Jual Benih Tomat Betavila East West Seed Terdekat Harga Murah

jual, benih, bibit, tomat betavila, betavila f1, panah merah, murah

Cara Menanam Tomat Secara Baik dan Benar

Untuk mendapatkan buah tomat yang berkualitas baik maka diperlukan cara menanam tomat yang baik dan benar. Terdapat beberapa tahapan proses penanaman, diantaranya yaitu :

  • Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan selalu menjadi proses pertama yang harus petani lakukan. Olah lahan bertujuan untuk membuat lahan tanam menjadi gembur dan menghilangkan virus atau bakteri pada lahan.

Pengolahan lahan bisa petani lakukan dengan cara kita cangkul agar menjadi gembur. Setelah kita cangkul, biarkan selama 6 hingga 10 hari agar mengurangi adanya serangan patogen cendawan atau penyakit lain.

Lalu buat bedengan dengan lebar 100 cm dan panjangnya menyesuaikan dengan lebar mulsanya. Buat bedengan secara memanjang agar cukup mendapatkan sinar matahari dengan baik.

Jika pH tanah kurang dari 6 maka tanah bisa kita taburkan dolomit / kapur pertanian terlebih dahulu. Setelah itu berikan pupuk dasar dari campuran pupuk ZA : KCl : TSP dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Pemberian pupuk kita sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah tersebut.

Setelah 7 hingga 10 hari setelah pemupukan dasar, pasang mulsa plastik. Pastikan kondisi tanah bedengan dalam kondisi basah saat kita pasang mulsa plastik. Lalu buat lubang tanam pada mulsa dengan diberikan jarak tanam sekitar 60 x 60 cm.

  • Persemaian Benih

Benih tomat Betavila F1 perlu kita semai terlebih dahulu agar menghasilkan bibit berkualitas. Proses persemaian benih diantaranya yaitu :

  1. Rendam benih pada cairan disinfektan berupa larutan fungisida agar mikroorganisme penyebab penyakit mati.
  2. Taburkan benih pada bedengan secara merata lalu tutupi dengan tanah tipis – tipis.
  3. Buat lubang tanam pada bedengan sedalam 1 cm dengan jarak antar lubang sekitar ± 5 cm.
  4. Taburkan secara merata dan jangan saling bertumpuk, lalu tutup kembali dengan tanah tipis – tipis.
  5. Lakukan penyiraman secara intensif setiap 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Gunakan alat siram / kocor dengan lubang siram yang kecil / halus agar tidak merusak tanaman.
  6. Lakukan proses penyiangan jika terdapat tanaman pengganggu (gulma) saat fase pertumbuhan.
  7. Berikan pemupukan berupa pupuk kandang dan pupuk NPK. Pemberian pupuk NPK dengan jumlah secukupnya.
  • Penanaman

Cek dulu kondisi lahan tanam. Pastikan tanah dalam kondisi yang baik serta dalam kondisi basah. Siram terlebih dahulu dengan air jika lahan tanam dalam kondisi kering sebelum menanam bibit. Setelah itu, pilih bibit yang sudah kita siapkan untuk tanam.

Lakukan proses penanaman sampai dengan selesai. Tutup lubang tanam dengan tanah untuk menghindari serangan hama seperti jangkrik dan mengurangi tingkat kematian pada bibit.

Setelah proses penanaman ini selesai, segera lakukan pemasangan ajir agar tidak merusak perakaran tanaman nantinya. Pemasangan ajir ini bertujuan agar tanaman tidak roboh saat terkena terpaan angin / hujan deras.

Baca Juga : Benih Timun Warrior F1 Tahan Virus Hasil Tinggi

  • Pemeliharaan

Proses pemeliharaan sangat penting kita lakukan agar tanaman tetap terpelihara dengan sempurna hingga saat waktu panen. Proses pemeliharaan terdiri dari berbagai tahap.

Pertama, lakukan proses penyulaman jika terdapat tanaman yang mati. Setelah itu lakukan penyiraman, namun tetap sesuaikan dengan kondisi.

Kemudian lakukan proses pemupukan yang pertama kali. Pemupukan bisa menggunakan pupuk NPK dengan dosis 3 hingga 5 kg per 1.000 tanaman. Pemupukan dengan cara kocor pada tanaman dengan cara pupuk kita larutkan dengan air sebesar 500 liter. Berikan dengan dosis tiap tanaman sekitar ± 500 ml.

Proses pemupukan selanjutnya lakukan setiap 1 minggu sekali dengan dosis yang terus bertambah secara berkala. Pupuk yang kita butuhkan per hektar contohnya seperti 350 hingga 450 kg ZA, 85 – 170 kg KCl, 200 – 250 kg TSP, dan 80 hingga 100 kg Urea.

Setelah kita lakukan pemupukan secara berkala, jangan lupa juga lakukan penyiangan gulma yang bisa menjadi sarang hama dan penyakit.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan Penyakit seringkali menyerang tanaman tomat dalam berbagai fase pertumbuhannya. Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tersebut contohnya yaitu :

  1. Kutu Kebul

Kutu kebul merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman tomat. Hama ini berwarna putih, tubuhnya terselimuti serbuk putih semacam lilin serta memiliki sayap. Serangan kutu kebul membuat sel dan jaringan daun tanaman tomat menjadi rusak.

Untuk mengendalikan hama ini bisa dengan melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, asetamiprid, imidakloprid, sipermetrin, lamdasihalotrin, atau abamektin. Sesuaikan dosis dengan yang tertera pada kemasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *