- Benih petani pilih yang sesuai dengan lokasi penanaman dan termasuk benih cabe keriting unggul tahan penyakit memiliki keunggulan seperti varietas cabai keriting tahan virus kuning. Penyemaian petani lakukan dalam polibag. Terlebih dahulu persiapkan media semai berupa campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Atau menggunakan media semai campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Sebelum tercampur, media tadi harus diayak hingga halus. Setelah itu masukkan ke polibag.
- Sebelum petani semai, benih petani rendam air hangat selama 3 jam. Lalu tanam benih pada media semai di polibag sedalam 0,5 cm lalu tutup tanah. Siram air hingga cukup basah. Letakkan polibag semai pada tempat yang teduh dan beri naungan plastik/jaring agar terhindar dari hama.
- Benih yang sudah tertanam, tutupi dengan koran sampai berkecambah, sekitar 3 hari agar tetap lembab. Setelah keluar kecambah, buka koran. Rawatlah bibit dengan rutin menyiram setiap hari.
- Sambil menunggu bibit tumbuh sampai berumur 21-23 hari siap tanam, lahan kita olah dengan menggunakan alat cangkul/bajak. Lahan kebun petani bersihkan dari gulma lalu cangkul sedalam 20-40 cm. Setelah gembur, buat bedengan dengan tinggi 30-40 cm dan lebar 1 m. Panjang bedengan menyesuaikan luas lahan. Setiap bedengan berjarak 60 cm untuk drainase air.
Ikuti Tipsnya Ya Dan Baca Sampai Selesai
- Jika pH masih asam, lakukan pengapuran bersamaan membuat bedengan. Setelah bedengan jadi, tebarkan pupuk kandang/kompos, tambah pupuk KCl dan Za. Setelah pemupukan dasar, bedengan petani tutup dengan mulsa plastik hitam perak. Buat lubang tanam pada permukaan mulsa secara zig-zag, diameter lubang adalah 10 cm dan jarak lubang 60-70 cm.
- Bila lahan siap dan bibit cabai keriting berumur 3 minggu ( 3-4 helai daun) maka bibit dapat petani tanam pada lahan. Bibit diambil dari polibag dengan hati-hati. Lalu petani pindah ke lubang tanam yang sudah tersedia. Sebelumnya siram air ke polibag dan ke lubang tanam agar pemindahan bibit lebih mudah. Pemindahan harus petani lakukan dalam sehari pada waktu pagi atau sore hari. Selanjutnya adalah tahap pemeliharaan hingga panen tiba.
Pupuk Untuk Cabe Keriting
Pemberian pupuk pada cabai keriting terbagi menjadi 2 tahap pemberian, yaitu sebelum penanaman bibit dan setelah penanaman bibit.
Sebelum penanaman bibit cabai keriting, pemupukan petani lakukan bersamaan membuat bedengan. Biasanya petani sebut dengan pemupukan dasar, biasanya menggunakan pupuk organik.
Menggunakan pupuk kandang yang melalui fermentasi menggunakan bakteri EM4 atau Trichoderma sp. Fermentasi pupuk kandang menggunakan Trichoderma sp. untuk mencegah serangan jamur penyebab penyakit layu dan menekan perkembangan jamur patogen tanah.
Bila nilai pH tanah asam, maka pupuk kandang dapat petani tambah kapur Dolomit. Biasanya pupuk kandang yang petani berikan sebanyak 15 ton, sedangkan dosis kapur Dolomit tergantung dari pH tanah.
Pupuk dasar menggunakan pupuk kimia adalah pupuk TSP, KCL dan pupuk Nitrogen. Dianjurkan sumber Nitrogen menggunakan pupuk Cantik dan ZA. Hal tersebut karena dalam pupuk Cantik selain 27% Nitrogen, juga terkandung 12% unsur Calcium ( CaO ). Sedangkan dalam pupuk ZA mengandung 28,8% Nitrogen dan 23,8% Belerang.
Dosis pemberian pupuk tergantung kesuburan tanah. Jika tanah sudah cukup subur dan gembur, maka pupuk kandang saja sudah cukup sebagai pupuk dasar. Namun bila tanah tampak kurang subur, dapat petani tambahkan pupuk kimia.
Cara membuat kompos fermentasi adalah pupuk kompos petani peram selama minimal 14 hari ditambah TSP dan Urea. Komposisi membuat pupuk organik fermentasi adalah 50 kg pupuk kandang + 1 kg TSP + ¼ kg Urea lalu petani campurkan dan petani peram.
Aplikasi PGPR untuk mencegah penyakit layu bakteri. PGPR adalah Plant Growth Promoting Rhizobacteri merupakan sekumpulan bakteri akar yang baik untuk tanaman. Juga menekan perkembangan bakteri penyebab penyakit pada akar seperti Pseudomonas solanacearum penyebab layu bakteri. Dan Xanthomonas oryzae penyebab hawar bakteri.
Aplikasi PGPR pada semua fase pertumbuhan tanaman, baik perlakuan benih, pengolahan lahan maupun petani kocorkan pada akar tanaman. PGPR petani semprotkan di atas bedengan sebelum penanaman bibit dan petani kocorkan pada akar setelah penanaman.
Pupuk Susulan Pada Cabe Keriting
Pemberian pupuk susulan petani berikan pada umur 14 hst. Pupuk yang petani berikan adalah ZA 400 kg/ha, TSP 200 kg/ha, KCl 50 kg/ha. Atau sebanyak 10 – 15 gram/pohon. Bila bedengan petani mulsa, lebih praktis bila pupuk petani berikan dalam bentuk cair ( melalui proses pelarutan ).
Setelah berumur 30 – 35 hst, pupuk susulan yang petani berikan adalah ZA dan KCl saja. Dosis per tanaman cabai keriting sebanyak 20 gram. Pada umur ini, petani selingi juga pemberian ZPT dengan cara semprot. ZPT yang sesuai dapat Anda konsultasikan pada Toko Online Pertanian LMGA Agro.
Pemupukan ketiga pada umur 60 hst. Pupuk yang petani berikan ZA dan KCl dengan dosis 20 gr/tanaman. Selanjutnya pemupukan petani lakukan 20 hari sekali dengan jenis pupuk dan dosis yang sama.
Pemupukan cabai keriting petani lakukan hingga 5x setiap selesai panen. Setelah itu, pemupukan tidak petani berikan lagi karena tanaman sudah tidak produktif lagi.
Pemberian pupuk Boron pada cabai keriting, meskipun butuh dalam jumlah yang sedikit, namun Boron sangat penting bagi tanaman.
Kekurangan Boron menyebabkan cabang dempet dan bunga cabe rontok. Biasanya untuk 1000 tanaman cabe keriting sebanyak 1 kg pupuk Boron ( Borax atau Nutri Boron ) dan campurkan bersama ZA dan KCl.
Kalsium adalah unsur hara mikro yang sangat penting dalam pertumbuhan cabai keriting. Kekurangan Kalsium tanaman akan mudah terkena berbagai jenis penyakit seperti layu bakteri dan fusarium. Kalsium berfungsi meningkatkan daya tahan ( imunitas ) tanaman sehingga tanaman tidak mudah terinfeksi penyakit.
Toko Online Pertanian LMGA Agro juga tersedia berbagai jenis pupuk baik makro maupun mikro, zat perangsang tumbuh untuk budidaya cabe keriting. Anda dapat berkonsultasi dan menghubungi kami di nomer HP yang terdapat di artikel ini.
Cara Merawat Cabai Keriting Merah Agar Berbuah Lebat
Merawat cabai keriting yang paling utama adalah penyiraman, baik dengan cara penggenangan maupun menggunakan gembor. Teknik penggenangan dengan mengalirkan air hingga menggenang di lahan setiap 2 minggu sekali.
Penyulaman adalah mengganti tanaman setelah penanaman sampai pada minggu pertama saja.
