Jual Ridomil Gold Untuk Cabe Ampuh Menumpas Penyakit Tanaman

ridomil gold, ridomil gold bahan aktif, fungisida ridomil gold, kelebihan fungisida ridomil gold, LMGA AGRO

Penyakit Tanaman Cabe Yang Bisa Menyerang Selama Budidaya

ridomil gold, ridomil gold bahan aktif, fungisida ridomil gold, kelebihan fungisida ridomil gold, LMGA AGRO
Jual Fungisida Ridomil Gold Untuk Cabe Andalan Petani | LMGA AGRO

Pada saat menjalankan budidaya tanaman cabe, petani perlu mengawasi adanya pertumbuhan jamur, yang bisa mengakibatkan tanaman terinfeksi penyakit.

Infeksi penyakit pada tanaman cabai akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu, sehingga dapat merugikan petani, saat melakukan budidaya.

Sehingga, apabila petani mengetahui adanya serangan penyakit pada tanaman cabe, harus segera menumpasnya, agar kondisi tanaman cabai tetap aman.

Namun, sebelum petani mengambil tindakan pemusnahan penyakit tanaman cabai, petani harus mengenali beberapa penyakit tanaman cabe yang dapat menyerang selama budidaya.

Berikut merupakan berbagai contoh penyakit tanaman cabe, yang mampu untuk mengganggu dan mengacaukan proses pertumbuhan tanaman cabai.

Bercak Serkospora

Penyakit bercak Serkospora, atau nama lainnya adalah bercak daun Serkospora, merupakan suatu penyakit tanaman yang terjadi akibat jamur patogen Cercospora spp.

Serangan penyakit ini dapat terjadi pada tanaman cabai dan tanaman anggota famili Solanaceae lainnya, seperti tomat dan terong.

Gejala penyakit bercak Serkospora biasanya pertama kali muncul pada daun tanaman cabai dalam bentuk bercak berwarna coklat hingga hitam.

Bercak – bercak ini mampu untuk berkembang menjadi lesi yang lebih besar seiring dengan perkembangan penyakit.

Terkadang, bercak tersebut bisa memiliki tepi yang mempunyai warna putih atau agak keabu – abuan.

Penyakit bercak Serkospora umumnya dapat berkembang dengan baik pada kondisi lingkungan yang cukup lembab serta hangat.

Faktor – faktor seperti kelembaban tinggi, suhu optimal, dan kepadatan tanaman yang tinggi dapat mempercepat penyebaran penyakit.

Bercak Serkospora dapat mengurangi produksi tanaman cabai dengan cara merusak daun dan mengganggu proses fotosintesis tanaman.

Jika tidak segera petani atasi dengan tepat, serangan yang parah akan mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada tanaman dan bahkan kematian tanaman.

Untuk pengendalian penyakit bercak Serkospora dapat petani dengan berbagai cara, termasuk penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit.

Praktik sanitasi yang baik, pengelolaan sisa tanaman yang terinfeksi, dan penggunaan fungisida yang sesuai jika perlu, dengan dosis yang tepat.

Pengaturan tanaman dan peningkatan sirkulasi udara juga dapat membantu mengurangi kelembaban pada sekitar tanaman, sehingga mengurangi kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur.

Busuk Phytophthora

Penyakit busuk Phytophthora adalah suatu penyakit tanaman cabai yang terjadi akibat jamur patogen dari genus Phytophthora.

Jamur ini bersifat patogenik terhadap tanaman cabai yang akan mengakibatkan kerusakan secara serius pada pertanaman.

Gejala penyakit busuk Phytophthora pada tanaman cabai dapat bervariasi tergantung pada organ tanaman yang telah terinfeksi.

Pada tanaman cabai, gejalanya sering kali termasuk penurunan pertumbuhan, layu, daun berwarna kuning atau menguning. Pembusukan pada bagian akar, batang, dan buah, serta kerontokan buah sebelum waktunya.

Untuk tanaman cabe yang berumur masih muda, sering terjadi pembusukan batang pada bagian dasar tanaman.

Jamur Phytophthora dapat berkembang dan menyebar terutama pada kondisi lingkungan yang lembab, basah, serta berair.

Spora jamur akan menyebar lewat air irigasi, hujan, angin, alat pertanian yang terkontaminasi, atau melalui tanah yang terinfeksi.

Penyakit busuk Phytophthora dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani cabai karena dapat mengurangi hasil panen dan kualitas buah.

Tanaman cabai yang sudah terinfeksi juga lebih rentan terhadap serangan dari hama dan berbagai penyakit yang lain.

Untuk pengendalian penyakit busuk Phytophthora melibatkan penggunaan beberapa pendekatan terpadu.

Langkah – langkah pengendalian termasuk rotasi tanaman dengan tanaman non-solanaceous, pengelolaan drainase yang baik untuk mengurangi kelembapan pada sekitar tanaman.

Memanfaatkan varietas yang tahan terhadap penyakit jika tersedia, selalu membersihkan alat pertanian setelah petani gunakan.

Serta memanfaatkan fungisida yang sesuai sesuai petunjuk label dan dengan pertimbangan keberlanjutan lingkungan.

Antraknosa

Antraknosa adalah suatu penyakit tanaman cabai yang bisa terjadi akibat infeksi berbagai spesies jamur dari genus Colletotrichum.

Jamur Colletotrichum spp., mampu untuk menyerang berbagai bagian tanaman cabai, termasuk daun, batang, dan buah.

Penyebaran jamur tersebut dapat melalui spora yang tersebar lewat udara atau melalui kontak langsung antara tanaman yang terinfeksi dan yang sehat.

Gejala penyakit antraknosa pada tanaman cabai bervariasi tergantung pada bagian tanaman yang mendapat serangan.

Pada bagian daun, gejalanya sering kali berupa bercak basah berwarna coklat atau hitam yang dapat membesar seiring waktu.

Untuk bagian buah cabai, gejalanya bisa berupa bercak berair yang berkembang menjadi lesi kering dengan tepi yang mengeras dan berwarna gelap.

Lesi tersebut akan mengakibatkan buah cabai mengalami pembusukan sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas hasil panen.

Jamur Colletotrichum mampu untuk berkembang dengan baik pada kondisi lingkungan yang lembab serta hangat.

Kelembaban tinggi serta cahaya matahari yang kurang dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.

Spora jamur dapat menyebar melalui tetesan air hujan, angin, serangga, atau melalui kontak langsung antara tanaman.

Penyakit antraknosa dapat menyebabkan kerugian ekonomi signifikan bagi petani cabai karena dapat mengurangi hasil panen, kualitas buah, dan nilai jual tanaman.

Dalam serangan yang parah dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada tanaman dan bahkan kematian tanaman.

Untuk pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai dapat petani lakukan dengan berbagai cara.

Ini termasuk memakai varietas yang tahan terhadap penyakit jika tersedia, praktik sanitasi yang baik seperti penghilangan sisa tanaman yang terinfeksi.

Pengaturan tanaman untuk meningkatkan sirkulasi udara, penggunaan fungisida yang sesuai jika perlu, dan penerapan rotasi tanaman yang tepat.

Baca Juga : Jual Bibit Cabe Keriting Flash 750 Kualitas Terbaru Harga Murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *