Jual Benih Tomat Sakura Panah Merah Murah Terlengkap dan Berkualitas

terlengkap, sakura f1, tomat sakura, buah tomat hibrida sakura, lmga agro, toko pertanian lmga agro, online shop, olshop, pertanian, petani, benih, bibit
  1. Cacing

Serangan hama cacing bisa terjadi jika pH tanah berada pada level 4 – 5. Maka karena itu bisa dengan memberikan Dolomit / kapur pertanian jika pH tanah terlalu masam untuk membuat pH tanah menjadi netral. Berikan juga pupuk secara seimbang agar unsure hara dalam tanah terjaga dengan baik

  1. Ulat buah

Bagian yang sering diserang oleh hama ulat buah (Heliothis armigera atau Helicoverpa armigera) diantaranya yaitu bagian buah, daun, dan bunga. Hama ulat buah membuat lubang pada bagian buah secara berpindah – pindah dan membuat buah menjadi terinfeksi dan lama – lama akan membusuk.

Hama ini mempunyai ukuran panjang ± 4 – 5 cm dengan permukaan yang ditumbuhi bulu dan juga berkutil. Ulat buah memiliki warna bervariasi dari hitam, hijau, hijau kekuningan, dan juga coklat. Untuk membasmi hama ini, caranya bisa dengan mengambilnya secara langsung dan membakarnya bersama telur – telurnya, menjaga kebersihan di sekitar lahan tanam serta menggunakan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis

  1. Lalat Buah

Hama lalat buah (Bactrocera sp.) memiliki sayap transparan dengan warna tubuh hijau kehitaman dengan panjang tubuh sekitar 8 mm. Hama ini saat masih menjadi belatung muda memiliki warna putih, dan saat menjelang tua berubah menjadi kekuningan dengan panjang tubuh sekitar ± 1 cm. Belatung lalat buah hidup di dalam daging buah.

Tanaman yang terserang hama lalat buah akan menjadi busuk dan jika dibuka akan terdapat belatung di dalamnya. Dalam bentuk pupa lalat buah hidup di permukaan tanah. Untuk mengendalikan hama ini caranya bisa dengan menggunakan pengolahan lahan tanam yang benar, membuat perangkap untuk lalat jantan, melakukan penyiangan gulma, serta memberikan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis

  1. Bercak Kering Alternaria (Early Blight)

Penyakit bercak kering alternaria bisa terlihat dengan adanya bercak kecoklatan berbentuk bulat pada daun. Bercak tersebut nantinya akan terus melebar hingga seluruh daun berubah warna menjadi coklat dan akhirnya mati. Selain bagian daun, bagian batang juga bisa terserang penyakit ini.

Bercak kering alternaria disebabkan oleh cendawan Alternaria tomatophila dan A. solani. Ketika jarak tanam kurang ideal / terlalu berdempetan, maka persentase kemungkinan tanaman tomat terserang penyakit bercak kering alternaria akan bertambah besar. Cara mengendalikan penyakit ini diantaranya yaitu melakukan penyiangan gulma, mencabut dan memusnahkan tanaman tomat yang terserang serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis

  1. Kutu Kebul

Kutu kebul adalah sejenis kutu yang memiliki sayap dan berwarna putih dan termasuk hama yang berbahaya. Hama ini hidup secara berkelompok di bawah daun dan bisa terlihat terselubungi tepung berwarna putih.

Serangan hama ini dilakukan dengan cara mengisap cairan daun. Pertumbuhan yang terhambat serta kerdil, daun menjadi berwarna kuning dan keriting merupakan gejala – gejala yang terlihat dari serangan penyakit ini. Hama kutu kebul juga merupakan vector pembawa virus Gemini.

Untuk mengendalikan hama kutu kebul bisa dilakukan dengan cara – cara seperti melakukan rotasi tanaman, menggunakan mulsa plastik, membersihkan area lahan tanam serta melakukan aplikasi akarisida berbahan aktif abamectin dengan cara disemprot

  1. Kutu Daun

Kutu daun atau aphids adalah jenis kutu penghisap berwarna hijau. Hama ini bisa juga bisa menjadi vector pembawa virus. Cairan pada daun dan bagian tanaman lain dihisap hama ini sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat dan bagian daun menjadi keriting. Serangan kutu daun bisa dilihat dari gejala – gejala seperti banyaknya semut pada tanaman yang terserang. Maka jika pada tanaman tomat sudah terlihat banyaknya semut maka sudah pasti terserang hama kutu daun.

Untuk mengatasi serangan hama ini bisa dengan cara membersihkan area lahan tanam, memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *