Cara Merawat Timun Agar Berbuah Lebat Menguntungkan Petani

Budidaya timun, jarak tanam timun, cara menanam timun, cara merawat timun, tanam timun, lmga agro

Menangkal Radikal Bebas

Dalam buah timun memiliki zat antioksidan seperti zeaxanthin, lutein, tanin, dan flavonoid yang mampu untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Senyawa antioksidan dalam buah timun juga memiliki peran penting untuk mencegah tubuh  terserang oleh penyakit yang membahayakan tubuh.

Beberapa penyakit yang membahayakan tubuh seperti diabetes, radang sendi, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer.

Melancarkan Saluran Pencernaan

Buah timun memiliki kandungan serat dan air yang tinggi sehingga membuat timun mampu untuk mencegah sembelit.

Timun bisa menjadi buah pilihan untuk konsumsi harian apabila sedang mengalamai susah BAB atau sedang mengalami sembelit.

Baca Juga : Tanaman Timun Hibrida Tahan Virus dan Buah Tidak Pahit

Cara Menanam Timun Agar Subur Dan Berbuah Lebat

Budidaya timun, jarak tanam timun, cara menanam timun, cara merawat timun, tanam timun, lmga agro
Penanaman Timun Yang Tepat Untuk Dapatkan Tanaman Produktif

Timun atau mentimun merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi favorit masyarakat untuk menjadi pelengkap makanan khas indonesia.

Buah timun bisa petani budidayakan di lahan pertanian yang memiliki kondisi iklim atau geografis seperti apapun.

Akan tetapi standar ideal untuk membudidayakan timun agar bisa tumbuh dengan subur dan optimal adalah di dataran rendah hingga menengah.

Budidaya tanaman timun juga akan lebih maksimal pada iklim yang kering dengan sinar matahari penuh dengan suhu 21˚ – 27˚ C.

Tanaman timun menyukai tekstur tanah yang baik atau tanah yang berkadar liat rendah dan tingkat keasaman mencapai 6 – 7 pH.

Selain itu petani juga perlu melakukan cara merawat timun agar berbuah lebat dan bisa membuat petani mendapatkan keuntungan.

Dengan mengaplikasikan cara merawat timun agar berbuah lebat,  petani bisa mendapatkan panen buah timun yang lebat dan berkualitas.

Berikut ini merupakan cara menanam timun agar tumbuh subur dan lebat :

Perkecambahan Dan Persemaian Benih Timun

Sebelum petani melakukan perkecambahan bibit timun unggul yang sudah petani pilih, petani perlu mempersiapkan bak perkecambahan.

Bak perkecambahan yang bisa petani gunakan berukuran 10 cm x 50 cm x 50 cm atau petani sesuaikan dengan kebutuhan.

Selanjutnya petani bisa melakukan pembuatan lubang pada bagian bawah bak dengan ukuran 0,5 cm untuk menjadi jalan peresapan air.

Jika sudah, petani bisa menambahkan pasir yang sudah petani ayak ke dalam bak dengan ketinggian mencapai 7 – 8 cm.

Selanjutnya petani bisa membuat alur tanam untuk perkecambahan dengan kedalaman 1 cm dan jarak antar alur tanam 5 cm.

Panjang alur tanam bisa petani sesuaikan dengan panjang bak perkecambahan yang petani gunakan untuk perkecambahan bibit timun.

Selanjutnya petani bisa memasukkan bibit timun ke dalam alur tanam yang sudah petani persiapkan secara rapat  dan merata.

Setelah itu, petani bisa melakukan penutupan alur tanam dengan pasir dan bisa petani siram dengan air untuk menjaga tingkat kelembaban.

Jika bibit timun sudah mulai berkecamba, petani bisa memindahkan bibit ke dalam polybag semai untuk melanjutkan ke proses persemaian.

Polybag persemaian yang berisi bibit timun bisa petani simpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan.

Pengolahan Lahan Pertanian

Sebelum petani melakukan penanaman bibit timun, petani perlu sekali untuk melakukan pengolahan lahan pertanian terlebih dahulu.

Untuk melakukan pengolahan lahan pertanian yang akan petani gunakan dengan menggunakan cangkul atau alat bajak sawah.

Setelah lahan pertanian petani bajak atau petani cangkul, petani bisa mencampurkan pupuk kompos dengan dosis 10 – 20 ton per hektar.

Selanjutnya petani bisa melakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar bedengan 100 cm dengan panjang bedengan sesuai dengan lahan pertanian.

Bedengan yang bisa petani buat dengan tinggi 30 cm jika petani tanam saat musim hujan, atau 20 cm saat musim kemarau.

Pembuatan bedengan yang lebih tinggi saat musim hujan bertujuan agar bedengan tidak terendam oleh air hujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *