Jual Bibit Cabe Rawit Paling Bagus Yang Tahan Serangan Penyakit

bibit cabe rawit unggul, bibit cabe rawit, bibit cabe rawit yang bagus, merek bibit cabe rawit yang bagus, LMGA AGRO

Cara Budidaya Cabe Rawit Secara Tepat Agar Pertumbuhannya Lancar

bibit cabe rawit unggul, bibit cabe rawit, bibit cabe rawit yang bagus, merek bibit cabe rawit yang bagus, LMGA AGRO
Jual Bibit Cabe Rawit Paling Bagus Berharga Murah | LMGA AGRO

Banyak masyarakat telah mengetahui, cabe rawit mempunyai kandungan bermacam – macam kandungan gizi serta nutrisi yang lumayan melimpah dan tinggi.

Selain berguna untuk menjaga tubuh supaya tetap sehat, manfaat yang lain dari cabai rawit adalah menjadi bumbu tambahan untuk masakan.

Untuk itu, dengan melakukan budidaya tanaman cabai rawit bisa menjadi peluang usaha menjanjikan bagi petani, sebab cabe rawit menjadi kesukaan masyarakat.

Ketika melaksanakan budidaya tanaman cabe rawit, petani perlu menerapkan cara budidaya cabe rawit secara tepat, supaya pertumbuhannya berjalan dengan maksimal.

Sehingga, petani perlu menerapkan cara budidaya cabe rawit secara tepat, supaya tanaman mampu tumbuh optimal dan memproduksi panen lebih melimpah.

Berikut adalah beberapa cara budidaya cabe rawit dengan tepat, agar pertumbuhannya maksimal serta menghasilkan panen berproduksi tinggi.

Memilih Varietas

Pilih varietas cabe rawit yang sesuai dengan kondisi iklim serta tanah pada lokasi lahan pertanian yang akan petani manfaatkan.

Beberapa varietas memiliki tingkat kepedasan yang berbeda, serta umumnya dapat tahan terhadap serangan penyakit.

Petani bisa mendapatkan varietas bibit cabai rawit yang berkualitas unggul serta tahan penyakit dalam Toko Pertanian LMGA AGRO.

Mempersiapkan Lahan

Lahan pertanian yang akan petani gunakan untuk budidaya tanaman cabai rawit, harus petani pastikan subur serta sistem drainasenya berjalan baik.

Biasanya, petani memanfaatkan lahan pertanian untuk budidaya tanaman cabai rawit yang mempunyai unsur hara cukup tinggi.

Agar keadaan tanah pada lahan pertanian bertambah lebih subur, petani dapat mengaplikasikan pupuk dasar, sebelum melakukan penanaman.

Tingkat pH tanah supaya tanaman cabai rawit tumbuh optimal adalah sekitar 6 – 7, jika kurang petani bisa memberikan kapur dolomit.

Kemudian, petani dapat membuat bedengan, dengan lebarnya 1 – 1.5 meter, tingginya 20 – 30 cm dan panjangnya petani sesuaikan dengan luas lahan.

Menyemai Bibit

Ketika menyemai bibit, petani harus menyiapkan polybag yang mempunyai ukuran 5 X 10 cm serta media semai.

Media semai tersebut adalah campuran antara tanah, pupuk kompos serta arang sekam, yang perbandingannya sekitar 2:1:1.

Berbagai media semai tersebut, harus petani ayak sampai halus, lalu bisa petani aduk sampai tercampur secara merata.

Sebelum mengisi bibit cabai rawit ke dalam polybag, petani perlu merendam pada air, dengan waktu sekitar 6 jam.

Selanjutnya, petani dapat mengisi bibit tanaman cabai rawit pada polybag, yang kedalamannya sekitar 0.5 cm.

Pada permukaan atas polybag dapat petani tutup dengan sisa – sisa media semai serta siram sedikit air, supaya kelembabannya tetap terjaga.

Menyesuaikan Jarak Tanam

Petani perlu memberikan ruang cukup antar tanaman cabai rawit, agar tidak gampang terinfeksi penyakit serta tidak tumbuh terlalu rapat.

Umumnya, jarak tanam cabai rawit yang sesuai adalah sekitar 30 – 45 cm, supaya pertumbuhannya berjalan maksimal.

Berikutnya, petani bisa membuat lubang tanam untuk bibit cabai rawit, dengan kedalamannya sekitar 5 – 10 cm.

Setelah membuat lubang tanam, petani bisa memasang mulsa plastik pada bagian atas bedengan untuk budidaya cabai rawit.

Hal ini untuk mencegah serangan dari berbagai jenis hama, penyakit serta pertumbuhan gulma pada sekitar lingkungan lahan pertanian.

Menanam Bibit

Apabila tanaman sudah mulai muncul sekitar 4 – 6 helai daun, tandanya telah siap untuk petani pindah ke lahan tanam pertanian.

Ketika memindahkan bibit, petani harus menjalankannya secara hati – hati, agar tidak merusak akar tanaman cabai rawit.

Setelah menanam bibit pada lahan tanam pertanian, petani harus menyiram dengan segera, supaya kelembaban tanaman tetap terjaga.

Menyiram Secara Teratur

Tanaman cabai rawit memerlukan pengairan secara teratur, agar tanah pada lahan pertanian tetap konsisten kelembabannya.

Pengairan pada tanaman cabai rawit harus petani lakukan dengan cukup, karena jika berlebihan dapat menyebabkan akar membusuk.

Tidak hanya itu, apabila tanaman cabai rawit sering memperoleh asupan air, pertumbuhannya menjadi kerdil serta bisa rontok.

Mengaplikasikan Pupuk Tambahan

Beri pupuk yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi, contohnya nitrogen, fosfor serta kalium menyesuaikan dengan jadwalnya.

Pupuk yang berjenis organik seperti kompos juga bisa petani aplikasikan, supaya keadaan tanaman tetap aman.

Memelihara Dengan Rutin

Jika petani mengetahui adanya daun serta cabang tanaman yang sakit atau mati, petani perlu segera membuangnya.

Dengan segera membuang bagian tanaman yang tidak bisa tumbuh optimal tersebut, dapat menjaga pertumbuhan tanaman cabai rawit agar lebih optimal.

Gulma yang tumbuh liar pada sekitar lahan juga perlu petani awasi. Karena gulma bisa berkompetisi dengan tanaman cabe rawit untuk mendapatkan unsur hara serta nutrisi.

Untuk memusnahkan gulma liar, petani dapat memakai beraneka alat pertanian atau menggunakan herbisida yang dosisnya perlu petani perhatikan.

Mengatasi Hama serta Penyakit

Petani harus memperhatikan tanda – tanda dari serangan hama serta penyakit, contohnya kutu, ulat, penyakit layu, busuk daun dan lain sebagainya.

Metode organik atau pestisida bisa petani manfaatkan untuk mengatasi serangan hama dan penyakit, yang dosisnya harus petani perhatikan.

Memanen Cabe Rawit

Langkah terakhir dari cara budidaya cabai rawit secara tepat adalah, petani dapat memanen cabe rawit.

Berapa lama cabai rawit bisa panen? Petani dapat memanen cabe rawit saat usia tanaman telah berjalan sekitar 90 hari setelah tanam.

Ketika memanen cabai rawit, petani dapat melakukannya saat pagi hari, lebih tepatnya saat pukul 5 – 7 pagi.

Buah cabai rawit dapat petani petik dengan batangnya, supaya tidak merusak ranting dan percabangan tanaman.

Baca Juga : Jenis Cabe Rawit Cepat Panen Untungkan Petani Saat Budidaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *