Merk Fungisida Sistemik Untuk Cabe Yang Menjadi Idola Petani

fungisida sistemik untuk cabai, fungisida sistemik terbaik, fungisida sistemik untuk cabe, fungisida untuk cabe, fungisida terbaik untuk cabe

Penyakit Tanaman Cabai Yang Bisa Menyerang Saat Proses Budidaya

fungisida sistemik untuk cabai, fungisida sistemik terbaik, fungisida sistemik untuk cabe, fungisida untuk cabe, fungisida terbaik untuk cabe
Jual Merk Fungisida Sistemik Untuk Cabe Harga Terjangkau Kualitas Unggulan | LMGA AGRO

Tanaman cabai merupakan tanaman hortikultura, yang sering petani jalankan budidayanya, sebab banyak masyarakat yang sangat menyukai buah dari tanaman cabe.

Karena, buah tanaman cabe mengandung beraneka jenis gizi serta nutrisi yang melimpah, yang dapat bermanfaat untuk menjaga tubuh supaya tetap sehat.

Selain mengandung gizi yang cukup tinggi, banyak masyarakat yang menggunakan cabe sebagai bumbu tambahan masakan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan rasa makanan.

Tidak mengherankan nilai pasar dari buah tanaman cabe lumayan tinggi, sebab banyak masyarakat yang sangat menyukai buahnya.

Maka dari itu, dengan menjalankan budidaya tanaman cabe bisa meningkatkan keuntungan petani, karena banyak masyarakat yang mengincar buah cabai.

Saat menjalankan budidaya tanaman cabe, petani perlu memperhatikan pertumbuhan dari jamur, yang bisa mengakibatkan tanaman terinfeksi oleh suatu penyakit.

Penyakit tanaman cabai yang menyerang ketika proses budidaya dapat mengacaukan pertumbuhannya, sehingga membuat petani merugi saat melaksanakan budidaya.

Pada bawah ini merupakan beberapa jenis penyakit tanaman cabai, yang bisa mengacaukan dan mengganggu proses pertumbuhan tanaman cabe.

Busuk Phytophthora

Penyakit busuk Phytophthora merupakan suatu penyakit tanaman yang dapat terjadi akibat jamur dari genus Phytophthora, terutama Phytophthora capsici.

Serangan penyakit ini dapat menginfeksi berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman cabe seperti cabe merah, cabe hijau, dan lainnya.

Phytophthora capsici merupakan suatu patogen tanaman yang sangat merusak dan dapat menyebabkan kerugian secara signifikan pada pertanian, terutama tanaman cabe.

Jamur ini dapat menyebar lewat air, seperti air hujan atau penyiraman berlebihan, yang membawa spora jamur dari tanah ke tanaman.

Gejala awal dari serangan penyakit busuk  Phytophthora pada tanaman cabe adalah meliputi daun – daun yang menguning, layu, serta menjadi kering.

Lalu, pada buah cabe yang sudah matang, petani dapat melihat bintik basah dengan warna coklat yang berubah menjadi berwarna gelap.

Hal tersebut merupakan tanda – tanda penyakit busuk pada buah cabe, yang dapat menurunkan kualitas dari buah tanaman cabai.

Akar tanaman juga dapat terinfeksi dan menjadi busuk, yang akan mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mati.

Penyakit busuk Phytophthora dapat menyebar secara cepat dalam kondisi lingkungan yang lembab dan basah.

Busuk Phytophthora juga dapat menyebar lewat beberapa peralatan pertanian yang terkontaminasi atau bisa melalui gulma liar.

Untuk mengendalikan serangan penyakit busuk Phytophthora pada tanaman cabe, petani dapat membersihkan peralatan pertanian dengan rutin.

Memberantas pertumbuhan gulma liar, memanfaatkan varietas tanaman cabe yang tahan penyakit, menghindari penyiraman pada tanaman yang berlebihan.

Memastikan sistem drainase berjalan dengan baik pada lahan pertanian, dan jika serangannya sudah parah, petani dapat memanfaatkan fungisida.

Saat akan menggunakan fungisida, petani perlu mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tepat dan sesuai.

Bercak Daun

Penyakit bercak daun pada tanaman cabe merupakan salah satu masalah umum dalam budidaya cabai, yang terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri.

Gejala umum dari penyakit bercak daun adalah adanya  bercak bintik berwarna berbeda pada daun tanaman cabe.

Warna bercak ini dapat bervariasi antara coklat, hitam, abu – abu, merah, atau kuning, tergantung dengan jenis patogen.

Bercak – bintik tersebut umumnya sering muncul pada bagian atas atau bawah daun serta pada batang tanaman.

Daun yang terinfeksi dapat menjadi mengering atau mati, serta pada beberapa kasus, bercak tersebut dapat berkembang dan menggabung menjadi area lebih besar.

Penyakit bercak daun pada tanaman cabe dapat terjadi akibat berbagai patogen, termasuk jamur seperti Colletotrichum spp., Alternaria spp., serta Phomopsis spp.

Serta bisa juga terjadi akibat suatu bakteri contohnya merupakan bakteri Xanthomonas spp. atau Pseudomonas spp.

Penyakit ini dapat menyebar lewat percikan air hujan, pengairan berlebihan, atau oleh hama seperti serangga yang akan membawa patogen.

Untuk mengendalikan penyakit bercak daun pada tanaman cabe, petani perlu membersihkan daun yang terinfeksi, menggunakan varietas tanaman yang tahan penyakit.

Menghindari penyiraman yang berlebihan, memastikan sistem drainase berjalan baik pada lahan tanam pertanian.

Serta jika serangannya sudah parah, petani bisa memanfaatkan fungisida, dengan dosis dan cara penggunaannya harus petani perhatikan dengan benar.

Patek

Penyakit patek pada tanaman cabe adalah masalah yang sering petani alami, saat menjalankan budidaya tanaman cabai.

Serangan penyakit patek pada tanaman cabe dapat terjadi akibat serangan tungau penyakit, terutama Tungau Polifagus serta Tungau Bintik.

Tungau tersebut merupakan hama yang sangat kecil dan akan sangat sulit terlihat dengan mata telanjang.

Mereka menyerang daun – daun muda tanaman cabe serta menghisap cairan sel tanaman, yang menyebabkan deformitas dan pembengkokan daun.

Gejala utama penyakit patek adalah pembengkokan atau patahnya daun dan pucuk tanaman cabe pada daun yang umurnya masih muda.

Daun yang terinfeksi akan membentuk lipatan – lipatan tidak normal, sehingga tampak seperti daun yang patah atau menggulung.

Pucuk – pucuk daun muda yang sudah terinfeksi akan mengalami pembengkokan serta pertumbuhannya yang menjadi terhambat.

Sementara itu, untuk daun tanaman yang terinfeksi dapat berubah warna menjadi kuning atau merah, tergantung dengan varietas cabe yang petani budidayakan.

Pengendalian penyakit patek pada tanaman cabe dapat menjadi tantangan karena tungau penyakit ini sangat kecil dan cepat berkembang biak.

Beberapa tindakan pengendalian yang dapat diambil meliputi penggunaan insektisida atau akarisida.

Dengan memanfaatkan bahan kimia tersebut dapat membantu mengendalikan populasi dari hama tungau penyakit.

Petani juga perlu membersihkan sisa – sisa tanaman serta gulma pada sekitar lahan pertanian untuk mengurangi tempat persembunyian dan sumber infeksi.

Untuk mengurangi populasi hama penyebab penyakit patek, petani juga dapat merotasi tanaman dengan terjadwal.

Baca Juga : Jual Fungisida Yg Baik Untuk Cabe Ampuh Basmi Penyakit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *