai dengan dosis

  1. Hama lalat buah

Lalat buah merupakan salah satu hama yang umum menyerang tanaman buah. Siklus hidupnya berlangsung antara 18 – 20 hari dan tergantung dengan suhu. Lalat betina akan bertelur sebanyak 50 sampai 100 butir telur pada buah yang masih berumur muda. Dan dalam waktu 2 – 5 hari akan menetas menjadi belatung dan akan merusak buah.

Setelah belatung berumur 4 – 7 hari, dia akan melubangi kulit buah dan menjatuhkan diri ke tanah. Belatung tersebut akan menjadi pupa di dalam tanah dan akan keluar dalam waktu 3 – 5 hari dan bermetamorfosis menjadi lalat buah.

Gejala serangan dari hama lalat buah yang bisa ditemui contohnya seperti buah yang rontok sebelum matang, terkadang terdapat bintik hitam kecil di bagian kulit buah, serta buah menjadi keriput dan berwarna kuning.

Cara yang bisa digunakan untuk mengatasi serangan hama lalat buah diantaranya yaitu membungkus buah menggunakan plastik, menjaga kebersihan lahan tanam, memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *