Jual Benih Cabe Rawit ORI 212 Aura Seed Harga Promo

Syarat Tumbuh Menanam Cabe Rawit

Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan Indonesia sangat tepat untuk menanam cabe rawit. Matahari bersinar penuh sepanjang hari. Hal ini syarat paling menentukan pertumbuhan tanaman cabe rawit.

Jual cabe rawit ORI 212 dapat tumbuh pada dataran rendah hingga menengah. Untuk dataran tinggi, sekitar 1400 m dpl, tanaman cabe masih dapat tumbuh. Namun menghasilkan produksi kurang maksimal, kualitas cabe juga kurang bagus.

Iklim dan Cuaca

Suhu selalu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, juga cabe rawit. Suhu ideal tanaman cabe adalah 24° – 28° C. Pada suhu kurang dari 15° C atau lebih dari 32° C akan menghasilkan cabe rawit yang jelek.

Pertumbuhan cabe rawit akan terhambat bila suhu harian pada lokasi menanam cabe rawit terlalu dingin. Pada musim kemarau, budidaya cabe membutuhkan pengairan yang cukup. Usahakan tanah tidak kekeringan atau tanah terlalu basah.

Curah hujan ideal bagi tanaman cabe adalah 800 – 2000 mm/tahun. Kelembaban udara sekitar 80%.

Jenis Tanah

Tanah ideal untuk budidaya cabe adalah jenis tanah liat berpasir. Tanah memiliki sirkulasi udara yang baik dan mudah mengalirkan air serta aerasi yang baik juga. Pertumbuhan cabe rawit optimal pada tanah dengan pH 6 – 7. Waktu tanam cabe rawit biasanya saat memasuki akhir musim hujan.

Cabe rawit ( Capsicum frutescens ) berasal dari benua Amerika. Tetapi juga cocok petani budidaya pada wilayah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Cabe rawit paling cocok petani tanam pada dataran rendah dengan ketinggian 0 – 500 m dpl. Cabe rawit juga masih bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 m dpl.

Cara Menanam Cabe ORI 212 Aura Seed

Menanam cabe rawit pada daerah dataran tinggi masih dapat berbuah. Namun periode panen lebih pendek dibandingkan menanam pada dataran rendah. Produksi biji cabe rawit juga lebih sedikit. Kondisi ini bisa dikatakan keunggulan atau tidak. Namun beberapa konsumen menyukai biji cabe rawit lebih sedikit. Meskipun bobot buah menjadi ringan.

Cabe rawit cocok tanam pada wilayah Indonesia yang sangat beragam jenisnya. Secara umum jenis cabe rawit terbagi menjadi 2 yaitu cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Setiap tempat memiliki jenis cabe rawit berbeda-beda.

Menanam cabe rawit lebih rendah resiko daripada menanam cabe besar. Cabe rawit lebih tahan serangan hama. Meskipun, hama yang menyerang cabe besar juga bisa menyerang cabe rawit. Berikut ini tahapan menanam cabe rawit.

Baca Juga : Belanja Barang Pertanian Murah, Gratis Konsultasi

Pembibitan Benih Cabe ORI 212

Budidaya cabe rawit dengan luas 1 hektar membutuhkan benih sekitar 0,5 kg. Benih harus petani semai dulu untuk menjadi bibit. Tempat pembibitan benih cabe rawit hendaknya petani beri naungan.

Naungan berfungsi untuk melindungi bibit cabe rawit dari teriknya matahari, turunnya air hujan dan tiupan angin kencang. Pembibitan menggunakan polibag berukuran 5 x 10 cm. Polibag lalu petani isi dengan media persemaian sampai setinggi ¾ dari tinggi polibag.

Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos ( perbandingan 1 : 1 : 1 ). Media persemaian tadi harus petani ayak dahulu secara merata.

Sebelum benih petani tanam, rendam dahulu dalam air hangat  ± 6 jam. Perendaman bertujuan untuk merangsang pertumbuhan. Setelah direndam 6 jam, benih cabe rawit ORI 212 petani tanam pada media polibag kemudian benih petani tutup dengan tanah media secukupnya.

Penyiraman petani lakukan tiap pagi dan sore. Agar air memancar keluar dari alat siram tidak merusak benih, permukaan polibag sebaiknya petani tutup dengan kertas koran. Lalu air hasil penyiraman akan menetes perlahan ke permukaan tanah. Sehingga air siraman tidak merusak benih dan media.

Benih nanti akan menjadi bibit dan muncul daun setelah berumur 2 minggu. Namun biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Nanti setelah berumur 1 bulan lebih atau sudah muncul daun 4 – 6 daun, bibit petani pindahkan ke lahan terbuka/tetap.

Pengolahan Tanah Dan Penanaman Cabe ORI 212
JUAL ALAT KOCOR TANAMAN, cabe rawit ori 212, toko pertanian, toko online, lmga agro
ALAT KOCOR TANAMAN

Pengolahan tanah mulai petani persiapkan bersamaan dengan pembibitan/persemaian benih. Diharapkan saat bibit sudah siap maka lahan juga sudah siap. Sehingga dapat hemat waktu.

Pengolahan tanah menggunakan cara mencangkul atau membajak tanah sampai kedalaman 40 cm. Apabila tingkat pH tanahnya terlalu asam, maka harus petani netralkan menggunakan kapur Dolomit. Pemberian kapur Dolomit sebanyak sekitar 1 hingga 4 ton/ha tergantung dari nilai pH-nya.

Selanjutnya adalah membuat bedeng untuk menanam cabe rawit ORI 212. Lebar 100 – 110 cm, tinggi 30 – 40 cm dan untuk panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan adalah 60 cm.

Lahan berikan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/ha. Bila tanah kurang subur, bisa petani tambahkan pupuk Urea, TSP dan KCl secukupnya.

Bila ingin meningkatkan produktivitas cabe rawit ORI 212, dapat juga lahan petani pasang mulsa plastik hitam perak. Karena banyak sekali manfaatnya namun karena harga mulsa mahal maka harus petani pertimbangkan bila ingin memakai mulsa plastik.

Pemakaian mulsa jerami juga perlu pengawasan kontinue. Karena mulsa jerami juga dapat mengundang datangnya hama dan penyakit.

Lubang tanam petani buat dengan jarak 50 – 60 cm. Lubang tanam petani buat dengan 2 baris dalam satu bedengan. Jarak antar baris adalah 60 cm. Lubang tanam petani buat sistem zig-zag dan tidak sejajar. Tujuannya agar sinar matahari dapat sampai hingga ke seluruh ruang tumbuh tanaman sehingga penetrasi dan sirkulasi udara lancar.

Pemindahan bibit dengan cara merobek plastik polibag. Bibit petani ambil pelan-pelan dan usahakan tanah tidak pecah. Bibit petani tanam pada lubang tanam, lalu petani siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.

Penanaman bibit ke lubang tanam petani lakukan pada pagi atau sore hari. Penanaman bibit petani lakukan dalam satu hari selesai dan tuntas semua bibit berhasil petani pindahkan.

Baca Juga : Arashi Obat Anti Layu Bakteri Dan Fusarium Andalan Petani

Perawatan Dan Pemeliharaan Budidaya Cabe Rawit
  • Penyiraman secara rutin saat musim kemarau. Usahakan tanah tidak terlalu kering karena dapat menyebabkan kematian tanaman. Pemberian air petani lakukan dengan cara pengocoran langsung ke tanaman. Pemberian air juga petani lakukan dengan cara merendam bedengan ( leb ) dan cukup setiap 2 minggu sekali.
  • Pemupukan susulan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak pemindahan bibit. Selanjutnya pupuk petani berikan setiap selesai panen. Pemupukan menggunakan pupuk organik cair ( POC ) atau kompos.
  • Pupuk cair petani encerkan terlebih dahulu sebelum petani berikan. Lakukan sesuai petunjuk kemasan atau dapat berkonsultasi dengan Toko pertanian LMGA Agro mengenai dosisnya. Pemberian sebanyak 100 ml/tanaman.
  • Pupuk kompos petani berikan sebanyak 500 – 700 gram. Bisa juga petani tambahkan Urea dan NPK secukupnya.
  • Perawatan lain yaitu penyiangan rutin petani lakukan terutama untuk lahan tanpa mulsa plastik hitam perak. Lahan harus dalam keadaan bersih dari gulma karena gulma menyebabkan persaingan menyerap pupuk. Bahkan beberapa gulma merupakan tanaman inang pembawa penyakit cabe rawit.

Pengendalian Hama Penyakit Cabe Rawit

1. Thrips ( Trips parvispinus Karny. )

Hama thrips menyerang dengan cara menghisap permukaan bawah daun. Terutama daun muda. Gejala serangan yaitu warna daun yang terserang berubah menjadi coklat tembaga. Daun mengeriting lalu mati.

Cabe rawit yang terserang parah, daun-daun, pucuk dan tunasnya menggulung ke dalam. Akibatnya pertumbuhan cabe rawit terhambat. Tanaman menjadi kerdil dan akhirnya akan mati.

Cara pengendalian dengan memanfaatkan musuh alaminya yaitu kumbang dan kepik. Selain itu, melakukan rotasi tanaman, sanitasi lingkungan ( penyiangan ) dan pemakaian mulsa plastik hitam perak. Semprotkan insektisida berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.

2. Ulat Grayak ( Spodoptera litura F. )

Hama ulat grayak berwarna hijau dan menyerang pada bagian daun, tunas dan buahnya. Gejala serangan pada buah terlihat dari adanya lubang-lubang kecil tidak beraturan pada kulit buah.

Gejala daun yang terserang pada tingkat parah adalah ulat menyisakan tulang daun saja. Cara pengendalian yaitu selalu menjaga kebersihan lahan. Rutin melakukan penyiangan pada areal tanaman. Bila perlu, semprotkan insektisida Curacron, Regent, Prevathon dan Matador.

3. Kutu Kebul ( Bemisia tabaci Genn. )

Hama kutu kebul berukuran sangat kecil dan berwarna putih. Kutu kebul sering ditemui pada daun dan berkelompok. Apabila hama ini tersentuh akan beterbangan mirip kabut ( kebul ).

Kutu kebul menyerang cabe rawit pada bagian daun. Daun menjadi keriting, menguning dan belang. Akibatnya tanaman menjadi kerdil dan tidak produktif.

Kutu kebul juga merupakan hama vektor penyebar virus kuning ( gemini virus ). Sekali kutu kebul dapat menularkan virus kuning, maka selamanya kutu kebul tersebut menularkan virus. Jadi lebih baik lakukan penyemprotan hama.

Penyemprotan secara alami menggunakan larutan cabe dicampur bawang putih. Caranya cabe sebanyak 8 buah dan beberapa bawang putih, dihaluskan ( diblender ). Campurkan dengan air sebanyak 1 liter.

Bila masih belum berhasil, semprotkan dengan insektisida bahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *