Jual Harga Fungisida Envoy Terjangkau Dan Memiliki Kualitas Unggul

envoy fungisida, envoy, envoy nufarm, harga envoy, Lmga Agro

Jenis Penyakit Tanaman Yang Bisa Menyerang Selama Budidaya

envoy fungisida, envoy, envoy nufarm, harga envoy, Lmga Agro
Jual Harga Fungisida Envoy Murah Efektif Basmi Penyakit Tanaman | Lmga Agro

Dalam melakukan proses budidaya, petani harus mengawasi serangan dari beberapa jenis penyakit tanaman yang cukup berbahaya.

Penyakit berbahaya yang menyerang ke tanaman mampu menghambat fase perkembangannya, bahkan dalam serangan yang berat akan membuat tanaman mati.

Maka dari itu, petani harus selalu mengawasi adanya penyakit berbahaya yang menyerang pada tanaman, yang bisa mengganggu fase perkembangannya.

Jenis penyakit pada tanaman cukup beragam, sehingga petani perlu untuk mengenal beberapa penyakit tersebut.

Berikut adalah berbagai jenis penyakit tanaman, yang bisa menyerang ketika budidaya dan mampu untuk mengacaukan fase pertumbuhannya.

Blast

Blast merupakan penyakit yang umum menyerang tanaman, terutama padi, tetapi juga dapat menyerang tanaman lain seperti jagung, gandum, dan sorgum.

Penyakit ini terjadi akibat infeksi jamur Magnaporthe oryzae yang merupakan patogen paling merusak untuk sektor pertanian, khususnya tanaman padi.

Gejala penyakit blast dapat bervariasi, seperti pada bawah ini :

  • Blast daun : Bercak berbentuk belah ketupat dengan pusat abu – abu atau putih dan tepi coklat. Bercak ini bisa meluas dan menyatu, mengakibatkan daun menjadi kering.
  • Blast leher atau malai : Bagian leher malai yang terkena akan berubah menjadi coklat kehitaman, yang mengakibatkan malai tidak berkembang sempurna. Serta butiran padi menjadi kosong atau tidak terisi.
  • Blast batang : Pada batang, penyakit ini dapat menyebabkan busuk yang menyebabkan batang menjadi rapuh dan mudah patah.

Penyakit blast sering muncul pada kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur, seperti tingkat kelembaban yang tinggi, suhu yang ideal.

Aplikasi pupuk nitrogen yang terlalu berlebihan juga dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan blast.

Penyakit blast dapat sangat merusak hasil panen. Pada tanaman padi, serangan pada fase anakan atau pembentukan malai dapat menyebabkan penurunan drastis produktivitas.

Dalam serangan penyakit blast yang terlalu parah, akan mengakibatkan kerugian produktivitas hasil panen mencapai sekitar 50 – 90 %.

Untuk mengendalikan penyakit blast, petani dapat memakai varietas tanaman yang tahan penyakit, menghindari pemupukan yang berlebihan.

Membasmi bekas tanaman yang terinfeksi, merotasi tanaman dengan rutin, mengatur jarak tanam dengan baik.

Petani juga dapat memanfaatkan fungisida untuk mengatasi penyakit ini, dengan memperhatikan dosis dan cara penggunaan yang tepat.

Potong Leher

Potong leher adalah penyakit yang menyerang tanaman padi dan tanaman serealia lainnya, terutama bagian leher malai atau pangkal tangkai malai.

Penyakit potong leher terjadi akibat jamur Pyricularia oryzae dan Fusarium sp., tergantung kondisi spesifik lingkungan serta lokasi lahan tanam.

Gejala utama penyakit potong leher terlihat pada bagian leher malai padi yang berubah warna menjadi coklat atau kehitaman. Sehingga bagian terinfeksi gampang rapuh serta patah.

Akibat infeksi, suplai air dan nutrisi ke biji terganggu, mengakibatkan biji padi menjadi hampa atau tidak berkembang sempurna.

Karena pangkal malai rusak, malai bisa patah atau rontok sebelum biji padi mulai berkembang sepenuhnya.

Pada beberapa kasus, butiran padi yang terkena penyakit ini akan tumbuh abnormal, dengan ukuran kecil dan bentuk tidak sempurna.

Kondisi kelembaban tinggi, terutama saat pembentukan malai, memfasilitasi perkembangan jamur dan penyebaran spora.

Cuaca lembab serta hujan ketika fase pembungaan merupakan kondisi yang ideal bagi penyebaran penyakit potong leher.

Pemakaian pupuk nitrogen yang terlalu berlebihan juga dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap infeksi.

Lahan yang kurang baik drainasenya cenderung lebih mudah terkena infeksi penyakit ini karena menciptakan kondisi lembab yang mendukung pertumbuhan jamur.

Dampak utama dari serangan penyakit potong leher adalah turunnya produktivitas hasil panen secara signifikan.

Pada kasus serangan berat, sebagian besar atau bahkan seluruh malai padi tidak akan menghasilkan butiran matang, yang menyebabkan kerugian hasil hingga 50 – 80%.

Selain itu, tanaman padi yang terinfeksi seringkali tidak mampu pulih, terutama jika serangan terjadi pada fase pembentukan biji.

Untuk mengendalikan penyakit potong leher, petani dapat memakai varietas tanaman yang tahan penyakit, menghindari pemupukan yang terlalu berlebihan.

Mengatur jarak tanam dengan baik, merotasi tanaman secara rutin, membersihkan sisa tanaman yang terinfeksi.

Memperhatikan sistem drainase pada lahan tanam untuk mencegah kelembaban berlebihan dan aplikasi fungisida dengan dosis yang sesuai.

Baca Juga : Harga Amistartop 100 Ml Terjangkau Fungisida Andalan Petani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *