Lalat Buah
Lalat buah bersimbiosis mutualisme dengan bakteria kerana apa bila lalat buah meletakkan telur pada buah, biasanya bakteria akan turut menyertai. Sehingga memungkinkan pembentukan ulat pada bagian yang terkena serangan yang akhirnya akan meyebabkan buah menjadi busuk dan daun sayuran rusak. Sebagian buah dan daun sayuran yang terkena serangan lalat buah ini akan menjadi, berulat dan busuk.
Seekor lalat betina mampu meletakkan telur pada buah sebanyak 1-10 butir dalam sehari ia mampu meletakkan telur hingga 40 butir. Telur kemudian menetas menjadi ulat dan akan merusakkan buah dan daun pada sayuran. Sepanjang hidupnya seekor lalat betina mampu bertelur sampai 800 butir.
Pengendalian Lalat Buah begitu sulit meski dengan penggunaan racun serangga karena ciri-ciri fisikalnya yang besar. Malahan penggunaan racun insektisida untuk melindungi buah dan sayuran seringkali tidak mendatangkan harapan hasil.
Oleh karena itu, satu cara memerangi serangan lalat buah ini adalah dengan mengurangi populasinya dan menghapuskan popolusi lalat buah pada kawasan kebun atau tanaman. Cara yang terbaik dan efektif adalah dengan menghapus “lalat buah jantan”. Ini akan menyebabkan persenyawaan baru tidak akan terjadi antara lalat jantan dan lalat betina yang menghasilkan telur, seterusnya larva dan anak lalat buah.