Hama Tanaman
-
Hama Ulat Penggerek Polong. Gejalanya permukaan polong seperti terselubungi benang-benang putih dan terdapat larva pada bagian dalam. Pada permukaan kulit polong muncul titik-titik hitam yang merupakan tempat masuknya larva. Pengendalian bisa petani lakukan dengan pergiliran tanaman dengan tanaman selain buncis, bakar tanaman yang rusak, tanam serempak atau jeda tanam kurang dari 30 hari. Gunakan Insektisida Curracron 500EC, Cypermax 100EC, Stopper 25EC.
-
Hama ulat penggulung daun. Gejalanya menyebabkan daun menggulung. Terdapat lubang-lubang pada daun akibat termakan ulat daun dari dalam daun. Pengendaliannya bisa petani lakukan dengan pergiliran tanaman dengan tanaman selain buncis, bakar tanaman yang rusak. Gunakan Insektisida Raydock 28EC, Total 10/40EC, Cypermax 100EC, Direct 25EC, Stopper 25EC, Promectin 18EC, Matrix 200EC, Crumble 10EC.
-
Hama lalat kacang. Menyebabkan daun berbintik putih selanjutnya berangsur kuning dan terdapat titik coklat pada bagian tengah. Kemudian tanaman menjadi layu kering. Pengendaliannya bisa petani lakukan dengan pergiliran tanaman dengan tanaman selain buncis, bakar tanaman yang rusak, tanam serempak atau jeda tanam kurang dari 30 hari. Gunakan Insektisida Metha 400EC.
-
Hama kumbang daun. Gejalanya daun menjadi lubang-lubang dan apabila meluas akan menyisakan kerangka daun aja. Pengendaliannya dengan membunuh langsung kumbang. Gunakan Insektisida Winder 100EC, Promectin 18EC, Cronus 18EC.
-
Hama kutu daun. Gejalanya menyebabkan tanaman menjadi kerdil dengan kondisi daun mengering dan memilin. Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida Winder 100EC, Promectin 18EC, Cronus 18EC.
-
Hama ulat jengkal semu. Gejalanya merusak daun, daun menggulung, dalam gulungan terdapat ulat yang terbungkus benang putih. Pengendaliannya bunuh langsung ulat, buang bagian yang rusak. Gunakan Insektisida Curracron 500EC, Cypermax 100EC, Stopper 25EC.
Penyakit Tanaman
Untuk jenis penyakit tanaman yang mungkin bisa menyerang pada budidaya buncis Lebat-3 antara lainnya.
-
Embun tepung, disebabkan cendawan. Gejalanya terdapat bercak putih pada bawah daun, kemudian daun layu dan rontok. Bisa mengenai batang dan polong. Muncul kuat serangan pada saat kemarau. Pengendalian dengan cabut tanaman dan bakar yang sudah terserang. Gunakan fungisida Daconyl 75WP, Promefon 250EC.
-
Bercak daun Cercospora, disebabkan cendawan. Gejalanya muncul bercak bulat pada kedua sisi permukaan daun dengan warna kuning pada sekitar bercak. Pengendalian dengan pergiliran tanaman. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Victory 80WP, Promefon 250EC.
-
Pathek, disebabkan cendawan. Gejalanya munculnya warna putih keabu-abuan pada batang, daun, bunga dan polong seperti tertutup tepung warna coklat. Pengendalian dengan potong dan bakar tanaman yang terserang. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Topsin 70WP
-
Karat, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya muncul bintik-bintik coklat pada jaringan daun dan terdapat jaringan klorosis. Pengendaliannya cabut dan bakar tanaman yang terserang berat. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Promefon 250EC.
-
Dumping off, disebabkan oleh cendawan penyebarannya bisa dari tanah atau biji. Gejalanya tanaman mengkerut dan mengecil kemudian roboh. Sedang untuk bagian tanaman yang berada dalam tanah akan berwarna pucat karena klorofil rusak. Pengendaliannya dengan sterilisasi dahulu pada lahan tanam sebelum petani tanami. Gunakan fungisida Starmyl 25WP, Saromyl 35SD.
-
Layu fusarium, disebabkan cendawan yang menyerang akar. Gejala tulang pada daun menguning kemudian meluas ke tangkai daun dan akhirnya layu. Pengendalian dengan cabut tanaman dan bakar yang sudah terserang. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Arashi.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Serta Pestisida Pengendalinya Budidaya Cabai
Penyakit Tanaman
-
Layu bakteri, disebabkan oleh bakteri yang hidup dalam tanah dan tersebar melalui aliran air. Gejalanya pertumbuhan kerdil, terlihat layu. Bagian yang terserang bila petani potong akan tampak warna coklat dan keluar lendir bila petani pijit. Pengendaliannya pada saat olah tanah lakukan fumigasi dengan methyl bromide. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Arashi, Agrept 20WP.
-
Hawar daun, disebabkan oleh bakteri. Gejalanya munculnya bercak kuning pada bagian pinggir daun, kemudian daun layu menguning dan rontok. Pengendaliannya bisa lakukan desinfektan terlebih dahulu pada lahan semai. Gunakan fungisida Copcide 77WP, Victory 80WP, Promefon 250EC, Topsin 70WP, Score 250EC.
-
Busuk lunak, penyebabnya oleh bakteri. Gejalanya muncul bercak berair dengan warna coklat dan menyebabkan tanaman menajdi berlendir, lunak dan bau busuk. Pengendaliannya dengan cabut tanaman yang terserang dan bakar. Untuk tanah bekas tanaman yang terserang petani pisahkan dan ganti. Gunakan bakterisida Agrept 20WP, Arashi.
-
Ujung kriting, penyebabnya oleh virus yang dibawa hama kutu loncat. Gejalanya muncul kerusakan pada bagian daun muda keriting menguning, daun tua menggulung, batang tanaman muda tidak tumbuh, menjadi kerdil. Pengendalian dengan cabut dan bakar tanaman yang terserang. Semprotkan insektisida Movento 240SC, Pegasus 500SC, Tenchu 20SG untuk mengatasi hama kutu yang membawa virusnya.
Baca Juga : Manfaat Kacang Panjang Bagi Kesehatan Ini Mudah Dibudidayakan
Perlu petani perhatikan penggunaan pestisida baik Insektisida, Fungisida maupun bakterisida dalam pengendalian hama penyakit sesuai aturan. Dosis, waktu dan cara aplikasinya perlu petani perhatikan. Apabila masih belum jelas untuk penggunaan pestisida bisa hubungi LMGA AGRO, bapak Budi Telp. 082141747141 atau SMS/WA No : 08125222117. Kami juga melayani konsultasi seputar pertanian khususnya pembahasan seputar budidaya benih buncis unggul lebat 3.