Setelah minggu pertama, penyulaman berhenti dan hanya mencabut tanaman yang mati saja. Cara ini petani lakukan agar tanaman dapat tumbuh seragam dan panen dapat terjadi bersamaan.
Memasuki umur 7 hst, cabai keriting perlu petani pasangi ajir untuk menopang tanaman cabai keriting agar berdiri tegak. Juga untuk membantu menopang batang tanaman yang harus terbebani adanya buah yang lebat.
Pohon cabe keriting yang sudah tumbuh tinggi dan berumur 1 bulan maka batang tanaman perlu petani ikat pada ajir.
Pengikatan pohon cabe keriting dapat menggunakan tali salaran yang khusus untuk mengikat batang tanaman ke kayu lanjaran. Tali salaran ini halus dan tidak melukai batang tanaman. Toko Online pertanian LMGA Agro menjual tali salaran dengan harga murah.
Pemotongan tunas cabai keriting juga perlu petani lakukan karena pertumbuhan tunasnya cukup tinggi. Pemangkasan tunas petani lakukan saat cabai keriting berumur 3 minggu untuk penanaman dataran rendah dan berumur 1 bulan pada dataran tinggi.
Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan pemotongan ini petani lakukan sampai cabang utama sudah terbentuk dan berawal dari munculnya bunga pertama.
Pemupukan cabai keriting menggunakan pupuk cair dengan interval 2 minggu sekali. Pemupukan petani lakukan sebanyak 8 kali sampai waktunya pemanenan. Selain menggunakan pupuk cair, juga dapat menggunakan pupuk NPK. Sembari penyiraman dan pemupukan dapat petani lakukan penyiangan gulma-gulma yang tumbuh liar pada lahan pertanian.
Baca Juga : Cara Pemupukan Cabe yang Tepat dan Hasil Buah Lebat
Hama Utama Pada Budidaya Cabe Keriting
Lalat Buah merupakan salah satu kendala utama dalam sistem budidaya cabai keriting di Indonesia. Serangan lalat buah pada buah cabai juga cabe keriting sering menyebabkan gagal panen. Laporan dari Departemen Pertanian tahun 2006 menyebitkan bahwa tanaman cabe yang mengalami kerusakan mencapai 35% dari total panen.
Buah cabai keriting yang tampak dari luar utuh dan sehat sering kali karena serangan lalat buah, bagian dalamnya membusuk dan terdapat banyak larva lalat buah.
Lalat buah yang menyerang adalah Bactrosera carambolae. Gejala awal serangan lalat buah seringkali kurang jelas sehingga pencegahannya sering menggunakan perangkap lalat.
Hama lalat buah menjadi hama karantina yang petani cabai keriting takuti. Serangan lalat buah dapat menurunkan produksi cabe sehingga menjadi penghambat ekspor panen cabe.
Serangan kutu daun Myzus persicae ( Hemiptera : Aphididae ) juga perlu petani waspadai pada budidaya cabai keriting. serangan kutu daun menyebabakan kerusakan hingga 80% dari total tanaman. Upaya pengendaliannya menggunakan insektisida nabati ekstrak Triphrosia vogelli dan Alpinia galanga.
Usaha yang bisa petani lakukan untuk mengendalikan lalat buah adalah biasanya dengan pembrongsongan dapat mencegah serangan lalat buah. Namun cara ini tidak praktis untuk budidaya cabe keriting untuk areal luas. Penggunaan insektisida selain dapat mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen cabe keriting.
Cara pengendalian hama dan penyakit yang baik adalah yang ramah lingkungan dan cocok untuk budidaya cabai keriting areal luas. Pengendalian lalat buah menggunakan insektisida sintetik dianggap yang paling praktis, mudah petani dapat, mudah petani lakukan dan menunjukkan efek yang cepat.
Selain menggunakan insektisida sintetik, bisa juga menggunakan insektisida nabati seperti kacang babi Tephrosia vogelli, jeruk purut Citrus hystrix, serai wangi Cymbopogon citratus sebagai penolak hama lalat buah.