Perawatan Budidaya Cabe
Cara menanam cabe Farux F1 di lahan pertanian juga membutuhkan cara perawatan yang tepat agar tanaman cabe memiliki pertumbuhan berkualitas. Beberapa perawatan penting pada budidaya cabe Farux F1 adalah penyiraman, penyulaman, hingga penyiangan tanaman.
Penyiraman budidaya cabe Farux F1 bisa petani lakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca dan lahan pertanian. Namun, petani bisa menyiram tanaman cabe 3 hari sekali saat pagi atau sore hari.
Penyiraman bisa lebih sering saat cuaca sedang panas dan bisa petani lakukan setiap hari saat pagi dan sore hari. Sebaliknya, ketika musim hujan proses penyiraman jarang petani lakukan.
Penggenangan lahan bisa petani lakukan seminggu sekali menggunakan air sumur. Usahakan jangan tergenang terlalu lama untuk menghindari kerusakan pada akar tanaman.
Penyulaman tanaman cabe Farux F1 bisa petani lakukan hingga bibit tanaman berumur 2 minggu. Hal ini bertujuan untuk mengganti bibit cabe yang rusak dengan yang baru dan menghasilkan pertumbuhan yang seragam.
Pemasangan ajir juga penting untuk budidaya cabe Farux F1 di lahan pertanian karena berfungsi sebagai penopang tanaman cabe. Usahakan memasang ajir saat hari ke 2 atau 3 sejak bibit cabe dipindahkan untuk menghindari luka pada akar tanaman cabe.
Penyiangan tanaman gulma bisa petani lakukan secara rutin guna membantu tanaman cabe dapat tumbuh lebih berkualitas. Hal ini karena, tanaman gulma mampu menyerap nutrisi lebih cepat dan mengganggu proses pertumbuhan tanaman cabe.
Pemupukan Susulan Budidaya Cabe
Pemupukan susulan juga termasuk dalam kunci sukses petani dalam cara menanam cabe Farux F1 di lahan pertanian. Proses pemupukan susulan ini terbagi menjadi beberapa fase berbeda seperti fase vegetatif, generatif, dan pembuahan.
Pemupukan fase vegetatif bisa petani lakukan saat tanaman cabe Farux memiliki umur 1 minggu setalah pindah tanam. Selain itu, petani bisa menggunakan komposisi pupuk ZA : TSP : KCl dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Cara pemupukan fase vegetatif bisa petani lakukan dengan melarutkan pupuk dan campur dengan 25-30 liter air. Petani bisa mengocorkan pupuk dengan dosis 50 cc/tanaman dengan interval pengocoran 7-10 hari sekali.
Pemupukan fase generatif bisa petani lakukan saat cabe Farux F1 berumur 1 bulan atau 30 hari setelah tanam. Sedangkan untuk komposisi pupuknya bisa menggunakan ZA : TSP : KCl dengan perbandingan 1 : 3 : 1.
Proses pemupukannya sama dengan fase vegetatif namun terdapat perbedaan saat proses pengocoran pada tanaman. Saat fase generatif petani bisa mengocorkan pupuk dengan jarak 10 cm dari pangkal tanaman.
Pemupukan masa pembuahan bisa petani lakukan saat tanaman cabe telah melewati masa pembungaan. Sedangkan untuk komposisi pupuknya bisa menggunakan NPK : TSP : KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 3.
Proses pengocoran pupuk susulan saat masa pembuahan bisa petani lakukan dengan jarak 10-15 cm dari pangkal batang. Sedangkan proses pemupukan bisa petani lakukan 10 hari sekali pada budidaya cabe Farux F1.
Masa Panen Budidaya Cabe
Cara menanam cabe Farux F1 masuk dalam tahapan terakhir ketika sudah memasuki masa panen budidaya cabe. Budidaya cabe Farux bisa memasuki masa panen saat tanaman memiliki umur 100-120 HST.
Cabe keriting yang siap untuk petani panen memiliki bentuk yang utuh, padat, dan berwarna merah mengkilat. Memanen cabe Farux F1 juga bisa petani lakukan dengan menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Pagi hari menjadi waktu yang tepat bagi petani dalam memanen cabe keriting karena memiliki bobot yang optimal. Selain itu, cara panen cabe bisa petani lakukan dengan memetik buah cabe beserta tangkainya agar tidak cepat busuk.
Proses pemanenan cabe bisa petani lakukan 3-5 hari sekali dan lama panen bisa berlangsung 1-2 bulan sejak pemetikan pertama. Sehingga, proses pemanenan bisa petani lakukan sebanyak 15-17 kali.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Merah Bibit Hibrida