Jenis Gulma Liar Yang Akan Menghambat Pertumbuhan Tanaman

Umumnya, gulma bisa tumbuh pada sekitar lingkungan ladang, kebun serta beraneka lingkungan lainnya, yang berguna menjadi tempat wisata, hortikultura serta pertanian.
Dalam segmen pertanian, gulma liar bisa berkompetisi dengan tanaman, untuk mendapatkan kebutuhan air, nutrisi dan sumber daya.
Selain itu, gulma juga bisa menjadi tempat bersarang dari berbagai macam penyakit dan hama berbahaya, yang dapat menyerang pada tanaman.
Berikut ini merupakan beraneka jenis gulma liar yang bisa tumbuh pada sekitar lingkungan lahan pertanian serta bisa menghambat pertumbuhan tanaman budidaya.
Panicum Repens
Panicum repens atau terkenal sebagai rumput berumbai adalah salah satu spesies gulma rumput yang sangat invasif dan sulit petani basmi.
Jenis gulma ini mampu untuk tersebar luas pada berbagai wilayah tropis dan subtropis, contohnya seperti Indonesia.
Gulma panicum repens mempunyai batang keras dan dapat tumbuh hingga 1 meter. Daunnya berwarna hijau keabu – abuan dengan permukaan agak kasar.
Salah satu alasan utama gulma ini sulit petani basmi adalah karena sistem rizomanya yang kuat dan dalam.
Rizoma tersebut dapat tumbuh hingga beberapa meter pada bawah tanah dan menjalar jauh dari tanaman induk, membuatnya sulit petani musnahkan sepenuhnya.
Selain lewat rizoma, Panicum repens juga bereproduksi dengan biji. Namun, penyebaran utamanya adalah melalui rizoma, yang dapat mudah menyebar ketika tanah terganggu.
Jenis gulma ini sangat merugikan lahan pertanian, terutama pada sawah dan ladang yang petani kelola dengan intensif.
Panicum repens akan mengurangi produktivitas hasil panen dengan bersaing secara langsung untuk mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya.
Untuk mengendalikan gulma panicum repens, petani bisa memangkasnya secara manual, mengubah pola tanaman dengan rutin.
Teknik pengairan dengan membanjiri lahan untuk menurunkan gulma ini dan aplikasi herbisida dengan dosis serta cara pemakaian yang sesuai.
Mikania Micrantha
Mikania micrantha atau gulma perayap merupakan spesies gulma perayap yang sangat invasif dan terkenal karena pertumbuhannya yang cenderung cepat.
Asal gulma ini adalah dari Amerika Tengah dan Selatan, tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah tropis pada Asia serta Pasifik, termasuk Indonesia.
Gulma mikania micrantha adalah tanaman merambat yang dapat tumbuh hingga panjangnya mencapai sekitar 9 meter.
Daunnya berbentuk hati, berwarna hijau, dan memiliki permukaan halus. Bunga – bunganya kecil, berwarna putih hingga krem, dan tumbuh secara berkelompok.
Kemampuan gulma ini yang terkenal adalah mampu tumbuh cepat, yang memungkinkan tanaman ini menutupi vegetasi lain dengan cepat, menghambat fotosintesis mereka.
Mikania micrantha bisa menghasilkan sejumlah besar biji yang sangat ringan dan dapat tersebar melalui angin atau air.
Selain itu, gulma ini juga dapat bereproduksi secara vegetatif lewat batang yang menyentuh tanah, yang kemudian berakar dan membentuk tanaman baru.
Gulma mikania micrantha mampu menyebabkan kerugian besar pada sektor pertanian, terutama pada perkebunan karet, kelapa sawit, dan kakao.
Tanaman ini dengan cepat menutup tanaman budidaya, yang mengurangi hasil panen dengan menghalangi sinar matahari dan mengambil nutrisi serta air.
Pada ekosistem alami, mikania micrantha bisa merusak keseimbangan dengan menutupi tanaman asli, yang pada gilirannya mengurangi keanekaragaman hayati.
Untuk mengendalikan gulma mikania micrantha, petani bisa mencabut atau memotong gulma ini dengan berkala, serta aplikasi herbisida dengan dosis yang sesuai.
Paspalum Conjugatum
Paspalum conjugatum atau nama umumnya rumput sepat adalah jenis gulma rumput yang umum tumbuh pada daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Jenis gulma ini merupakan rumput menjalar, yang mempunyai batang tipis serta panjang dan sering membentuk anyaman padat pada permukaan tanah.
Daunnya berwarna hijau terang, berbentuk pita, dan memiliki tepi yang halus. Tanaman ini biasanya tumbuh rendah, namun bisa membentuk rumpun padat.
Paspalum conjugatum memiliki sistem akar yang dangkal namun kuat, yang memungkinkan tanaman ini tumbuh dengan cepat.
Gulma ini bisa bereproduksi secara vegetatif lewat stolon dan juga dengan biji. Biji Paspalum conjugatum relatif kecil dan dapat tersebar melalui angin, air irigasi, atau aktivitas manusia dan hewan.
Pada lahan pertanian paspalum conjugatum dapat bersaing dengan tanaman budidaya untuk mendapatkan asupan air, nutrisi, dan cahaya.
Hal tersebut sangat merugikan untuk bidang perkebunan dan ladang yang tidak petani kelola dengan sangat baik.
Untuk mengendalikan gulma paspalum conjugatum, petani bisa menyianginya dengan manual dan aplikasi herbisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Baca Juga : Harga Herbisida Adengo Murah Basmi Gulma Budidaya Jagung