MERAUP UNTUNG BUDIDAYA KENIKIR

Perkembangan Budidaya Kenikir

Tanaman sayuran indigenous pada umumnya terkenal terlebih dahulu oleh masyarakat karena khasiatnya sebagai obat. Kemudian dalam perkembangannya masyarakat mulai mencoba mengkonsumsinya sebagai sayuran.

Tanaman sayuran indigenous pada umumnya memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama dengan tanaman sayuran lain seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serat, dan mineral.

Kenikir (Cosmos caudatus) merupakan sayuran indigenous berasal dari Amerika tropis yang tersebar luas pada daerah tropis. Tanaman kenikir dapat tumbuh dengan baik pada Indonesia sehingga sayuran ini juga tersebar pada beberapa daerah Indonesia.

Nama lain dari kenikir adalah Ulam Raja yang artinya sayuran raja yang terpakai pada bahasa Melayu, randa midang (Jawa Barat) dan daun suring (Medan). Tinggi tanaman kenikir bisa mencapai 2.5 m, merupakan tanaman setahun dengan daun–daun yang sederhana.

Daun tanaman kenikir tersusun bergantian sepanjang batang tanaman dengan bentuk ovate and pinnatisect atau bulat telur dan anak-anak daun tidak terpisah secara nyata pada tulang daun utama. Bunga-bunga mempunyai banyak petal, pada Negara subtropis berbunga dari bulan Juni sampai dengan Oktober.

Sedangkan pada daerah tropis seperti Indonesia, bisa tumbuh sepanjang tahun. Biji tanaman kenikir berbentuk seperti jarum berwarna hitam. Tanaman kenikir menyukai tempat tumbuh yang langsung terkena sinar dengan air yang cukup.

Daun kenikir memiliki manfaat sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir serangga. Manfaat daun kenikir untuk penambah nafsu makan caranya pakai +/- 100 gram daun segar kenikir, cuci, dan makan sebagai lalap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *