Rahasia Kehebatan Cabe Rawit Dewata! Simak Penawarannya

Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit Dewata Agar Cepat Berbuah

Penyiraman petani lakukan dengan cara kocor dan menyesuaikan dengan cuaca. Bila musim panas, tanaman cabe rawit Dewata perlu disiram minimal 2 hari sekali pada pagi hari atau sore hari.

Bersama penyiraman dapat petani lakukan penyiangan dan pendangiran.

Bila ada tanaman yang sakit atau mati, harus segera petani cabut dan ganti dengan tanaman yang baru dan masih segar.

Penyulaman bibit petani lakukan paling lama 2 minggu setelah pindah tanam. Bibit yang mati petani cabut lalu bakar pada lokasi tempat yang agak jauh.

Pemasangan ajir/lanjaran berfungsi untuk menopang tanaman cabe rawit agar tumbuh berdiri kokoh. Ajir yang petani tancapkan maksimal paling lama 1 minggu setelah penanaman bibit.

Bila tanaman sudah agak besar, petani ikatkan pada ajir lalu ikat menggunakan tali salaran ( tersedia di Toko pertanian LMGA Agro ).

Ajir terbuat dari bambu atau kayu dan tancapkan 4 cm dari pangkal batang tanaman cabe rawit.

Pemangkasan tanaman cabe rawit Dewata petani lakukan dengan memotong tunas aksiler, yaitu tunas samping.

Memotong sebanyak 2 – 3 tunas samping yang berada pada batang pokok utama tanaman.

Pemangkasan tunas ini untuk merangsang pembungaan dan berbuah lebih lebat. Pemangkasan menggunakan gunting yang bersih dan tajam.

Pemupukan susulan pertama petani lakukan saat tanaman cabe rawit Dewata umur 2 minggu setelah semai.

Pemupukan pertama sebanyak 3 kg NPK per 1000 tanaman, larutkan pupuk dengan 200 liter air dan kocorkan pada tanaman sebanyak 200 ml/tanaman.

Proses pemupukan selanjutnya petani berikan setiap 1 minggu sekali dan dosis petani tambahkan secara berkala.

Pupuk susulan yang petani gunakan selain NPK adalah KCL, TSP, KNO3 atau MKP dengan dosis menyesuaikan kebutuhan tanaman.

Untuk memenuhi kebutuhan unsur mikro, dapat petani semprotkan pupuk daun. Penyemprotan pupuk daun setiap 1 minggu sekali.

Agar efektif dan praktis, penyemprotan pupuk daun bersamaan dengan penyemprotan insektisida atau fungisida.

Baca Juga : Jual Bibit Cabe Rawit Bhaskara Umur Genjah

Hama & Penyakit Cabe Rawit

1. Rebah Semai

Petani perlu mengenal gejala penyakit ini karena gejala ini yang paling awal petani cabe rawit temui terutama saat proses persemaian bibit cabe.

Gejala rebah semai yaitu pada pangkal batang di dekat akar akan membusuk, menyusut lalu patah. Penyebabnya adalah oleh infeksi jamur.

Penyakit rebah semai bibit cabe rawit adalah menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif karbendazim dan fungisida sistemik berbahan aktif melataksil atau dimetomorf.

2. Hama Tanaman Cabe Rawit 

Hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit antara lain ulat grayak, ulat tanah, tungau, jangkrik. aphids, lalat buah, bekicot dan thrips.

Untuk mencegah serangan hama, kita harus rutin menjaga dan membersihkan kebun.

Seperti selalu mencabut gulma, menghilangkan daun-daun kering atau yang sudah layu. Memasang perangkap lalat berupa atraktan untuk mencegah serangan lalat buah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *